Happy reading.....
Jisoo menaiki tangga rumah Jennie dengan dua kantong paper bag penuh dia kedua tangannya. Pagi tadi dirinya mendarat dengan selamat di Ibu Kota, sore ini dirinya sudah berjanji akan mengunjungi sahabatnya dengan membawa oleh-oleh untuknya dan juga untuk seluruh keluarganya.
Dirinya disambut hangat oleh bibi yang bekerja dirumah Jennie, kata bibi kedua orang tua Jennie sedang ada kunjungan kerumah jemaat, dan hanya ada Jennie berserta Taehyung dikamar masing-masing.
Saat dirinya sampai pada tangga terakhir, dirinya dikejutkan dengan suara pintu yang tertutup. Jisoo tersenyum melihat Taehyung keluar dari kamarnya, dengan langkah yang sedikit berlari Jisoo sudah berdiri di depan Taehyung yang membalas senyumnya tak kalah manis.
"Gue ada bawak oleh-oleh buat lo. Sepertinya muat, soalnya kemarin aku udah tanya Jennie ukuran lo. Mau hubungi lo langsung, gue gak ada kontak lo" Jisoo mengulurkan 3 paper bag yang berisikan sepatu, baju, dan juga makanan ringan.
Baru kali ini Taehyung mendapatkan oleh-oleh selain cemilan saat Jisoo pulang entah dari mana. Sebenarnya dirinya penasaran, tetapi dirinya tak ingin bertanya. Dengan sigap Taehyung mengambil papar bag itu dari tangan Jisoo. Mengintip sedikit lalu bibirnya membulat
"Ini Nike keluaran terbaru kan? Gue ada liat di website, tapi di Indonesia belum keluar. Makasih ya kak" Jisoo tertawa kecil saat melihat binar kebahagiaanya dimata coklat adik sahabatnya itu. Ya dirinya tak salah memilih ternyata.
"Ah syukurlah lo suka. Gue takut gak cocok sama selera lo,"
"Gue kekamar Jennie dulu ya" Sambung Jisoo dengan cepat membuka kamar Jennie yang terletak di samping kamar Taehyung.
"Jendeukiee...." Jisoo berlari kearah kasur Jennie. Meletakkan lebih dari 6 paper bag asal diatas sana, lalu merebahkan tubuhnya membuat sang pemilik kamar harus menggeser sedikit karna Jisoo menimpa tangannya.
"Wah..wahhhhh banyak amat Soo. Anjing!" Jennie melompat dari atas tempat tidur. Menarik semua paper bag tersebut agar terjatuh kebawah, lalu Jennie duduk bersilang sambil membuka semua dengan terus bergumam kegembiraan
"Ini kan lipstik terbaru Dior,"
"Jisoooo! Kok lo tau gue pengen tas ini. Ini tas Jennie Blackpink!"
"Soo! Ini berlian? Cantik banget aaaaaaa"
"Soo!"
"Jisoo......"
"Wahh............."
Jennie terus berceloteh, namun Jisoo tak bergeming. Pikirannya berkelana dan berhenti saat kejadian yang baru beberapa menit dialaminya berputar. Senyum kotak Taehyung terus hadir di pikirannya. Ahh baru kali ini dia meliat senyum itu dengan jarak sedekat itu dan juga dengan kesadaran penuh.
Tanpa sadar Jisoo menarik ujung bibirnya membentuk senyum tipis, dan itu mendapat perhatian dari Jennie. Gadis itu menyerngit membentuk kerutan di dahinya. Mengangkat paper bag kosong di tangan kanannya, tiba-tiba Jennie menjatuhkannya tepat didepan wajah Jisoo.
"Ahh anji-"
"Jisoo? Mengumpat? Wahh harus diabadikan ini" Jennie mengambil kasar ponselnya diatas nakas samping kasur, lalu berniat mengambil video.
Dengan cepat Jisoo melempar kembali papar bag berlogo Chanel itu kearah ponsel Jennie.
"Jangan macam-macam lo ya" Jisoo bangkit dari tidurnya tanpa menghiraukan gelak tawa dari Jennie
"Lo sih ngapain senyum-senyum sendiri. Habis pulang dari Singapura, masa jadi orang gila gini" Jisoo berdecak, bibirnya komat-kamit tak jelas membuat Jennie samakin semangat untuk menjahili sahabatnya itu.
"Jatuh cinta lo ya? Sama siapa? Uhh Jisoo ku udah besar" Jennie mencolek-colek dagu Jisoo dan mendapatkan pelototan dari sang empu.
"Akhirnya sahabat gue normal ya Tuhan" Jennie berlagak memanjatkan doa sambil menatap langit-langit kamarnya
"Sinting!" Jisoo keluar dari kamar Jennie, tak menghiraukan sisa tawa dan juga panggilan dari Jennie. Gadis itu sudah berada di anak tangga terakhir, dirinya berencana mengambil cemilan di kulkas dan segelas air putih. Dua tahun berteman dengan Jennie, membuat Jisoo tak sungkan dan menganggap rumah Jennie adalah rumah keduanya
Jisoo membuka kulkas 4 pintu tersebut, hawa dingin langsung menyambar wajah cantiknya dan Jisoo memejamkan mata sejenak. Ia menunduk menelusuri setiap sudut kulkas dengan matanya, sampai tidak menyadari seseorang berjalan mendekat
"Cari apa kak?" Jisoo menoleh kebelakang dan mendapatkan presensi Taehyung disana. Menutup kulkas, lalu Jisoo berbalik menghadap pria itu
"Cemilan, hehe" Tiba-tiba dirinya menjadi kikuk, seperti sedang ketahuan mencuri, padahal mengobrak-abrik isi kulkas rumah itu adalah hal yang selalu dilakukan Jisoo.
Taehyung meraih pergelangan tangan Jisoo lalu membawanya ke meja makan. Menarik kursi menghadap kearah kulkas lalu mendudukkan Jisoo disana.
"Biar aku aja kak yang ambil, kakak duduk disini aja" Tangan Taehyung terulur mengusap surai Jisoo, lalu mulai mengambil beberapa cemilan dan membuatnya di piring keramik
Mata Jisoo berkedip lucu, jantungnya berdegup kencang menerima rentetan perhatian adik dari sahabatnya itu. Dan lihatlah, sekarang pria itu sedang membawa satu piring penuh dengan berbagai cemilan ditangan kanannya, dan susu ditangan kirinya tak lupa juga senyum manisnya menatap tepat dibola mata Jisoo.
Tanpa sadar, Jisoo tersenyum malu membalas senyuman Taehyung yang sudah duduk disampingnya.
Pria itu meletakkan cemilan beserta susu dimeja depan Jisoo, lalu beralih memutar kursi yang diduduki Jisoo pelan sampai kembali menghadap meja.
Taehyung memangku wajahnya ditangan kanannya, menatap Jisoo yang kini mulai memakan cemilan yang disediakannya sambil menunduk
"Kakak bisa minum susu itu kan? Susu kedelai, aku pernah lihat mama nyiapin susu itu buat kakak. Itu juga bisa makan cemilan? Aku juga ingat, kakak pernah makan itu minggu lalu," Jisoo mengangkat kepalanya menatap Taehyung, mengernyit berpikir bahwa pria itu mengetahui sesuatu.
Mengerti raut kebingungan Jisoo, Taehyung kembali membuka suara, "Mama pernah bilang kalau kakak sensitif terhadap makanan, jadi aku pilih yang pernah kakak makan" Jisoo bernafas legah, tersenyum tipis lalu mengangguk.
🏡💞
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (VSOO) || REVISI
FanfictionTaehyung baru saja memasuki sekolah menengah akhir swasta, yang sama dengan kakaknya yang berjarakkan 1 tahun diatasnya. Awalnya dirinya dibuat kagum dengan sifat manis sahabat dari kakaknya tersebut waktu diawal mereka berjabat tangan, saling berke...