Bab 13

4 0 1
                                    


Sebelum lanjut jangan lupa vote atau comen ia, makasih 🥰

"Maksud lo apa hah?" ucap Zidan,

"Maksud lo? tanya Syiva memutar balikan kata."

"Harus nya gue yang tanya ke gitu, maksud lo apa?"

"Maksud gue? ia maksud gue, ia agar kalian berdua tidak aduh kekuatan di sekolah."

"Apa peduli lo? setelah sahabat lo masuk ke kehidupan kami, persahabatan kami hancur." pekik Zidan,

Hasan yang tadik diam, melihat perdebatan Zidan dan Syiva,

Bukkk ...

Bukkk ...

Bukkk ...

Sekali lo mengatakan itu, maka jangan salah kan aku.

"Hasan! lo memilih Alika, dari pada persahabatan kita?" ujar Zidan sedari menahan rasa sakit di area perut nya.

Berbeda dengan Syiva, syiva kali ini bahagia sekali,

Hahaha ... "Harus nya, lo lihat keadaan lo, lalu mengumpat sahabat ku." ucap Syiva meninggalkan Zidan yang merasakan sakit di sekujur tubuh nya.

"Alika, maaf aku harus melakukan ini, aku hanya ingin kau bahagia dengan pasangan mu kelak, dan aku ingin menguji mereka, siapa di antara mereka yang layak bagi mu. aku tidak ingin kau memiliki kisah asmara sama seperti ku dimana kisah tersebut hanyalah sebuah kisah pahit, hingga aku memiliki trauma. tetapi, aku bersyukur pada yang maha kuasa, memberi ku kedua orang tua di saat suka dan duka." batin Syiva.

Flashback on

"Sayang, kamu dimana? aku sudah di taman," ujar seorang pria di sebrang telpon.

"Aku lagi di jalan sayang, jawab Syiva lalu mematika telpon genggam nya secara pihak karena saat ini ia menyetir mobil nya.

Perjalanan yang seharusnya cepat ia tempuh kini terhambat karena macet. ia macet adalah sesuatu hal yang sangat membosankan bagi para berkendara karena itu akan membuat nya terlambat ke tempat tujuan,

Tetapi? bila tidak ada kata macet di jalan, maka kendaraan tersebut tidak akan serapi ini berkendara.

Setelah beberapa jam akhir nya Syiva samapi di tujuan, dengan senyum indah.

"Sayang apa kah kamu masih mencintai wanita bodoh itu?"

"Maksud kamu apa?"

"Wanita itu! apa kah kamu mencintai nya?" ucap perempuan itu.

"Maksud kamu Syiva? hahaha ... wanita itu hanyalah aku anggap ATM berjalan, mana mungkin aku menyukai wanita seperti dia? dia itu buka kriteria ku, dan aku yakin lelaki di dunia ini tidak  akan ada yang mau sama dia, dan bila ada yang menyukainya  maka lelaki tersebut sama seperti ku, sama-sama menganggap nya sebagai ATM berjalan." ucap Ridawan sedari mengelus lembut pucuk kepala  wanita nya.

"Lihat, apa kah anak kita sering mempersulit mu? ujar nya sedari mengelus lembut perut wanita nya yang kian membuncit.

Wanita tersebut yang di perlakukan tersebut memilih menertawakan nya dan mempraktekan suara bayi. "Pa aku anak mu, mana mungkin aku mempersulit mama." ujar wanita itu.

Canda tawa di balik pohon besar tersebut sangat terdengar nyaring, hingga beberapa para pengunjung yang melihat nya iri,

Namun siapa sangka, wanita yang saat ini ia tunggu mendengar semua ucapannya.

Senyum bahagia yang ia terbitkan  kini memudar,  saat ia mendengar pengakuan Ridwan, tanpa berkata-kata lagi Syiva menghampiri Ridwan dan kekasih nya itu lalu,

Plakkk ...

Syiva menampar pipi Ridwan di hadapan kekasih nya itu.

"Ternyata aku salah! aku kira kamu itu adalah pria yang berbeda, tetapi kamu sama seperti mereka. kamu hanya menganggap ku sebagai ATM berjalan mu bukan?" ucap Syiva kesal.

Kekasih Ridawan tidak tinggal diam, karena kekasih nya di tampar oleh Syiva,

Plakkk ...

Syiva yang mendapat tamparan dari kekasih Ridawan semakin kesal dan menarik rambut nya lalu menampar nya berulang kali.

Saat ini Ridawan berada di antara mereka berdua, malah mendapatkan tendangan yang sangat kuat dari Syiva, "Itu balasan dari ku Ridawan, dan kamu! ini adalah ucapan terima kasih ku, karena kamu telah membuat sifat Ridwan muncul." ujar Syiva lalu mendaratkan dua jejak telapak tangan nya di pipi kekasih Ridwan.

Plakkk ...

Plakkk ...

Setelah puas memberi ucapan terima kasih, Syiva kini beralih ke Ridwan lalu memutuskan hubungan di antara mereka, "Mulai saat ini kita tidak ada hubungan lagi." ucap Syiva lalu pergi meninggalkan Ridawan dan kekasih nya itu.

Flashback off

Setelah kejadian tersebut Syiva tidak muda lagi percaya akan sosok pria, bagi nya pria sama saja.

MENGEJAR SANG OSIS   {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang