Sanji POV
Hari ini tak seperti biasanya, aku tak melihat seseorang dengan rambut lumutnya sedang tertidur du bawah pohon.
Aku juga tak menemukannya dikelas. Tak dimana pun di seluruh kampus ini. Kemana marimo itu?
Kulirik bungkusan bekak ditangan kanan ku dan perasaan sedih mendatangiku.
"Dia kemana sih? Masak bekalnya gue kasih ke orang lain lagi?" Aku berjalan gontai kembali ke kelas.
"Sanji!" Suara seorang wanita terdengar lumayan jauh dibelakang ku.
Nami berjalan cepat kearah ku. Aku merasa ada yang aneh pada diriku saat ini.
"Kemana perasaan berbunga bunga itu? Kemana perasaan yang biasa aku rasakan saat seorang wanita cantik mendekatiku?"
"Sanji!" Tanpa kusadari, Nami sudah berdiri di depanku sambil melambaikan tangannya di depan wajahku.
"Oh iya, kenapa Namiiii" aku mencoba menjadi seperti yang biasa aku lakukan, itu sedikit sulit.
"Kamu liat Zoro gak? Kemarin dia nitipin beberapa barang diaku, dianya malah ilang!" Nami terlihat kesal.
"Dia cantik saat kesal, iya kan?" Aku kembali mencoba meyakinkan diriku.
"Nih aku titipin di kamu aja, kalian deket kan?!" Nami menyerahkan sebuah binder padaku, setelahnya ia pergi begitu saja tanpa menunggu jawabanku.
Kulihat binder ditanganku ini, aku tidak tau dia suka mencatat materi yang dosen berikan. Ku kira dia hanya tau tidur.
Iseng kubuka binder bersampul kulit itu. Binder itu terlihat sedikit aneh dimataku untuk catatan mata kuliah yang sebanyak dosa umat manusia, binder itu terlalu kecil.
Sudah kuduga, tak ada catatan apapun didalamnya. Lanjut kubuka hingga halaman tengah.
----------------------
Hai...saat kamu baca ini, berarti Nami udah nyelesaiin tugasnya. Aku gak berani pamit ke kamu secara langsung, aku terlalu takut untuk liat wajahmu buat yang terakhir kalinya.
Maaf, maaf karna aku gak bisa jaga hatiku supaya gak jatuh cinta sama kamu. Jijik ya? Maaf ji.
Maaf karna aku gak nerima bento kamu waktu itu.
Aku..... sayang kamu ji
----------------------"What?" Tanpa kusadari, air mataku menetes membasahi halaman tersebut.
Kembali kubuka halaman selanjutnya.
----------------------
Sanji...aku cuma pengen kamu tau, kalau aku sayang kamu. Aku akan selalu sayang kamu.Dimanapun aku, seberapa jauhpun jarakku sama kamu...aku akan selalu sayang kamu...
My Daisy....don't get lost in sadness again
Banyak orang yang sayang sama kamu, aku salah satunya
----------------------Tak berhenti disana, aku melanjutkan untuk menbaca halaman selanjutnya. Sambil mengusap air mataku yang mulai deras mengalir, aku duduk dibawah pohon bisanya Zoro tidur.
----------------------
Aku akan pergi jauh ji. Aku juga akan ganti nomor. Aku tau kamu pasti gak mau berhubungan sama aku lagi. Gak apa apa ji, aku paham perasaan mu.Jijik kan? kamu yang selalu jatuh cinta sama cewek cantik kaya Nami, malah disukai sama cowok kaya aku....
Aku...gak tau kapan perasaan ini muncul, yang aku tau saat aku sadar adanya perasaan ini, aku gak mau kehilangan kamu.
Tapi seiring berjalannya waktu, aku sadar, kamu pasti gak mau dideketin homo gak jelas kaya aku haha
Maaf ji, tapi aku masih nyimpen satu foto kita, kalau kalau aku kangen kamu, kalau kalau aku kangen masakanmu.
Aku kangen masakanmu ji, aku gak mau ninggalin kamu ji, aku pengen selalu ada di sisi kamu ji, tapi aku gak bisa, kamu gak mau
----------------------
"Lu tau apa bajingan?!""Gue yang takut lu jijik sama gue, gue yang akan selalu kangen sama lu, sama pelukan hangat lu!"
"Lu bajingan sok tahu!!"
Air mataku tak tertahankan lagi, sedih, marah, kecewa, semuanya bercampur aduk didalam hatiku.
----------------------
Sanji
Hari itu, hari disaat pertama kali kita ngobrol, di cafe.
Disaat aku minta alkohol dan kamu malah memberi aku kopi. Sanji...itu adalah kopi paling enak yang pernah aku minum.
Di saat kamu manggil aku mas beberapa saat setelah kamu manggil aku tuan. Kamu sangat menggemaskan.
Di saat kamu menunjukkan arah saat aku mengantar mu pulang, aku melihat ekspresi mu di spion, kamu terlihat bingung, itu juga menggemaskan.
Itu adalah kenangan manis yang akan selalu ingin aku ulang. Aku selalu ingin mengantarmu pulang saat shift mu selesai, saat hujan turun
Aku akan merindukan semua itu Sanji. Aku akan merindukan mu.
----------------------
"Dasar bodoh, kalau kau akan merindukannya lalu mengapa kau pergi??!! Tetaplah tinggal!!! Antarlah aku pulang begitu shift ku selesai!! Aku akan membuatkan kopi yang enak untuk mu!!! Zoro bodoh!!"Ingin rasanya aku melempar binder itu, tapi aku terlalu menyayanginya hingga tak akan kubiarkan rusak.
----------------------
SanjiKamu bukanlah bencana, lahir mu adalah sebuah anugrah terindah dari tuhan. Semua yang kamu lalui itu bukan salahmu
Kamu anak baik yang selalu mematuhi orang tua mu.
Kamu adalah hal terindah di dunia.
I wish I could turn back the clock, I'd find you sooner and love you longer
----------------------"
"I don't need a perfect one. I just need someone who can make me feel that I'm the only one."
"And it's you Zor!! It's always YOU!! Just you!"
To be continued
Our last picture
KAMU SEDANG MEMBACA
November Rain
Fanfiction"Keberuntungan ku telah berakhir saat kita berakhir. Saat aku menulis ini dalam tangisku. Haha aku memang pecundang"