bab 7_rahasia yang terungkap part 1

65 11 0
                                    

"chimon.. jangan.. anakku" teriak gun

gun terbangun dari pingsannya, off dan win yang berada disampingnya dengan cepat mendekati gun.

"gun.. gun" panggil off sambil memegang tangan gun 

"pa.. papa" ucap win  menangis dan langsung memeluk gun

gun memeluk win dengan sangat erat "jangan menangis nak " ucap gun menenangkan win

"gun, apa kepalamu sakit ?" tanya off khawatir

"tidak phi, bagaimana chimon ?" tanya gun sangat cemas

"chimon...ee...saat ini " ucap off yang bingung mengatakannya

"kenapa phi, dia baik-baik saja kan ?" tanya gun dengan nada sedih

"saat ini chimon masih belum sadar, namun lukanya tidak lah terlalu parah. saat ini para tenaga medis masih berusaha menghentikan perdarahan pada chimon" ucap gun 

gun melepaskan pelukannya dari win, menarik selimut yang menutupi tubuhnya dan turun dari tempat tidurnya. off  berusaha untuk menenangkan gun "tenanglah gun, jangan terlalu memaksakan diri mu" ucap off 

gun menatap off dengan tatapan tajam, air mata yang ia tahan sebelumnya kini jatuh membasahi pipinya "aku harus menemui anakku phi, anakku memerlukan aku" ucap gun tegas

"tapi kau baru saja sadar gun, bagaimana jika kau akan pingsan lagi" ucap off mengingatkan

"phi dia anakku, phi tidak akan tau perasaan orangtua sepertiku" ucap gun membentak

off terdiam namun tangannya memegang bahu gun dengan kuat "aku memang bukan seorang ayah tapi aku seorang anak, aku mengerti apa yang kau rasakan saat ini gun. kau baru saja sadar, bagaimana jika nanti kau akan pingsan kembali ? bukan kah itu akan merepotkan ? sejak tadi win terus menangis dan menyalahkan dirinya sendiri karna kecelakaan yang chimon dan juga pingsannya dirimu. apakah kau akan terus membiarkan win terus menyalahkan dirinya sendiri ? win juga anakmu gun " ucap off serius

dengan menahan sakit akibat cengkraman tangan off, perlahan gun melihat kearah win yang masih menangis. "tapi aku ingin menemui anakku phi, ini salahku bukan win" ucap gun sedih

off menghela nafas dan merasa kasihan pada gun "baiklah, aku akan menemanimu menemui chimon. tapi kau harus kuat untuk chimon dan juga win" ucap off 

gun menganggukan kepalanya pelan, off membantu serta mendampingi gun dan win untuk menemui chimon. setelah mendapatkan ijin dari dokter dan petugas medis lainnya mereka pun masuk keruangan dimana chimon dirawat, gun kembali menangis saat melihat kondisi chimon yang terbaring lemah dan masih mendapatkan perawatan dari tenaga medis yang berusaha menghentikan perdarahan. gun berjalan perlahan mendekati chimon dan memegang tangannya.

"sayang.. papa disini, kamu harus kuat ya.. sayang" ucap gun sedih sambil memegang erat tangan chimon

sreeg..duk (suara pintu terbuka)

semua yang ada diruangan tersebut terkejut dan langsung menoleh kearah pintu, tampak jenny datang dengan raut wajah sedih dan sangat cemas. win berlari kearah jenny dan langsung memeluknya, jenny melihat kearah gun "gun, mon..chimon kenapa ?" tanya jenny menangis

"ini salah win.. salah win" ucap win 

dengan lembut jenny memeluk win dan mencoba menenangkannya "jangan menangis sayang, mon pasti kuat" ucap jenny

off terdiam saat melihat sosok wanita yang baru datang, wanita itu tampak sangat dekat dengan win. setelah perdarahan chimon berhenti dan mendapatkan tambahan darah, off bermaksud untuk keluar membeli makanan dan minuman untuk gun dan yang lainnya. "gun , aku akan keluar sebentar. apakah kau memerlukan sesuatu ?" tanya off

MEET AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang