9. Triple Date

481 21 0
                                    

Setelah sekian lama Renjun, Haechan dan juga Jaemin tidak berkumpul? Akhirnya mereka kembali berkumpul bersama.

Perbedaan jam kelas yang menjadi penghalang mereka bertiga untuk berkumpul. Begitu juga dengan pasangan mereka, yang memang memiliki jam kelas yang berbeda.

Mark dan Renjun, Jeno dan Haechan, serta Jisung dan Jaemin memang kekasih memiliki jam kelas yang berbeda. Berbeda dengan Mark dan Jaemin, Jeno dan Renjun, serta Jisung dan Haechan yang memiliki jadwal kelas bersama.

Maka dari itu tak heran jika mereka berdua sering bertemu, dan tak banyak juga yang mengatakan bahwa pasangan dari mereka bertiga itu tertukar. Banyak yang menyuruh mereka untuk putus dari kekasih mereka yang sekarang, dan di suruh untuk menjalin kasih dengan orang yang sekelas dengan mereka bertiga.

Tidak sedikit orang yang menolak hubungan antara Mark dan Jaemin, Jeno dan Renjun, serta Jisung dan Haechan. Menurut mahasiswa dan mahasiswi di sini, mereka bertiga tidak cocok satu sama lain.

Dan tak sedikit juga bagi mereka yang menyetujui hubungan antara mereka bertiga. Karena menurut pandangan mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sini, mereka bertiga cocok satu sama lain.

Namun memang dasarnya Renjun, Haechan dan Jaemin yang tidak pernah mengubris ucapan orang lain, mereka hanya diam dan melanjutkan hubungan mereka. Tidak ada niatan untuk berpisah atau berpindah hati dari kekasih mereka.

Baru lah mereka berpisah dan berpaling sejenak, karena Roullate yang di adakan kampus. Dari roullate juga para shipper Markmin, Noren, dan Jihyuck pada senang. Menurutnya, mereka bertiga itu seperti kembali ke pasangan yang seharusnya.

Mengenai shipper itu, Renjun, Haechan dan Jaemin sudah mendengar dan tidak keberatan sedikit pun. Bagi mereka bertiga, setiap orang berhak memilih bukan?

"Akhirnya kita bertemu juga." Seru Haechan, yang saat ini sudah duduk di samping kekasih roulattenya, Jisung.

Mereka duduk di kursi dengan meja yang melingkar. Di samping kanan Haechan ini ada Jisung, kekasih roullatenya. Sementara di samping kirinya ada Mark bersama Jaemin di sebelahnya. Di ikuti Jeno, kekasih sungguhannya, yang tengah bersama dengan Renjun, di sebelah Jaemin.

"Bagaimana hubungan kalian berdua? Sudah sampai di tahap mana?" Tanya Haechan, menatap kedua temannya ini secara bergantian, di sertai tatapan dan senyuman penuh arti.

"Seperti orang kencan pada umumnya, Chan." Jawab Jaemin, yang tak melepaskan pandangan Haechan yang sangat dekat dengan Jisung, kekasih aslinya.

Ah, tidak! Sebenarnya dia ini tidak cemburu, atau tidak ada niatan melihat kedekatan mereka berdua ini. Ia terpaksa melihat ke arah mereka berdua, karena ia tidak ingin melihat Mark yang terus memperhatikan kekasih aslinya, Renjun.

"Ren, bagaimana kabar kamu? Apakah kamu baik-baik aja?" Tanya Mark, menatap kekasih aslinya dengan senyuman manisnya.

"Bai--"

"Baik. Renjun sangat baik bersama dengan diriku, Mark Lee. Kau tidak perlu khawatir." Seru Jeno, mengintrupsi Renjun yang ingin menjawab pertanyaan kekasih aslinya.

"Ah, aku yakin kau bisa menjaganya. Terima kasih telah menjaga kekasihku, Jen." Ucap Mark, di sertai dengan helaan nafas lega, begitu mendengar jawaban yang di berikan temannya ini.

Dan entah kenapa Jaemin merasa kesal sekali, ketika mendengar kata kekasih yang di ucapkan oleh kekasih roulattenya untuk kekasih aslinya. Ada perasaan kesal dan jengkel secara bersamaan.

"Mark, bisakah aku meminjam Jaemin terlebih dahulu untuk bertemu dengan orang tuaku? Mereka ingin bertemu dengan dia." Tanya Jisung kepada temannya, yang sukses membuat kekasih aslinya menoleh, mengerutkan dahinya bingung.

"Tidak." Satu kata yang keluar dari mulut Mark, yang membuat wanita yang ada di sampingnya ini tambah bingung akan penolakkan yang ia berikan.

"Hanya sebentar, Mark. Aku hanya meminjam sebentar untuk bertemu dengan orang tuaku. Dia---"

"Tidak, Ji. Kau ada Haechan untuk kau bawa kepada orang tua kamu. Dia kekasih-mu." Potong Mark, yang tetap menolak berbagai alasan yang akan di berikan temannya ini.

