00L 7

95 21 1
                                    

Oprasi pun selesai,mereka bertiga sangat menunggu kabar dari dokter yang mengoperasikan jevan
"Dokter..gimana kondisi Kaka saya?"
"Syukur oprasinnya berhasil,tapi efek sampingnya darah di otak beku"

'Darah membeku yang tidak bergerak umumnya tidak akan membahayakan, tetapi ada kemungkinan ia bisa bergerak dan menjadi berbahaya. Bahaya darah membeku terjadi saat bekuan darah pecah dan mengalir melalui pembuluh darah ke jantung dan paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan sumbatan dan mencegah aliran darah'

Mereka hanya pasrah dan hanya berdoa kepada tuhan sementara jaesa overthinking karna orang tuanya tidak mau mengurus jevan dan ia sangat tidak tahu cara membayar oprasi itu

Jaesa menuju ke kasir untuk mengetahui berapa biyaya oprasinya
"Dengan nama pasien siapa ya kak?" Tanya dokter itu
"Jevan nevander"
"Baiklah,tagihannya 72.000.000jt ya kak"
"O-oh..b-boleh di cicil gak kak?"
"Saya tanyakan dulu ya.."

Beberapa saat suster itu menanyakan uang oprasinya
"Maaf kak,tetapi tidak bisa..."
"Oh,m-maafkan saya ya,p-pasti saya akan bayar"
"Iya kak"

Jaesa pun langsung pergi dari kasir itu dan segera menuju ke teman temannya lagi,teman temanya tahu pasti biyaya oprasi mahal dan mereka tahu keluarga jevan dan jaesa kaya
"Sa,lu bisa kan nanggung biyaya oprasi jevan" tanya renjana
"Gak na,ortu gua gak bakal nanggung"
"Coba lu tanya baik baik ke ortu lu"
"Iya ja..."

Jaesa pun pulang ke rumah dan ia berbicara baik baik soal yang tadi tetapi tetap saja orang tua jaesa tidak ingin menanggung biyaya operasi itu

"Salah kamu sendiri siapa tau keluar"
"Tapi yah?kalo aku gak izinin dokter untuk oprasi jevan mungkin sekarang jevan udah gak ada yah"

"Jevan mati juga ibu sama ayah gak bakal ngurusin,ngapain oprasi?nanti juga mati tuh anak,mending mati tuh anak dari pada oprasi oprasian" ayah jaesa berbicara Tampa ada rasa bersalah

"Orang tua macam apa lu,dan lu ibu. Buat apa lu ngelahirin gua sama bang jevan?! Kalo pas hidup gak di urusin"

"Tadinya ibu pengen ngelahirin kamu buat jadi hewan peliharaan aja sih"

"Ibu ga punya hati!dasar orang tua brengsek"

Jaesa tidak ada gunanya untuk meminta baik baik dan jaesa memikirkan sesuatu yang di luar dugaan ternyata jaesa berfikir untuk menjual ginjalnya saja dan jaesa memutuskan untuk pergi ke rumah sakit lain dan benar ia ke rumah sakit lain untuk menjual ginjalnya

"Permisi dok"
"Sihlakan masuk"
"Apakah di sini bisa menjual ginjal?"
"Tetapi?tidak apa apa?anda bisa menanggung resikonya?"
"Saya kan menanggung resikonya.."
"Saya periksa dulu ya"
"Iya dok"

Ginjal jaesa pun di periksa oleh dokter itu
"Ginjal anda sangat bagus,tetapi anda yakin?
"Ya."
"Ada persyaratan yang harus di setujui oleh anda"
"I-iya"
"Silahkan mentanda tangani kertas ini."
"B-BAiklah"

Jaesa mulai untuk mentanda tangani surat donor ginjal itu walaupun ia sangat ketakutan dan saat ia mentanda tangani surat itu tangan ia gemetaran
"Besok anda bisa ke sini lagi untuk mendonorkan ya"
"Sihlakan membawa surat ini"
"Iya..terimakasih dok."
"Terimakasih kembali"

Keesokan harinya jaesa langsung menuju ke rumah sakit itu dengan perasaan yang sangat tegang dan sangat khawatir,saat jaesa sampai jaesa langsung di suruh menganti baju untuk oprasi
"Apakah anda siap?"
"Iya dok"

Dokter pun langsung menyuntikkan obat bius ke jaesa,jaesa perlahan tidak sadarkan diri dan saat dokter sudah yakin jaesa sudah tidak sadarkan diri dokter langsung memulai oprasinya

Beberapa jam kemudian jaesa sudah sadarkan diri dan ia melihat bekas jahitan sehabis oprasi,jaesa merasa sedih tetapi mau bagaimana lagi?  Sehabis mendonorkan ginjal jaesa harus di rawat untuk memastikan apakah selesai oprasi itu jaesa tidak apa apa

Saat jaesa sudah di rawat seharian Haikal menelepon jaesa
"Jaesaaaa,jevan udah sadar!"
"Serius kal?!"
"Iya saa! Lo harus ke sini buat temui jevan"
"Maaf kal,gua gak bisa kesana dulu"
"Kok gak bisa?Lo gak mau ketemu Kaka Lo?"
"Bukan gitu,gw di kurung lagi sama ortu gw"
"Lah,parah bgt ortu lu"
"Sekarang boleh kasih hpnya ke jevan?"

Haikal pun langsung mengasih hpnya ke jevan
"Ka,Lo gapapa?"
"Iya sa,sebenernya gua shock juga pas di ceritain semuanya sama renjana kalo gw di oprasi dan gw sempet koma"
"Syukur ya"
"Lo di kurung lagi?"
"Ya."
"Maafin gw ya gara gara gw di kurung lagi"
"Gak! Ini bukan salah Lo kak!"
"Haha iya"

Akhirnya mereka menyelesaikan pembicaraan itu,air mata jaesa langsung mengalir sangat deras

"Bang,maafin gua..gua bohong sama lu,gua gak mau lu khawatir makanya gua bohong,nyawa lu lebih penting dari pada nyawa gua kok kak jev,gua lebih sayang lo daripada diri gua sendiri.."

Jaesa mencoba berhenti untuk menangis tetapi tetap tidak bisa....

00L || N C T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang