My universe

915 76 9
                                    

Hello

Gimana? Sudah bosan sama book ini? Wkwk tulisan saya makin hari makin buruk 😂

Kalian hebat bisa bertahan disini nunggu saya up padahal ceritanya begini² saja ga ada kemajuan

Maaf dan terimakasih banyak🙏

Happy read and enjoy this story

Hope u like it

Harap tandai typonya yaa 🙏

Vote komen, selalu saya tunggu

🐻🐰

Bibir tebal itu menyeringai sebelum menoleh ke samping dimana seseorang yang tengah duduk disana tampak diam seribu bahasa

"See? Sekali lagi aku buktikan kalau dia berbohong padamu, masih tidak percaya?"

Pertanyaan itu terlontar dengan nada mengejek namun sama sekali tak di gubris olehnya. Kedua matanya tengah fokus pada apa yang ia lihat sekarang. Kedua tangannya menggenggam erat kemudi. Untuk beberapa saat rahangnya mengeras sampai gemelatuk giginya terdengar jelas. Namun beberapa detik kemudian wajah itu terlihat melunak seiring dengan genggaman yang mengendur. Sorot mata itu menatap sendu pada satu arah, lebih tepatnya pada satu orang disana

Bukan pertama kalinya tapi untuk kesekian kalinya ia harus melihat pemandangan yang sama. Pemandangan yang pastinya akan membuat hati siapapun hancur karenanya. Bagaimana tidak? Jika kau melihat kekasihmu bermesraan bahkan bercumbu didepan matamu sendiri.

Namun sayangnya dan entah apa alasannya ia tak bisa marah, bahkan sakit itu terasa hambar untuknya. Hanya diam menatap tak berkedip tanpa ada minat untuk melabrak ataupun menghajar orang yang sedang bersama kekasihnya. Tidak... Ia tak sanggup.

Entah bagaimana caranya, kebohongan kekasihnya selalu terbongkar. Entah dari sahabatnya atau dari dirinya sendiri, selalu saja, Tuhan memberitahunya dengan cara menakjubkan dan tentunya menyakitkan.

Tapi....

Sekali lagi ia hanya memilih diam.

Memilih menyalakan mesin mobil, ia menginjak pedal gas dan membawa laju mobilnya pergi dari sana. Menjadikan decakan kesal dari sosok disampingnya yang sejak tadi menunggu reaksi. Namun sekali lagi ia hanya bisa menghembus nafas kasar seraya mengepalkan tangannya, marah.

Bersamaan dengan kepergian mobil itu sosok yang sejak tadi tengah sibuk bercumbu pun berbalik dan menatap sendu kearah mobil itu. Wajah manis tampak memerah dengan netra kelam yang tampak berkabut.

💚💜

Menghisap kuat kuat batang nikotin lalu menghembusnya kasar. Sepasang hazel tampak memandang keluar jendela dengan pandangan kosong. Pintu yang terbuka dari luar tak sedikitpun menggugah niatnya untuk sekedar menoleh.

"Sampai kapan kau mau seperti ini Kim?"

"Diamlah Park atau kulempar kau keluar sana."

Cih

"Kenapa tidak kau saja yang lompat dari situ. Pasti seru membaca berita kematian mu nanti." Sahut Park Jimin santai seraya berjalan menghampiri jendela lantas berdiri di sisi yang berbeda

"Bangsat kau Park."

"Daripada kau tolol!"

Hening. Kalimat saling olok tak lagi terdengar, hanya saling diam.

"Berhentilah menghisap benda sialan itu Kim, kau mau mati muda."

"Itu lebih bagus daripada berita aku mati bunuh diri kan?"

"Cinta membuatmu bodoh."

Taehyung hanya mengulas senyum samar

"Sampai kapan kau diam seperti ini Tae?" Suara Jimin terdengar pelan seiring sorot matanya yang berubah sendu menatap sahabatnya

Taekook short story season 2 #1matureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang