FUTURE CHASER | A and Z

12. Zewa

☄️

"Ayo"
"Ngga, lo duluan"
"Mau naik atau aku seret"
"Huft, iya"

Acha menaiki motor Zewa dengan terpaksa, Zewa hanya tersenyum melihat kejengkelan Acha.

Zewa pun mulai mengendarai motornya menuju tempat yang ia inginkan, ia pun sampai di tempat tujuannya, yaitu ditepi sebuah danau yang terang dengan semilir angin yang sejuk. Zewa memakaikan jaket kepada Acha ketika melihat Acha yang sedikit kedinginan.

"Pake aja nanti kedinginan"
"Makasih"
"Sama sama"

"Masih sakit?"
"Udah engga"
"Kok bisa?
"Karna aku kuat"
Zewa hanya tersenyum dan mengelus pucuk kepala Acha karena ia merasa gemas melihat tingkah lakunya.

"OH ANAK NAKAL, TERNYATA KAMU DISINI? DENGAN PEREMPUAN SIALAN INI?"

Ya Tuhan entah datang dari mana orang ini, ia datang membawa sebuah pisau, Zewa mengetahui hal itu. Acha yang tidak tau apa apa hanya diam saja denga rasa takutnya.

"Anak nakal bukankah aku pernah bilang, kalau jangan dekati anak ini atau akan ku bunuh dia"

"Jangan kamu macam mscam dengannya"
"Jika kamu berani menyentuhnya, maka nyawa mu akan ada di tanganku"

"Oh begitu kah?, coba buktikan jika nyawaku ada di tanganmu"

Tiba tiba seseorang tersebut hampir menusuk Acha tapi dengan segera Zewa pun memelintir tangan orang tersebut agar tidak menusuk Acha.

"AKH SIAL KAU WAHAI ANAK MUDA, LEPASKAN DIA"
"DIA HANYALAH ANAK YANG TIDA TAU MALU"

Karena lelaki tersebut merasa terkalahkan karena ia tidak bisa membunuh Acha, dengan segera Zewa pun terus menahan dan bertarung dengannya untuk mempertahankan nyawa Acha.

Di setiap pukulan yang ia berikan terdapat rasa dendam dan rasa khawatir, ingatannya teringat dengan ucapan bundanya untuk menjaga Acha, karena Acha sedang di di incar.

Benar saja, hal itu membuat Zewa semakin khawatir karena jika Acha dapat dibunuh oleh orang itu, maka tidak hanya bundanya dan bunda Acha yang kecewa, bahkan ia sendiri akan sangat kecewa karena tidak bisa menjaga Acha.

Ditengah tengah pikiran Zewa yang kosong dan segala kekhawatirannya, ternyata orang tersebut menjadikan hal itu sebagai kesempatan untuk membunuh Zewa, agar tidak ada yang bisa menghalanginya untuk membunuh Acha.

AKHHHH

Pisau tersebut berhasil menancap pada perut Zewa lalu ditariknya pisau itu oleh seseorang tersebut dan ingin membunuh Acha tapi naasnya, Zewa terlebih dahulu mengunci pergerakan Orang tersebut pada akhirnya orang tersebut jatuh.

Di kesempatan itu Zewa menahan rasa sakitnya ia berjalan dan membawa pisau tersebut, lalu dengan dendam ia tancapkan tepat di dada seseorang tersebut, dan orang tersebut pun meninggal.

Acha langsung berlari memeluk Zewa sebelum itu ia cepat cepat menelpon ambulan, polisi, dan bundanya Zewa, serta bundanya sendiri.

Acha memeluk kedua bunda tersebut dengan erat dan menangis tersedu-sedu, is sangat merasa bersalah dan kasihan kepada Zewa.

Bunda Zewa pun memangku kepala Zewa dan berkata, "kamu akan bunda kembalikan dan segera bertemu dengannya kembali"

Zewa pun diangkat dan dimasukkan kedalam ambulan untuk di bawa ke rumah sakit, sebelum itu bunda Zewa menghampiri Acha.

"Kamu pulang ya sama bunda kamu"
"Bunda janji, ada saat nya kita bertemu dan saat itu semoga bunda membawa kabar yang baik"

"Tapi bun, Acha mau ikut bunda"
"Acha mau lihat Zewa bun"
"Bunda Acha minta maaf ya bunda, gars gara Acha semuanya jadi gini"
"Keluarga bunda berantakan, dan Zewa yang jadi korban"

"Gapapa sayang, udah ya kamu pulang aja sama bunda"
"Besok kita ketemu buat bicara tentang Zewa lagi ya"

"Iya bunda, makasih ya bunda udah merima Acha sebaik ini"
"Padahal Acha udah ngerusak keluarga bunda"
"Bunda Acha pamit ya"
"Bunda sehat sehat ya, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"
Bunda Zewa pun menatap kepergian Acha dengan air mata yang mulai menetes dan membasahi pipinya

Ia pun segera memasuki ambulan untuk pergi ke rumah sakit mengurus anaknya.

Malam itu mungkin adalah malam yang tragis, pembunuhan yang terjadi jadi antara ayah dan anak.
Zewa adalah korbannya tapi ia juga membunuh ayahnya.

Malam yang kelam untuk keluarga Zewa

☄️☄️☄️