Alasan Bahagia

434 52 0
                                    

Perahu kertas, salah satu mainan jadul yang dibuat dari kertas origami atau kertas bekas sekalipun dengan cara main yang sederhana, hanya meletakannya di air yang mengalir dan membiarkannya terbawa air entah kemana. Seperti itu saja sudah menjadi alasan untuk anak kecil bahagia pada masanya.

Seperti halnya orang dewasa yang sebenarnya hanya membutuhkan hal sederhana untuk membuat mereka bahagia tapi entah kenapa malah mencari hal yang rumit untuk mencapai kebahagiaan tersebut.

"Ci itu perahunya nanti rusak kalo digituin" Kata seorang anak kecil ketika melihat perahu kertasnya di duduki.

"Gapapa gee, liat ga rusak kan" Menunjukan perahu kertas yang didudukinya.

"Udah ayo kita liat perahu kertas siapa yang tahan paling lama" Ajak anak kecil yang lebih tua.

"Ok ayo, siapa takut" Kata si kecil yang lebih muda tertantang.

Waktu berlalu dan benar saja perahu mereka bertahan dan usia mereka pun juga brtambah. Si kecil yang bernama Gracia yang memiliki keunikan spesial pada dirinya telah beranjak menjadi siswa SMA kelas 12 yang keren serta pintar dan si kecil yang lebih tua bernama Shani sudah menduduki bangku kuliah sedikit lebih dekat dengan cita-citanya. Walau pun memiliki sedikit jarak perbedaan di usia mereka, hal itu tidak membatasi kedekatan mereka. Bahkan ada yang salah mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

"Ci kamu pulang jam brapa? Aku jemput yah" Kata gracia di telepon.

"Iya gapapa, cuman stengah jam kok aku nunggunya. Pas aku lowong juga"

"Aduh ga ngerepotin kok. Udah pokoknya aku jemput, titik" Ucap gracia mematikan telponnya.

Dengan cepat merapikan buku dan alat tulis menulisnya dan memasukannya di dalam tas nya. Berjalan cepat kearah parkiran sekolah mengabaikan siapapun yang menyapanya dan mengambil mobilnya, berjalan ke arah gerbang sekolah dan pergi ke kampus Shani.

Setelah sampai ke tujuan, gracia langsung mengabari Shani bahwa dia telah sampai dan akan menunggu di mobil saja.

Disisi lain Shani tersenyum manis melihat perlakuan gracia yang sangat mencuri hati itu. Yah benar, selama ini Shani menyimpan rasa kepada gracia, selama mereka tumbuh dewasa bersama entah sejak kapan dan dari mana perasaan itu muncul pada Shani. Shani mulai menyukai hal-hal dari gracia dan menyukai perhatian yang diberikan apalagi hal-hal kecil yang bahkan tak Shani sadar ada padanya.

Gracia yang waktu kecil adalah orang yang terbuka, sebaliknya sekarang menjadi orang yang tertutup dan dingin tanpa alasan kecuali pada orang terdekat apalagi orangtuanya, sebaliknya Shani yang dulu adalah gadis yang tertutup dan dingin malah saat ini menjadi gadis yang periang dan bahkan friendly ke semua orang.

"Elehhh kenape nih, senyum senyum bae, keram nanti otot wajah lu" Gurau Siska teman sebangku Shani.

"Apaan sih sis ga ko, ga ada apa-apa" Kata Shani mencoba menetralkan senyumnya.

"Ahh ga usah bo'ong Shan, karna gracia yah? Sekarang apa yang tu bacil buat yang bikin lo jadi salbrut gini?" Tanya Siska.

"Ngga ada ko, dia cuman jemput doang. Ini cuma ngabarin aku aja kalo dia udah di depan, mau nunggu si mobil aja katanya" Jelas Shani.

"Hah? Cuman gitu doang lo jadi salting gini? Ya ampun Shannn, apalagi dia cium dahi lo pingsan lo jadinya" Keluh Shani menatap temannya yang sekarang senyumnya lebih lebar sampai lesung pipinya terlihat dengan rona pink di wajahnya.

"Kaga usah di bayangin shaneee. Bisa-bisa keluar darah ntu idung"

"Yah kamu sih sis mancing"

"Udah sana temuin kekasih pujaan hati lo itu"

GRC&SHNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang