05

906 104 20
                                    

THE WAR
.
.
.
.
.
.
.

Bab sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab sebelumnya
.
.

Eruhaben mendehus dengan kesal dia sudah lelah dengan Cale lalu datang lagi Pageran Mahkota yang hampir sama seperti Cale lalu sekarang ada Cale Junior. Sepertinya Eruhaben tak bisa mati dengan tenang. Anak Cale bisa saja meberinya sakit kepala yang sama seperti Ayahnya.

.
.

Perang akan segera dimulai, persiapan yang dibutuhkan sudah siap dan mereka hanya perlu melakukan langkah terakhir mereka. Peperangan kali ini merupakan punjaknya dan mungkin akan berlangsung selama beberapa hari tanpa henti.

Perang ini memuakkan, mereka semua ingin hal ini segera berakhir tentu saja jalan satu-satunya dari ini adalah mengalahkan musuh dipeperangan kali ini. Mereka tak punya pilihan lain dan ini adalah hal yang mereka juga tunggu sejak lama jika mereka menang maka mereka tak perlu lagi khawatir pada teror yang mungkin saja akan terjadi pada keluarga mereka.

Cale Henituse merupakan pusat dari pasukan yang berdiri dibelakangnya sekarang, dengan wajah malas tanpa ada niatan untuk memberi semangat pada prajurit dibelakangnya dan Alberu yang ada tepat disamping Cale sedang meliriknya, Cale melihat kearahnya dan meneruskan tangannya dibahu kiri Alberu.

"Ayo mulai, aku tak mau membuang waktu" Setelah mengatakan itu Cale sedikit memutar pandangannya kebelakang dan melihat prajurit yang terdiri dari berbagai macam spesies.

"Don't get hurt" And just like that..

THAT'S HOW THE WAR STARTED

.
.
.
.
.

Flashback

Sekarang Cale ada didepan rumah istrinya, menggunakan seragam komandan lengkap dengan lambat keluarga Henituse didada kirinya.

Yahh ini adalah salam perpisahan.

"Kau bilang kau tidak akan terlibat dengan apapun! Kau janji hal itu padaku!" [Name] meninggikan suaranya sambil memegang pergelangan Cale, setitik air mata mulai membanjiri wajah cantiknya itu.

Phileo mengeratkan pegangan tangannya pada gaun [Name] kepalanya menunduk tak sanggup untuk melihat Ayahnya.

Cale menangkupkan wajahmu dengan kedua tangan hangatnya itu dan menghapus air matamu dan menatapmu dengan senyum sedih lalu dia mengecup keningmu cukup lama

Cale menangkupkan wajahmu dengan kedua tangan hangatnya itu dan menghapus air matamu dan menatapmu dengan senyum sedih lalu dia mengecup keningmu cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang