11

354 27 0
                                    

 

   Nyonya  Lee  membantu suaminya  berjalan memasuki kamar dan segera  mengambil obatnya.

  Kepala keluarga  Lee  itu tiba-tiba  mengeluh  dadanya  sakit  dan  meninggalkan  dua pemuda yang sedang berlutut di ruang tamu rumahnya dengan  tertatih.

  Begitu melihat  Suaminya  sudah bernafas teratur  perempuan paruh baya itu  keluar dari kamar.

  Mereka masih di sana, di tengah-tengah  ruangan itu putra sulungnya  bersama  pemuda yang mengaku sebagai kekasih putra bungsunya  sedang berlutut, sedangkan  si bungsu sendiri  duduk bersama Mark membelakangi mereka.

  "Eomma! Appa  gwenchana?" Haechan bergegas menghampiri sang Eomma  begitu menyadari  kehadiran  satu-satunya perempuan di keluarganya itu.

  Nyonya Lee melewati Haechan begitu saja.

  "Yuta Si!"

  "Nde  Eommonim!"

  "Bisakah kau pergi?"

  "Eomma!"

  Nyonya Lee menatap  kedua putranya bergantian.

  "Jaehyun Appa  sedang tidak bisa di ajak bicara! Bisa kah kau pergi dulu?"

  Jaehyun menghela nafas  menoleh pada sahabatnya itu, lututnya dan kakinya  juga mulai keram, kalau  saja bukan demi Haechan mana mau dia  ikut-ikutan berlutut di depan kedua orang tuanya.

"Kau bisa datang saat  suasana  sudah tenang! Sekarang pulanglah!" 

  Seisi ruangan hanya bisa menatap Nyonya Lee  yang kembali meninggalkan mereka.

  Setelah  Eommanya pergi  Haechan  segera  menghampiri Yuta melihat pemuda itu kesulitan berdiri, memang berapa lama mereka di posisi itu.

  "Yahhh, hyung mu di sini Hyuck!" Protes  Jaehyun.

Mark yang peka  langsung menghampiri pemuda itu dan membantunya berdiri.

"Yuta si, kau kenapa tidak bilang dulu pada ku?"

"Bukannya Jaehyun mengambil ponselmu?"

Haechan menunduk saat merasakan tatap intens dari kekasihnya itu, memang benar kakaknya mengambil ponselnya agar dia tidak  mengecek  komentar-komentar jahat yang menyerang media sosialnya akhir- akhir ini.

"Are you okay?"

"Heum !" Jawab Haechan di barenge helaan nafas.

"Taeyong hyung  bertanya ' Apa masih lama!' " kata Jaehyun sambil menunjukkan room chatnya dengan Taeyong.

Haechan menghadap kekasihnya, di genggamnya kedua telapak tangan besar Yuta dengan mata berembun.

"Dengarkan aku! Kembalilah ke Tokyo, aku akan - "

"Back to Tokyo?  what do you mean?" Potong Yuta tidak terima, fikirannya menjadi buruk, entah kenapa dia merasa ini akan jadi yang terakhir.

"Donghyuck ah !"

Haechan mengabaikan panggilan hyungnya.

"Aku akan menyelesaikan masalah ku di sini! Kondisi Appa juga sedang buruk !"

"Yahh Lee Donghyuck ! You're not asking me to break up are you?" Mata Yuta menyipit tajam dengan tangan  di kedua pinggangnya.

Haechan menghela nafas, di hapusnya air matanya kasar.

"Ku mohon ! Kembalilah ke Tokyo!" Pinta Haechan, kedua tangannya menangkup paksa Kedua sisi wajah Yuta.

"Donghyuck  benar! Yuta si sebaiknya kau  kembali dulu!" Mark ikut berbicara.

Distance  (YuHyuck  /  YuChan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang