The kidnapper

1.2K 103 27
                                    


Hai apa kabar kalian

Khushi balik nih bawa judul baru

Btw... Jaga kesehatan ya kalian semua.

Vote n komen adalah suport terbesar untuk saya

Love u all

Selamat malam Jumat 😁😉
💚💜
Sosok kecil itu masih setia bersembunyi di dalam almari. Menggigil ketakutan dengan tubuh gemetar serta bibir bergetar, kedua tangan ia gunakan untuk membungkam mulutnya sendiri. Ia tak mau tiba tiba berteriak karena apa yang ia lihat saat ini. Kejadian yang cukup mengerikan untuknya mengingat dirinya hanyalah bocah lima tahun yang tak tahu menahu dengan segala macam intrik duniawi

Namun kenyataannya berbalik.. karena ia menjadi satu satunya manusia yang menjadi saksi atas semua yang sudah terjadi. Teriakan, jerit kesakitan, juga lirih permohonan ampun yang terabaikan. Dan jangan lupakan darah yang menggenang di lantai marmer berwarna putih

"Aku menemukannya!"

Teriakan itu mengejutkan sekali dan makin membuatnya merinding ketakutan ketika menyadari ada sosok didepan almari tempat persembunyiannya. Berusaha dengan sekuat tenaga untuk menahan pintu agar tidak bisa di buka namun percuma karena kekuatannya tak sebanding dengan orang itu.

"Hallo bocah."

Bocah itu mundur merapatkan badan pada dinding almari menjauhi jangkauan tangan pria dihadapannya. Tak ada teriak ketakutan juga tak ada tangisan karena rasanya air matanya mengering dan suaranya hilang entah kemana

"Hei jangan takut." Orang asing itu berhasil mendapatkan dirinya yang tak berkutik sama sekali. Karena berontak pun percuma, ia hanya bocah lima tahun yang tak bisa melakukan apapun. Apalagi untuk melawan seorang pria dewasa dengan senjata ditangannya

"Kita habisi juga?"

Kalimat tanya itu terlontar dari pria bermata sipit itu pada seorang temannya yang baru saja memasuki kamar. Pria bertubuh tinggi tegap itu berjalan mendekat kearah temannya yang berjongkok disamping bocah laki laki itu.

Cukup lama pria dengan netra keemasan itu terdiam memandangi dan menelisik bocah laki laki itu, menyeluruh. Kulitnya putih bersih, wajahnya tampan dengan pipi tembam yang tampak menggemaskan. Namun bukan wajah tampan yang tengah pria itu pandangi sejak tadi namun sepasang mata bulat besar dengan netra sekelam malam.

Netra itu menatap dirinya polos tak ada rasa takut kepadanya sama sekali. Padahal semua musuhnya akan gemetar hanya dengan mendengar namanya saja. Mereka akan gentar ketika melihat sosoknya dan akan menunduk takut ketika menatap netra keemasan miliknya

Tapi... Kenapa bocah ini terlihat tak merasakan semua hal itu? Seolah dirinya hanya orang biasa saja yang tak memiliki kelebihan apapun.

"Usagi." Satu kata itu terlontar begitu saja dari mulutnya sehingga membuat temannya tadi berkerut kening karenanya

"Bawa bocah itu ke mansion, Park."

"Hah? Kau sudah gila?!" Setengah memekik kaget pria bermarga Park keheranan

"Kita berteman sejak bayi, kau lupa bagaimana sifatku?"

"Iya aku tahu, tapi___"

"Jangan cerewet. Lakukan saja perintahku, Park Jimin."

Tak ada bantahan lagi dari Jimin ketika netra keemasan itu menatapnya tajam. Menuntun bocah laki laki itu adalah satu satunya hal yang Jimin lakukan, tentu saja. Ia tak mau mati di tangan V, pria yang adalah sahabat sekaligus bossnya sendiri

"CEPAT PERIKSA DI SELURUH AREA! TEMUKAN BAJINGAN ITU DAN BAWA KEHADAPAN KU!"

Suara teriakan itu mengejutkan Jimin namun tidak dengan V yang terlihat tenang saja. Memegang samurai ditangan kanannya, V berjalan kearah pintu ruangan lantas berbalik kearah Jimin.

Taekook short story season 2 #1matureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang