"mas tolong jemput Karina ya, aku lagi masak"
"Udah sama aku nih anaknya"
"Alhamdulillah deh, yaudah kalau gitu. Bawa makan siang dulu kalau kamu nggak langsung pulang"
"Iya sayang, memang ada apa kok kamu buru buru masak?"
"Mama sama papa mau kesini"
"Lhoh lhoh, kok nggak bilang bilang?"
"Gatau aku juga, mana dirumah nggak ada makanan"
"Yaudah deh, aku beli makanan juga deh ya sekalian Karina biar makan siang dulu"
"Oke"
Itu adalah sebuah percakapan dari sepasang suami istri yang menikah pada 5 tahun yang lalu dan yang sudah dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik dan sangat menggemaskan.
Ini Agung, bagi istri dan anaknya. Tentu dia adalah suami yang baik dan ayah yang baik. Itu pasti, karena dia itu bener bener mengutamakan keluarganya.Padahal pekerjaannya adalah seorang pemimpin perusahaan, perusahaan yang dulu dikelola oleh sang ayah tapi sekarang dikelola sama Agung.
Cowok berumur 24 tahun ini dulu juga jadi primadona sekolah tapi dia nggak pernah pacaran selama sekolah sampai akhirnya dia ketemu sama istrinya pas kuliah di ITB. Dan istrinya adalah jadi satu satunya perempuan yang pernah jadi mantan pacarnya Agung, itu karena sekarang kan jadi istri jadi ya mantan pacar juga yekan.
Dan ini adalah perempuan cantik yang bisa banget nyuri hatinya Agung. Namanya Arumi. Dia adalah definisi bunda bidadari yang sesungguhnya karena anaknya bahkan nggak pernah dibentak atau bahkan dimarahi sama perempuan satu ini. Dan definisi ibu dan istri yang bener bener sempurna. Dia serba bisa dan bener bener sabar banget walau cerewet.
Sama seperti sang suami, Arumi pun nggak kalah sibuk karena Arumi adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam dan libur pun nggak pasti. Tapi tentu, keluarga juga adalah segalanya.
Berbanding terbalik dengan suaminya, perempuan berumur 22 tahun ini mantan pacarnya tuh banyak banget sebenernya. Tapi pas lulus SMA dia bener bener bertekad untuk nggak pacaran lagi tapi ternyata gajadi karena Agung ngajak dia pacaran walau cuma setahun tapi tetep aja yekan namanya juga pacaran.
Dan 3 bulan menikah, Arumi pun hamil dan tepat di 1 tahun pernikahan, si bocah cantik ini lahir dan diberi nama Karina. Yang sekarang umurnya mau 4 tahun.
Kata orang orang dia mirip banget sama ibunya bahkan bapaknya aja nggak kebagian padahal katanya, anak pertama perempuan bakal mirip ayahnya tapi Karina nggak sih.
Dan beberapa hari lalu, Arumi dinyatakan positif hamil dan
Karena bakal punya adek. Belum diketahui usia kandungannya berapa minggu, tapi yang pasti waktu dicek udah ada kantung janinnya dan ada 2 yang kemungkinan calon adeknya Karina tuh kembar. Si bocah seneng banget tau mau punya adek, ibunya sampe nggak dibolehin ngapa ngapain. Tapi Arumi memang lagi cuti sih selama kehamilan keduanya sampai lahir nanti. Soalnya kata dokter pun kehamilan kembar itu rawan banget jadi Arumi juga gamau terjadi apa apa ke kandungannya jadi lebih baik cuti full selama kehamilan sampai kelahiran si kembar. Agak trauma juga karena Arumi sempat hampir kehilangan Karina waktu lagi hamil 7 bulan dulu."Lhoh, mama sama papa kok udah sampe aja" ucap Agung langsung bengong pas lihat mertuanya udah pada diruang tengah "uti akung" beda sama Karina yang udah bener bener seneng ketemu nenek kakeknya "aduh cucunya uti sama akung kok udah gede aja" ucap mamanya Arumi "mas" Arumi manggil suaminya buat bantuin siapin makanan "kok cepet banget sih" bisik Agung "aku ditelpon pas mama sama papa udah sampe perempatan rumah" ucap Arumi.
Yang datang adalah orangtuanya Arumi, Arumi itu aslinya dari Jogja. Dan Agung dari Semarang. Tapi udah 3 tahun ini keluarganya Agung menetap di Jakarta sih jadi ya kalau ada apa apa nggak perlu jauh jauh juga. Biasanya Karina juga dititipin di orangtuanya Agung kalau Agung sama Arumi kerja.
"Gimana kabar kamu?" Tanya mamanya Arumi ke Agung "Alhamdulillah, mama sama papa kok nggak ngabarin sih kalau kesini?" Kata Agung "iya soalnya tadi rencana mau datang ke resepsi anak temannya mama, ya nggak ada niat kesini juga sebenernya tapi kan mama sama papa terakhir kesini juga setahun yang lalu" ucap papanya Arumi "untung aja anaknya mama sama papa nih bisa gesit" kata Arumi.
Mereka akhirnya juga bercengkrama di ruang tengah, tapi gabisa bersuara keras karena Karina lagi tidur siang.
"Seneng banget sih mama sama papa kesini, tapi kalau dadakan rasanya gak enak juga" ucap Arumi yang malamnya langsung kerasa capeknya "aku pijitin sini biar pundaknya nggak pegel" kata Agung.
"Untung aja nih si bocil bisa diajak kerjasama" kata Arumi sambil mengelus perutnya.