1.

353 9 0
                                    

Dari awal Haechan sudah menduga bahwa yang namanya Mark Lee itu benar-benar bajingan. Tidak dari perbuatannya, omongannya, tingkah lakunya semuanya tidak bisa dipercaya alias bullshit. Haechan tidak takut mengatakan semua kejelekannya kali ini. Semua sifat menyebalkan, aib tersembunyi atau segala tentangnya. Ngomong-ngomong mengapa Haechan menjadi percaya diri melakukannya, tentu karena statusnya sekarang yang telah berubah sebagai MANTAN MARK!

Mungkin Haechan tidak akan semarah ini jika dalam satu bulan Mark masih menampilkan suasana duka perihal berakhirnya hubungan mereka. Seperti Haechan sendiri yang menangis seminggu di kamar sampai berat badannya turun 10 kilo (sebuah cara diet yang efektif) atau bertengkar dengan kakaknya yang merasa terganggu belajarnya karena tangisan itu. Tiga tahun bukan waktu yang singkat. Sejaknya mereka yang menjalin cinta pada kelas 2 sekolah SMP sampai berjanji memilih sekolah SMA yang sama. Namun naasnya, di tahun kedua pula hubungan mereka berakhir, alias Putus!

Mereka yang sudah berbeda kelas, Mark di kelas Unggulan A sementara Haechan merosot jauh di kelas F. Salahkan Mark yang memutuskan hubungan disaat-saat pertama ulangan semester, membuat Haechan tidak bisa fokus sampai mengorbankan pelajarannya.

Kedua, kesalahan Mark adalah ketika dia terlihat baik-baik saja. Tidak ada ekspresi galau penuh penyesalan. Masih menyapa Haechan juga tersenyum ke arahnya. Hal itu sangat berbeda dengan Haechan yang menatapnya sinis lalu mendahuluinya angkuh seperti orang tidak kenal.

Ketiga, kesalahan dari Mark yang mungkin akan ia benci sampai mati, bahwa Mark telah jadian lebih dulu bahkan ketika Haechan sendiri belum mendapatkan kekasih baru.

"Namanya Jaemin atau biasa dipanggil Nana. Manis anaknya, kalem, gak kebanyakan gaya, gak malu ke sekolah pake tas biasa, sepatunya juga gak bermerk." Lapor Renjun, teman sekelas Haechan yang sudah seperti detektif yang menyelidiki pacar baru Mark.

"Rumahnya dipinggir jalan, biasa Mark jemput pake motor, tapi dia gak pernah protes." Sindirnya, mengingatkan pada Haechan yang kadang suka protes ketika dijemput mantan pacarnya pakai motor."Oh iya lupa, kan Jaemin kulitnya putih alami, gak kayak elu yang—

"Lo kalo ngatain gue item siap-siap pulang lo gue jorokin ke aspal." Haechan sudah mengambil ancang-ancang guna melindungi mentalnya. Tidak dibiarkan insecuritas melanda jiwa dan raganya lagi hanya karena perbedaan warna kulit.

"Oke-oke. Ini yang serius." Selah Renjun tertawa sambil meminta maaf. "Mereka sudah jadian seminggu."

"Apa???"

"Tepat dua minggu kalian putus kan?"

Haechan otomatis kaget. Dua minggu itu waktu yang singkat bahkan dirinya belum sepenuhnya move on. Cepet banget Mark memperoleh gantinya. Secara logika itu tidak sebanding dengan hubungannya yang berusia tiga tahun. Kecuali satu hal yang benar-benar mengganggu keyakinannya.

Mark selingkuh!

Tapi itu tidak mungkin terjadi ketika ponsel dan semua akun sosial media Mark dulu masih dia handlle. Tidak ada chat-chat atau perilaku mencurigakan. Haechan saja baru tahu kalau ada anak yang bernama Jaemin di sekolah ini.

"Gimana? Mau Labrak gak?"

"Hah?"

"Kan biasanya lo yang bantuin gue ngelabrak bucin-bucin Guanlin, sekarang ganti gue yang bantuin lo ngelabrak pacar barunya Mark. Siapa tahu tuh orang langsung takut terus putusin Mark dan Mark kembali jadi milik lo deh?"

Tawaran yang menggiurkan. Tapi bagi Haechan yang mempunyai harga diri setinggi Burj Khalifah mana mau melakukan hal semenjijikan itu.

Mark yang memutuskannya, itu berarti Mark yang harus mengejarnya kembali. Bukannya sebaliknya. Dia bukan sosok gampangan yang bisa ditarik ulur begitu saja.

OPPSS! (MARKHYUK-NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang