tulisan nasib

22 1 0
                                    

Enhypen Heeseung Local Fiction

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enhypen Heeseung Local Fiction

T U L I S A N  N A S I B

(n) untung malang yang ditentukan Tuhan; nasib

[]

Katanya, ada banyak kerja sama Tuhan dan dunia buat mempertemukan satu insan dengan insan yang lain.

Aku percaya.

Tapi aku masih menolak percaya kalau hasil kerja samanya Tuhan dan dunia dalam mempertemukan kita ternyata selawak itu. Selawak kamu yang tiba-tiba jatuh ke selokan di sore berhujan tiga tahun lalu, lantas menawarkan aku tumpangan pulang dengan kondisi basah kuyup dan aroma-aroma nggak mengenakkan yang menguar dari kemejamu.

Ceritanya nggak berhenti sampai di situ. Semuanya jadi jauh lebih lawak lagi begitu aku dengan entengnya malah mengiyakan.

Haha. Otakku pasti lagi nggak waras waktu itu.

Dipikir-pikir lagi, aku nggak pernah mengira sebelumnya kalau ternyata bertemu jodoh itu semudah menunggu jemputan di depan gedung fakultas dan mengiyakan ajakan pulang dari pemuda yang baru aja meluncur bebas ke selokan. 

Pemudanya yang serupa kamu pula.

Aku senang. Senang bisa bertemu sama pemuda yang tingkahnya ampuh betul membuatku cekikikan nyaris 24/7, senang bertemu dengan pemuda yang bukan cuma baik rupa tapi juga baik hatinya, senang bisa bertemu pemuda yang pelukannya terlampau hangat dan sukses membuat aku luluh lantak, senang karena aku bukan sekedar dipertemukan dengan pemuda itu, tapi juga dijadikan teman hidup buatnya.

Oke, ya, well, kendati aku harus mengendus bau selokan dulu sepanajng perjalanan,  aku nggak masalah.

Sekali lagi, aku senang.

Jadi, terima kasih. Terima kasih untuk rela menjadi pemuda yang bisa kupamer-pamerkan ke orang sebagai pacar selama dua tahun ini.  Terima kasih untuk selalu membuat aku tergelak. Terima kasih untuk kalimat-kalimat gombal -yang sampai sekarang masih sering buat aku mual dan nyaris muntah. Terima kasih untuk terus jadi rumahku. Terima kasih udah melengkapi kurangnya aku dengan sempurnanya kamu. Terima kasih udah jadi memori-memori menyenangkan sekaligus membuat tegang di tiga tahun terakhir. Terima kasih karena selalu berkata, "Udah, udah, sama-sama salah kita. Nanti kita perbaiki sama-sama, ya?" tiap ada yang bermasalah di hubungan ini.

Dan juga, terima kasih karena mau berlutut dengan uluran cincin di tangan untuk perempuan yang satu ini.

[]

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fafifu wasweswosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang