"Njun, dia berbicara apa?" Tanya Jeno, kepada wanita yang ada disampingnya, Renjun. Wanita yang tengah fokus akan film yang sedang ia tonton saat ini.
"Jen, itu kan ada subtitle Koreanya." Ucap Renjun yang lama-lama lelah karena terus memberitahukan setiap dialog yang di keluarkan para pemain. Ingatkan dirinya juga untuk tidak memilih film berbahasa China, sedangkan dia ini fasih dalam berbahasa Korea, sementara teman prianya ini tidak mahir bahasa kelahirannya, China.
"Njun! Kau tau sendiri kalau misalkan bahasa Korea aku masih remedial!" Ucap Jeno, di iringi dengusan kasar karena kesal. Ia selalu remedial dalam bahasa Korea, apalagi idiom mengenai bahasanya. Berbanding terbalik jika dalam pelajaran matematika, ia sangat mahir seperti sedang kerasukan jiwa profesor matematika.
"Ya aku tau... tapikan--"
"Ya, Tuhan! Dia tampan sekali. Coba saja dia nyata, aku pasti akan mendekati dirinya, agar aku bisa menjadi kekasihnya." Pekik Renjun, yang tiba-tiba menghentikan ucapannya tadi, karena dirinya yang terkesima melihat karakter pria yang sedang ia tonton bersama dengan Jeno. Sukses membuat ucapan Jeno tercengang begitu melihat dan mendengarnya.
Yup, tadi Renjun memang mengajak Jeno untuk menonton film di apartemennya. Sementara Jeno yang memang saat itu tidak ingin pergi ke lain tempat, dan tidak ingin pulang pun menyetujui ajakkan dirinya. Ia mengajak pri ini untuk menonton film yang baru saja rilis di negara kelahirannya. Dan pria ini pun setuju saja tanpa memprotes apapun. Beda sekali dengan kekasihnya yang akan kesal, apabila dirinya menonton film berbau romance ini.
Dalam memilih film Renjun tidak perduli mengenai jalan ceritanya, yang terpenting baginya adalah pemerannya tampan. Karena ia sangat suka menonton film yang aktornya tampan. Katanya sekalian cuci mata selagi nonton.
"Itu tidak akan terjadi, Huang Renjun." Peringat Jeno, akan perkataan wanita yang ada di sampingnya ini. Agar wanita ini berhenti mendambakan karakter fiksi yang tidak akan menjadi pendampingnya.
Sementara Renjun yang mendengarnya pun langsung mendecak kesal, dan memutarkan kedua bola matanya jengah. "Ya, aku tau! Kan aku bilang kalau misalkan dia nyata." Balas Renjun, yang sedikit badmood apabila ada orang yang menganggu kehaluannya.
"Kalau nyata pun kau tidak bisa. Karena aku tidak mungkin membiarkan itu terjadi." Ucap Jeno, meralat lagi ucapannya, agar wanita ini selalu ingat kalau dia tidak akan membiarkan pria manapun mengambil wanitanya, lagi. Cukup Mark yang menjadi saingannya. Ia tidak ingin saingannya bertambah lagi.
"Maksud kamu?" Tanya Renjun, yang saat ini sudah mengerjapkan matanya bingung.
'Bersaing dengan Mark saja sudah membuatku susah. Apalagi bersaing dengan dia.' Ucap Jeno, yang tentunya hanya bisa ia katakan dalam hati.
"Tidak ada. Kau ingin pesan apalagi?" Tanya Jeno, mengalihkan percakapan mereka, karena dirinya tidak mau kalau wanita ini tau akan perasaannya yang sebenarnya.
"Boleh?" Tanya Renjun, yang sudah menampilkan senyuman penuh arti di wajahnya. Jangan lupakan kalau Renjun ini selalu menampilkan aegyo andalannya, agar keinginannya terpenuhi.
"Tentu saja boleh, Renjunku sayang. Kau mau pesan apa?" Tanya Jeno, yang sudah bersiap membuka aplikasi makanan pesan antar.
"Donkatsu and cola!" Jawab Renjun dengan penuh antusias.
"Apa lagi?" Tanya Jeno, yang sudah siap memesan semua keinginan wanita bertubuh mungil yang ada di sampingnya ini.
"Itu saja Oppa." Balas Renjun, yang merasa tidak enak kalau pria ini menghabiskan semua pesanan yang ia inginkan. Dirinya ini hanya lapar mata, jadi sangat bahaya kalau di suguhkan berbagai macam pilihan.
![](https://img.wattpad.com/cover/332739634-288-k521605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ROULLATE YOUR COUPLE - MARKMIN, NOREN, JIHYUCK
Fiksi PenggemarCERITA INI KHUSUS MARKMIN (MARK X JAEMIN), NOREN (JENO X RENJUN), JIHYUCK (JISUNG X DONGHYUCK/HAECHAN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUP...