𝐁𝐢𝐬𝐦𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡...
Happy readingg🌷
"You're serious?"
(kamu serius?)"Oh my gosh, why don't you believe me? The photo I sent is not clear either? Yes?"
(Ya ampun, kenapa nggak percaya si? Foto yang aku kirim kurang jelas? Iya?)"The photo is clear. But I'm still not sure."
(Fotonya jelas. Tapi aku tidak yakin)"What is it that makes you unsure?"
(Apa yang membuatmu tidak yakin?)"Actually, a lot. But one of them is, is he still the same as before? I mean, human attitudes and traits usually change, right? Especially since this is a very long period of time."
(Sebenarnya banyak. Tapi salah satunya apakah dia masih sama dengan yang dulu? Maksudku, biasanya sikap dan sifat manusia berubah-ubah bukan? Apalagi ini dengan jangka waktu yang sangat lama.)"Yes, okay, if there's any new information I'll let you know again. I'll hang up the phone. Assalamualaikum."
(Iya si, yaudah nanti kalau ada informasi terbaru aku bakal kasih kabar lagi. ku tutup teleponnya ya. Assalamu'alaikum.)🌷🌷🌷
"Apa si anjing?! Kenapa lu ngejar? Ngefans? Sorry ya, gua bukan artis!!"
"Dasar lu anjing! Bisa gak si jangan ngejar-ngejar mulu?!"
"Ya Allah! Kan kan, belanjaannya jadi jatuh!"
"Dasar! Semuanya gara-gara lu anjing! Belanjaan yang dititip jadi amburadul!" setelah mengatakan itu, Putri menyimpan kedua kresek yang ada di tangannya dan langsung mengejar balik anjing tersebut karena kesal yang diikuti dengan Fitria di belakangnya. Seolah ketakutan, anjing tersebut berlari menjauhkan diri dari kejaran Putri dan Fitria.
Nabila yang tertinggal sendirian oleh teman-teman hanya bisa melongo dengan semua yang dilakukan oleh teman-temannya sangat nalar. "Kok bisa gitu ya? Tau gini dari tadi kita kejar balik tuh hewan." ucapnya terheran-heran. Sembari menunggu temannya kembali, Nabila membereskan belanjaan yang jatuh tadi.
*flashback on
"Makasih ya mang," ucap Nabila setelah turun dari angkot dan tak lupa membayar ongkos kepada supir angkot.
"Iya, sama-sama néng." setelah mengatakan itu, mobil angkot mulai melaju kembali.
"Ya Allah, kenapa belanjaan banyak banget si? Tumben banget. Biasanya juga gak sebanyak ini." keluh Putri sembari mengangkat dua keresek besar di tangannya.
Rasanya sangat lelah sekali berjalan membawa beban dua keresek yang besar ditambah dengan sinar matahari yang panas. Ingin rasanya menjatuhkan diri di kolam renang untuk mendinginkan badan.
"Aish, lu pasti lupa. Tadi kita kan sempet denger kalau katanya cucu umi sama abi mau datang berkunjung."
Putri menghela napas. "Iya si, gua tau. Tapi kenapa kayak spesial gini?"
"Put, coba deh kamu ingat-ingat. Selama kamu mondok di pesantren, kamu pernah lihat cucu nya umi dan abi berkunjung nggak?"
Putri menuruti Nabila. Dia kembali mengingat-ingat. "Iya juga ya, selama ini gua belum pernah lihat cucu umi sama abi berkunjung ke pesantren."
"Nah, kan? Jadi itu, alasan umi dan abi sampai-sampai membuat acara kecil-kecilan."
"Eh, kalian ada denger gak kalau cucu umi sama abi itu cewek apa cowok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lianti Putri (𝐑𝐎𝐌𝐁𝐀𝐊)
SpiritualitéHalo semuanyaa Cerita LP sedang dirombak nihhh. Update sesuai mood😗