"Tapi, Jaemin ini kekasih---"

"Tidak! Dia bukan kekasih kau, Park Jisung! Dia kekasih-ku saat ini!" Ucap Mark, yang terus memotong ucapan temannya ini. Ia tidak mau mendengar alasan apapun. Sekali tidak, tetaplah tidak, bagi dirinya.

"Mark ayolah. Eommaku hanya ingin bertemu dengan Jaemin. Aku janji--"

"Tidak ada, Park Jisung! Bilang saja kau sudah putus dengan Jaemin! Aku tidak akan mengizinkannya, apapun alasannya!" Tekan Mark sekali lagi, diiringi dengan geraman kesal.

"Mark--"

"Ji, benar kata Mark. Aku tidak bisa bertemu dengan orang tua-mu. Aku kekasihnya saat ini. Sedangkan Haechan itu kekasih-mu saat ini. Hargailah dia sebagai kekasih-mu, Jisung." Ucap Jaemin, menengahi perdebatan antara kekasih aslinya, dengan kekasih roulattenya.

Jisung langsung terdiam, begitu mendengar ucapan sang kekasih asli. Setelahnya  ia menghela nafasnya kasar. "Baiklah." Pasrah Jisung, yang tidak lagi mengajukan banding atas kekasih aslinya, karena sang kekasih yang sudah mengangkat suaranya.

Keadaan kembali hening setelah perdebatan. Jeno dan Renjun yang sedang asyik dengan dunia mereka sendiri. Jaemin yang sedang berusaha menenangkan Mark yang masih terbawa emosi. Serta Jisung dan juga Haechan yang asyik dengan dunia mereka sendiri.

"Oh iya! Bagaimana kalau nanti malam kita ke club? Sudah lama kita tidak ke sana. Apakah kalian mau?" Seru Haechan, yang berusaha mencairkan suasana yang canggung ini. Karena sungguh, suasana seperti ini tidak lah enak. Sangat hening, di sertai kecanggungan.

"Boleh tuh! Sudah lama kita tidak ke sana." Sahut Jaemin, yang setuju dengan usulan temannya ini.

"Bagaimana dengan kamu, Njun?" Tanya Haechan, menatap teman mungilnya ini yang tengah berbicara dan berbicara dengan kekasih aslinya, Jeno.

"Aku sih mau saja. Tidak tau kalau Jeno, mau atau tidak." Sahut Renjun, yang memang orangnya itu ikut-ikutan aja kalau ada acara. Yang penting bagi dia, acaranya jelas.

"Kalau yang laki-laki tidak mau? Kita bertiga saja pergi!" Seru Haechan, tidak ingin mempusingkan masalah pasangan mereka yang nantinya mau ikut datang atau tidak.

"Tentu saja aku datang! Aku tidak ingin membiarkan gadis polosku ini pergi sendirian, mabuk sendirian, tanpa ada aku yang menjaganya." Sahut Jeno, yang saat ini sudah merangkul bahu sempit milik wanita mungilnya.

"Kalau Mark?" Tanya Haechan, menatap Mark yang sedari tadi diam.

"Tentu saja aku ikut." Balas Mark seadanya.

"Bagaimana dengan dirimu, Tuan Park?" Tanya Haechan, menatap kekasih roulattenya dengan tatapan menggodanya.

"Tentu saja aku ikut, babe! Sex after drunk sepertinya sangat seru!" Seru Jisung, menyetujui ide kekasih roulattenya ini.

"Oke! Nanti malam kita langsung ketemuan di club ya!" Final Haechan.

Mereka pun langsung makan makanan mereka masing-masing, setelah makanan mereka tiba.

Yup, tadi Mark memang menyuruh beberapa adik tingkat dia, untuk membelikan makanan dan minuman untuk dirinya dan teman-temannya makan. Dan sekarang makanan itu sudah tiba di hadapan mereka masing-masing.

Mereka makan dengan hikmat. Terselip beberapa obrolan serta candaan di saat mereka makan. Suasana canggung nan sepi pun berubah secara perlahan. Tidak ada rasa canggung nan sepi saat ini. Semua kembali normal seperti biasanya. Seakan mereka lupa kalau tadi sempat terjadinya sedikit perdebatan.

Bahkan Mark dan juga Jisung yang sempat bertukar beberapa kalimat candaan yang mengundang tawa. Mereka berdua seperti lupa akan kejadian tadi. Mereka juga tipikal orang yang tidak akan berdiam terlalu lama. Setelah terjadi masalah, mereka akan saling canda lagi setelahnya.

Setelah makanan mereka habis, dan mengobrol sampai lupa waktu, kalau jam masuk kelas dari salah satu mereka pun tiba. Akhirnya Mark dan Jaemin pamit pergi lebih dulu, karena jam kelas mereka sudah tiba. Di susul Jeno dan Renjun, serta Jisung dan juga Haechan yang paling akhir.

ROULLATE YOUR COUPLE - MARKMIN, NOREN, JIHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang