Bab 1

604 22 2
                                    

HAPPY READING
.
.
.

Angin malam menyejukan, menerbangkan tirai-tirai yang dilewatinya. Malam yang sunyi disertai angin yang menyejukan membuat seorang gadis semakin betah berbaring tengkurap dikasurnya.

"Gilaa woii.. ganteng banget suami akuuu" cicitnya pelan seraya terus mencium-cium ponselnya

"Eh sadar ziyaa.." ucap Ziya menampar wajahnya sendiri "tapi ganteng banget woii gilaaaaaa... ya tuhan kenapa dia harus ga nyata gini sih.."

Ziya bangun dan berjalan mendekati jendela, ia bersandar pada jendela dan melihat sunyinya malam diterangi bintang-bintang.

"Andai aku bisa masuk ke dunia animee... terus masuk ke anime naruto pasti hidupku bakal dikelilingi cogan-cogan tamvannn" Ziya terkekeh sendiri mendengar omongkosongnya

Tiba-tibe terdengar dari luar kamarnya seperti seseorang yang ingin masuk secara paksa, Ziya diam sesaat lalu terlintas dibenaknya berita tadi siang.

Berita tentang ada maling yang berkeliaran disekitar tempat tinggalnya "duh.. masa maling sih.. tapi siapa lagi coba, Bunda sama Ayah kan lagi tempat saudara"

Zifa menggigit kukunya panik dan sebuah ide muncul dibenaknya, ia menyimpan ponselnya di bawah kasur lalu menarik kursi dan mendudukinya.

Heningg lalu tiba-tiba pintu kamar Ziya terbuka dan masuklah 2 orang dengan pakaian hitam serta topeng yang mereka pakai.

Dua orang maling itu diam di pintu saat melihat posisi Ziya yang duduk dikursi seraya menundukkan kepalanya serta rambut panjangnya yang menjulang kebawah.

Salah satu maling menghampiri Ziya dan menodongkannya senjata
"Hei.. serahkan hartamu"

"bro.. jangan.. sebaiknya kita pergi dari sini "ucap salah satu maling yang masih berdiam diri di dekat pintu

"Apa maksudmu..." maling 1 menoleh sebentar ke arah temannya lalu kembali menoleh ke arah Ziya

"Serahkan hartamu.. Kau mendengarku!"

Ziya tetap diam, ia sebenarnya takut tapi yang terlintas dipikirannya hanya ini jadi ia sekuat tenaga untuk tidak gemetar.

"Ayo pergi... kau dalam masalah jika tetap disini" ucap Maling 2 kembali memperingati temannya

Maling 1 menurunkan senjatanya lalu berjalan ke arah temannya "ada apa sih.. kenapa kau seperti ketakutan begitu"

"Kau tidak tahu.. lihat dia" maling 2 menunjuk Ziya

"Iya lalu?" tanya Maling 1 menoleh kearah Ziya dan Maling 2

Maling 2 memegang bahu temannya " dia itu Wibu.. dan kekuatan Wibu pasti menyertainya.. jadi sebaiknya kita pergi sekarang.."

Maling 1 awalnya tidak mengerti tetapi karena pergerakan Ziya yang tiba-tiba bangun dan berlari kearah mereka berdua membuatnya kaget dan  ia langsung berlari keluar kamar dahulu meninggalkan maling 2.

Maling 2 terduduk bersipuh dilantai dan menyatukan kedua tanganya "aku mohon maafkan aku.. aku bersalah tolong.. tolong lepaskan aku"

Ziya berdehem kecil dan maling 2 bangun dan lari terbirit-birit meninggalkan rumah Ziya.

"Hahahahahaha...." tawa Ziya menggelegar ditengah malam yang hening.

Ziya segera menutup mulutnyaa setelah tertawa terlalu kuat "duhh.. kebablasann" ucapnya terkekeh kecil

Ziya menoleh ke arah pintu rumah yang sudah tertutup lalu berbalik ingin berbaring dikasur tapi karena wig yang ia pakai panjangnya sampai menyapu lantai, Ziya menginjaknya dan membuatnya bergedubrak dubrak lalu kepalanya kena ujung kursi.

"Hiks.. wig sialann, kepala aku sakitt"

"Ayah Bunda... maafin Ziya yaaa... dan om maling maafin Ziya jugaaa" ucap Ziya terbaring lemah memegangangi kepalanya yang berdarah.

"Ini kalo Ziya meninggal..dan boleh riquest.. Ziya mau jadi anime" ucapnya lalu menutup mata perlahan.

Who is the Protagonist here?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang