PROLOG

391 20 3
                                    

"Ale besok minggu tau"

"Besok sekolah put"

"Ih ngapain kan libur lee"

"Iya puput gue udah tau besok minggu, liburrr,emang kenapa?"

"Gpp le kan puput cuma ngasi tau aja"

Cengir putri tanpa dosa lalu melenggang pergi meninggalkan ale yang menatap cengo seperti orang bego dikantin

"Sabar ale sabar orang sabar masa depannya panjang" ucap ale sambil mengelus dada

Sosok dengan surai rambut coklat kemerahan itu mendekat,tersenyum lalu duduk tepat didepan bangku yang bersebrangan dengan ale,hanya dibatas oleh meja

'Ya Allah'

"Apaan?" Ketus ale menatap datar pria dihadapannya

"Rambut baru gue bagus gak le?" Ucap danu sambil mengeluarkan kaca kecil dari saku sragamnya

"Bagus dan bagus,tapi. KENAPA LO CET?"

"Ini fesen le fesen norak amat sih lo"

"Norak mata lo, ngomong fashion aja masih remidi belagu amat lu"

"Heheh sorry gk bisa basa enggres,lagian lo tinggal bilang enggak atau iya susah amat sih"

"G" satu huruf sudah cukup untuk menjawab pertanyaan danu yang menurut ale kurang bermutu sama sekali

"Yee judes amat"

"Elo gblk demen banget nyari ribut sama anak osis"

"Bodoamat" balas danu meninggalkan ale

'Sumpah ini kalo ada yang dateng kesini gak jelas lagi gue siram pake esteh' batin  danu sudah komat kamit mengucapkan kata-kata kasar walau pelan

"Ale" panggil seseorang dibelakang ale sambil menepuk pundaknya

"APA BANGSAT!"

BYURR!!

Resflek ale berbalik dan langsung menyiram seorang dibelakangnya yang ia kira salah satu dari teman-temannya

Detik ia sangat terkejut,matanya mmebulat melotot horor dengan sosok pria tinggi,berotot dan berkumis dihadapannya yang menduduk dengan rambut dan pakaian yang setengah basah

'Mati gue' batin ale menelan ludah dengan kasar karna yang ia siran adala pak agung guru olahraga yang terkenal killer karna mantan Taruna TNI

"Eh pak agung sehat pak" sapa ale basa basi

'Mati lo le'

'Masalah idup lo nambah lagi le ale"

'Alamat masuk bk lagi tuh anak'

'Kita bantu le-

'Tapi lewat doa' batin semua orang yang tengah mengalihkan pandangannya seakan bertelepati satu sama lain

"Alee.."

"Ehhh i-iya pak kenapa ya"

"LARI 20x DILAPANGAN"

"Se-sekarang pak??" Gugup ale menutup kuping karna di teriaki tepat didepannya

"ALEEE" triak pak agung penuh penekanan

Ale langsung berlari meninggalkan kantin bergegas kelapangan yang biasa dipakai untuk olahraga dan melaksanakan hukumannya agar tidak mendapatkan masalah baru lagi
















TENANG [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang