Ini tentang penyesalan
Dikala semua sudah terjadi, dan begitu terlambat untuk dibenahi
Ini tentang keserakahan
Beberapa hal memang diatur untuk tetap pada tempatnya, tersembunyi apik disana. Tidak ada kodrat manapun yang mengizinkannya terekspos. Ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kuroo Tetsuro merupakan pebisnis, fotografer, content creator, hunter.
Kau bisa menaruh julukan apapun sekitar itu. selain pemburu trend, karya karya barunya pun sering menjadi tren,dengan kata lain dia juga merupakan trend-setter. Dan tentu saja pria jangkung ini termasuk saingan Hajime dalam industri fotografi.
Hajime bisa menebak dengan mudah tujuan orang ini datang kemari-- ya memangnya apalagi selain Tooru? Sedikit mustahil jika pondoknya, karena cottage sudah cukup awam untuk dijadikan objek
Dan Hajime bisa melihat tatapan menusuk yang dilayangkan kucing jangkung itu semenjak dia masuk mendudukkan diri dan segera dihampiri Tooru, untuk duduk disampingnya dengan jarak yang tipis. Lebih seperti anak gadis yang berusaha tetap didekat ayahnya karena takut dibawa pergi untuk diajak menikah oleh pria kaya
"Kamu bisa ada di antrian kedua, Hajime-kun. Aku datang pertama dan sudah menyampaikan maksudku--" Tetsurou melirik ke bocah laki laki yang --meskipun duduk diam, tapi-- rautnya tampak amat comfy, dia -kuroo- sendiri mencoba menebak hubungan macam apa yang sempat terjadi diantara dua orang dihadapannya, karena jujur saja, tidak mudah untuk mendapati Tooru memasang air muka seperti saat ini
Tetsu melanjutkan, "...meski ditolak halus dengan alasan menunggu seseorang..." dia menatap Tooru, "Apa Hajime adalah orang yang kau maksud, pretty?"
Yang ditanya memilih bungkam, dengan manik karamel yang bergulir dari Hajime ke Tetsurou, untuk kemudian kembali menunduk memaku pandang ke lantai kayu
"Astaga, lihatlah bagaimana dia tersipu untuk panggilan feminim itu" Kuroo berucap dibawah nafasnya, yang masih didengar Hajime meski lirih
Untuk beberapa alasan, Hajime tidak menyukai nada yang digunakan lawan bicaranya untuk mencibir Tooru, dia kemudian angkat bicara demi mengalihkan emosi sesaatnya, "Sebenarnya apa maksud yang kamu bicarakan, Tetsu. Kurasa kau salah mengartikan tujuanku kemari..?"
Karena Hajime tidak merasa urusan keduanya sama, ditambah kalimat Tetsu, bahwa Hajime ada di antrian kedua.. heh, dia kemari hanya untuk melihat Tooru, kenapa harus di antrian kedua? Bocah itu pun juga tampaknya kurang nyaman dengan Tetsu, tampaknya mau bagaimanapun Hajime yang menang disini
Ketika kucing hitam itu akan membuka suara, Takahiro datang dari lorong membawa tumpukan selimut dan bantal, berhasil mengambil atensi semua orang di ruang tengah, dan membungkam si jangkung dengan kalimatnya yang tergantung
Surai merah muda itu menaruh tumpukan yang dia bawa ke atas sofa kosong disamping Tetsu, "Ini sudah larut, sebaiknya ganti pakaian kalian yang basah, besok masih ada waktu untuk berbicara, bukan..? kalian menginaplah, kurasa ruangan ini cukup luas untuk ditiduri berdua"
