Eh? Bukankah itu manager ku?
"SISTEERRRR!!" ucapku ketika melihat managerku. Ya, aku sering memanggilnya sister karena dia memang sudah seperti kakak perempuanku. Mungkin terlihat norak, namun itu kenyataan. Aku merupakan anak tunggal. Dan aku lupa, nama tengahnya memang Sizhiteru. Pengucapannya mirip dengan "sister".
"Eliz-chan! Kebetulan sekali! Kenapa musti teriak-teriak sih? Kau benar benar tak tau malu."
"Mau malu atau tidak, aku tak peduli. Yang jelas, aku tersesat. Entah mengapa aku bisa tersesat disini!!"
"Seberapa pintar pun otakmu, kau tetap lemah dalam mencari arah. Itulah sebabnya mestinya kau meminta ditemani, bodoh."
"Ah! Aku tidak tau!! Yang jelas, karena kita sudah bersama, lebih baik kita pergi ke tempatnya! Menyebalkan sekali."
Manager Eliz pun tersenyum kecil, terkekeh-kekeh. "Ya sudah, kau terlalu banyak ngomong, tau. Diamlah, nanti kau kehabisan suara."
☆
"Stasiun pemberhentian Minato-ku"
"Ngomong ngomong, perusahaan apa yang ingin aku menjadi modelnya? Apakah produk makanan? Minuman? Pakaian?"
"Diamlah. Nanti kau juga tau, Eliz."Mereka keluar dari stasiun kereta dan berjalan.
Setelah berjalan cukup jauh, sebuah gedung megah terlihat.
"..Sha... Shawn Entertainment?"
"Bukan Shawn, bodoh. Itu Shine Entertainment."
"Shine? Apakah ini agensi?"
Agensi ini mengingatkanku pada sesuatu. Entah apa itu."Kenapa kita ke agensi, sister?"
"Kau sudah hampir 4 tahun berkarir, tapi kau berani sekali. Kau sama sekali tidak punya agensi. Sekarang sudah waktunya."
Aku benci berada di bawah sebuah agensi.
Semua jadwalku akan diatur oleh mereka.
Tak bisa hidup bebas, harus bertemu aisenior, junior, ada pelatihan, semua itu sangat buruk. Itu tak menyenangkan. Bagaikan punya orang tua yang sangat protektif.Apalagi agensi ini, Shine Entertainment? Belum tentu artisnya terkenal. Bagaimana jika mereka hanyalah artis gadungan?
Aku tak peduli, yang jelas, aku tidak mau menandatangani kontrak."Kau mau masuk, tidak?"
Managerku membuyarkan lamunanku."Huh? Oh. Baiklah, lagipula aku tak tau apa yang akan aku lakukan di dalam."
☆
"APA? KONTRAK? Mengapa tidak tanyakan ke aku dulu?"
"Orang tuamu sudah menandatanganinya, Eliz."
"Tapi kan aku yang bersangkutan! Kenapa jadi begini?"
"Kau lupa? Ibumu seorang komposer musik! Ini merupakan agensi dari V Group. Perusahaan ayahmu."
Eliz tak tau harus bicara apa.
"Mulai besok, kau sudah bergabung di dalam agensi Shine Entertainment. Tak ada penolakan."Ini sangat menyebalkan. Sangat. Aku tak suka hidupku diatur atur begini, ayahku terutama. Karirku selalu ditentukan oleh dia. Hanya modelling lah yang merupakan pilihanku sendiri.
Tetapi, sekarang ayahku malah mengatur sesuka hatinya. Kontrak dengan agensi? Aku paling benci dengan agensi. Dulu, aku pernah ditipu sebelum debut."Elizabeth Fujiwara! Ruangan khusus untukmu ada di sebelah sini." Ucap salah satu staff agensi itu.
Ruangan itu cukup luas.
Yah, wajar saja. Aku masuk ke agensi ini lewat koneksi ayah dan ibuku.Aku bahkan hampir lupa, mereka berdua berurusan dengan dunia entertainment. Mulai dari komposer lah, sponsornya lah, pemilik stasiun televisinya lah, aku tak mengerti lagi.
Yang jelas, aku jarang sekali menghubungi mereka.
Malah justru aku lebih dekat dengan managerku.
☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Tears
RomanceKetika diluar kamu tak menangis, belum tentu hatimu tidak menangis. Elizabeth Fujiwara merupakan seorang mahasiswa di Sydney, Australia. Karena dia seorang model, dia sering pergi kesana-sini untuk acara pemotretan. Suatu hari, saat pemotretan di Ba...