Sihir, Ksatria, dan kehidupan zaman medieval hadir dengan berlatar di sebuah negeri fantasi Cordia yang penuh keajaiban. Raksasa, penyihir, kurcaci dan mahluk mitologi lainnya akan membawa pembaca larut dalam kisah-kisah petualangan, perjuangan, per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu hujan lebat menyelimuti Kota Penburne, Ibu Kota Kerajaan Frizland. —Frizland adalah sebuah kerajaan yang menguasai sebagian besar pantai barat Benua Artemia. Berdiri 300 tahun lalu pasca pecahnya Perang Akbar (The Great War) yang mengubah hampir seluruh peta kekuasaan dunia Cordia —. Angin dingin menerpa setiap sudut kota yang menjadi rumah bagi para Frizlandian bernaung. Tembok-tembok Istana Renhold pun tak luput dari ganasnya badai dahsyat. Kastil megah dengan menara-menara tinggi menjulang itu membentuk siluet hitam dari kilatan petir yang bersahutan, membuatnya tampak agung di tengah badai malam yang mencengkeram.
Dongeng Wyvern yang mengerikan menghantui ingatan bocah-bocah di setiap sisi gelap kota. Tidak terkecuali Pangeran Hammond kecil, putra kedua Raja Edward IV sang penguasa Frizland yang sedang terbaring lemah di ranjang tidurnya. Pangeran memang sedang demam tiga hari belakangan. Wajahnya terlihat pucat pasi dengan selimut bulu domba membungkus tubuh mungilnya. Tatapan mata Hammond seolah tak mampu menutupi ketakutannya akan dongeng Wyvern yang menakutkan. Dikisahkan bahwa bentangan sayap sang naga Wyvern sanggup menutupi terangnya cahaya bulan dan kepakan sayapnya menciptakan angin badai disertai semburan kilatan petir yang keluar dari moncong besarnya.
"Bagaimana keadaanmu, Yang Mulia?" Tanya pengasuh tua. Ham bangkit dan duduk dengan tubuh lemah. Mencoba meraih cawan emas berisi teh herbal di sisi kanan ranjang besarnya.
"Sedikit terlalu dingin nyonya Kristin," jawab Ham dengan mulut beraroma bunga kamomila.
Kristin berjalan ke perapian dengan membawa rabuk berbahan kayu pohon ek dan betula. Dia menyusun rabuk itu dengan tambahan kayu kering kemudian memukulkan baja rijang untuk memercikkan api ke perapian.
"Api ini kuharap bisa menjagamu tetap hangat semalaman, Yang Mulia," ucap Kristin sambil mengusap rambut Ham yang berwarna hitam, menjuntai menutupi lehernya dengan tekstur indah bergelombang.
"Udara malam ini begitu dingin sampai menggigit menusuk tulang tuaku." ujar Kristin. "Sebaiknya kau segera tidur nyonya Kristin, pakailah selimutku agar kau tidak kedinginan." Ham tersenyum
"Terima kasih Pangeran, kau berlebihan, Kristin tua ini tidak akan mati hanya karena udara dingin," ucap Kristin.
"Haha, kau memang pengasuh terbaikku nyonya Kristin," Ham menjawab dengan tawa besarnya.
"Terbaik dan paling tangguh di istana," ujar Kristin sembari berbalik menuju pintu lalu menutup pintu kamar membiarkan si kecil Ham beristirahat.
"Huh, malam ini begitu dingin," ucap Ham. "Sebaiknya aku segera tidur sebelum api perapian padam."
Tak lama kemudian, Hammond segera mendekapkan dirinya pada selimut tebal, tubuhnya luluh dalam lelap.
Saat tidur, Ham mulai merasa tidak nyaman karena suara hembusan badai yang masuk melewati sela-sela lubang ventilasi kamar. Hammond mulai mendengar suara-suara asing di tengah tidur pulasnya. Di antara suara hembusan angin dan keheningan, terdengar suara samar seorang pria dengan suara berat berteriak kepadanya. Teriakan itu terdengar lirih, kalah kencang dengan gemuruh petir dan tiupan angin di sekelilingnya.
"Hai bocah bangunlah! Benih penguasa kegelapan telah tertanam di tanah air Frizland!" teriak pria asing itu. "Hancurkan itu sebelum semuanya terlambat, hanya kaulah yang bisa melakukannya!"
Hammond terbangun dari mimpi buruknya. Dengan raut muka kebingungan, dia memeriksa keadaan kamar. "Siapa itu? Penyusup! Keluarlah!" Ham berteriak sambil menghunuskan belatinya. "Aku akan menghadapimu secara jantan!"
Tidak seorang pun menjawab. Kamarnya sunyi sepi, hanya terdengar suara kicauan burung gereja saling bersahutan ditemani temaram sinar fajar hangat yang mulai menyinari sudut-sudut kamar Hammond yang gelap. "Apa itu hanya mimpi?" Hammond bergumam keheranan. "Suaranya terdengar begitu nyata, pria di sana terdengar berteriak seolah ingin menyadarkanku."
Tok...tok...tok...—suara pintu kamar Hammond diketuk—. "Yang Mulia, Raja memanggil anda untuk turun ke ruang makan," ucap pelayan istana dari balik pintu kayu besar.
"Ya, aku akan ganti baju sebentar," jawab Hammond. "Untuk apa Ayah memanggilku pagi-pagi begini? Apakah aku melewatkan sesuatu yang penting?" Hammond merasa bingung. "Sebaiknya aku segera menyiapkan baju, mungkin ada acara penting hari ini."
****
Gelar Bangsawan
Raja :
Gelar raja dipakai oleh seseorang yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam sebuah kerajaan. Gelar ini diwariskan ke garis keturunannya. Calon pewaris untuk gelar ini kemudian disebut sebagai pangeran mahkota.
Pangeran/Putri :
Gelar pangeran/putri digunakan oleh putra putri raja. Gelar ini menjadi gelar tertinggi kedua setelah raja/ratu. Pangeran mahkota sebagai calon pewaris tahta akan diberikan satu wilayah khusus oleh raja untuk belajar memerintah dikemudian hari. Contohnya, secara turun temurun, pangeran mahkota di Kerajaan Frizland akan diberikan wilayah Provinsi Anmouth dan mengubah nama gelarnya menjadi Pangeran Anmouth.
Duke/Adipati :
Gelar duke/adipati diberikan oleh raja kepada pengikutnya sebagai bayaran akan kesetiaannya dan akan diturunkan ke garis keturunannya. Duke akan diberikan wilayah setingkat provinsi dan memerintah atas nama raja. Putra tertua/calon pewaris gelar ini akan diberikan gelar Earl, sedangkan saudara-saudara lainnya akan mengambil gelar lord/lady. Duke sendiri juga memiliki bawahan yang memerintah kota-kota yang ada dalam provinsinya dan mereka diberikan gelar Earl. Sebuah provinsi terdiri dari beberapa wilayah earldom
Earl :
Gelar Earl dapat digunakan oleh putra tertua seorang duke atau penguasa wilayah yang disebut earldom yang berada dibawah naungan duke. Para Earl akan memberikan kesetiaan kepada duke dan juga raja dengan imbalan wilayah untuk dikuasai. Gelar ini juga diturunkan melalui garis keturunan dan anak-anak seorang earl akan diberikan gelar baron/baroness.