11. bareng?

3 0 0
                                    


☄️




"Bau apaan nih?"
"Kok baunya kek darah ya?"
Raky merasa ada bau anyir atau bau darah ketika ia melewati gudang.


"Kok kayak ada sesuatu yang janggal ya?"
"Dicek aja kali ya?"
"Yaudah deh"
Dengan segenap keberanian, Raky pun mencoba membuka gudang tersebut, tapi nihil. Pintu dar gudang tersebut telah terkunci, kemungkinan ia dapat membuka hanya satu yaitu dengan mendobraknya.

Karena ia takut jika ia mendobrak dan terjadi sesuatu akhirnya ia memanggil satpam untuk membantunya mendobrak.


BRAKK

Pintu tersebut berhasil di dobrak, Raky kaget ternyata didalam sana terdapat seseorang yang berlumurn darah terikat di sebuah kursi.


Ia mendekatinya, dilihatnya ternyata adalah orang yang temannya suka, dia adalah Acha.


Dengan segera Raky menggendong Acha dan membawanya kerumah sakit, saat itu terlihat dari kejauhan sesosok wanita yang membuat Acha seperti itu bersama dengan wanita dari Raky telah berbincang dan merencanakan untuk mengerjai Acha kembali.


Setelah Acha sampai di rumah sakit ia pun menelfon keluarga Acha dan juga sahabatnya itu, si Zewa.


Terdengar suara Zewa yang berat nampaknya ia baru saja bangun tidur karena kejadian tadi malam. Saat Raky mengatakan semua nya tampak Zewa sedikit tidak peduli, ia hanya berkata "baiklah, rawat saja dia".


Raky berfikir apakah temannya ini sedang mabuk ataukah sedang gila, karena jujur saja temannya lah yang suka sekali dengan Acha ini, tapi entah kenapa pagi itu ia malah tidak senang ketika temannya berbicara tentang Acha.


Disisi lain Zewa sangat sangat tidak peduli dengan Acha, ia bahkan berfikir.
"Yaelah biarin aja dah"
"Kalo mati yaudah"
"Toh si bajingan itu mau bunuh dia"
"Daripada dibunuh mending mati sendiri"


Ucapannya terdengar oleh sang bunda, sang bunda yang mendengar pun dengan segera bersiap untuk pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Acha, beliau sangat sangat sayang kepada calon menantunya itu. tetapi sayang, entah mengapa Zewa berubah karena kejadian tadi malam.


Waktu pun berlalu, hari terasa semakin larut, Acha memutus kan untuk pulang kembali ke rumah hari ini bundanya tidak tau mengenai dirinya yang masuk rumah sakit, karena ia takut jika bundanya khawatir kepadanya.


"Aku antar ya?"
"Ngga ga usah, makasih"
"Kenapa?"
"Ga papa pengen jalan sendiri aja"
"Tapi udah malem loh"
"Gapapa rumahku dekat kok"
"Beneran?"
"Iya"
"Yasudah aku duluan ya"
Raky pun berlalu meninggalkan Acha, diam diam ia menelfon temannya itu


"Bro, Acha jalan sendirian"
"Nanti tolong anterin ya"


"Siap bro, makasih ya bantuannya"



☄️☄️☄️

FUTURE CHASER | A and Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang