menjadi istri/03

2.4K 232 17
                                    



[NAME POV]

semenjak aku menjadi istri aku jadi merasakan pahitnya hidup karna itoshi sae seorang ketos yang bisa dibilang agak menyeramkan dari wajah datarnya itu dan ia sekarang menjadi suami ku

ia benar benar menghancurkan hidup ku yang normal seperti dulu

sekarang aku selalu menjadi pelampiasannya aku selalu di pukul,dijambak dll

aku hanya bisa diam membisu akibat kelakuan sae kepadaku

dan ia selalu bersama 'pacar' nya yang ternyata mereka belum putus dan paling parahnya kedua ortuku/nya belum tau kalau sae punya pacar

[NAME POV END]

tok!

tok!

saat (name) sedang melamun tiba tiba ada suara ketukan pintu dan membuat (name) membuyarkan lamunannya dan ia bergegas membuka pintu

cklek

(name) melihat jelas sae sedang menatapnya dengan datar dan dingin

"minggir!" sae langsung mendorong (name) yang menghalangi jalannya dan ia langsung nyelonong masuk kerumahnya

'sabar (name) sabar'

(name) pun menutup pintu lalu menghampiri sae yang sedang memejamkan matanya di sofa

"sae kau sudah makan belum?" tanya (name) dengan lembut dan pelan agar tidak menggangu istirahat sae

"sudah"

"dimana?"

"kepo banget lu, gw mau mandi siapin baju gw" sae tak memperdulikan (name) dan langsung beranjak pergi ke kamar mandi

(name) hanya menghela nafas dan ia pergi ke kamar untuk menyiapkan baju untuk sae

setelah menyiapkan baju sae ia mendengar suara notif hp yang berasal dari hp sae

karna tak mau terlalu kepo (name) hanya melihat pesan dari notifnya dan isinya 

[sayang nanti kita diner bareng ya biarin aja istrimu itu] ya kemungkinan isi pesannya begitu

(name) terbelalak kaget karna pesan itu berasal dari pacarnya sae dan dia mengajak sae diner tanpa mengajaknya

"ngapain lu megang hp gw" suara berat milik sae membuat (name) bergidik ngeri

"e-eh?! i-itu a-aku cuman awh!" (name) meringis kesakitan karna sae tiba tiba menjambak rambut (name)

"lu tuh cuman gw anggep babu disini gausah sok sok an megang2 hp gw dasar!" setelah menjambak sae mendorong (name) cukup kasar sampai (name) tersungkur

"hiks...sae sakit..." sae tak memperdulikan (name) yang sedang kesakitan akibat ulahnya dia malah mengambil hp nya dan keluar dari rumah

(name) berusaha bangkit dari lantai dan itu gak terlalu menyakitkan

drt! drt!

suara telefon dari hp (name) lalu ia melihat siapa yang menelfon nya ia kira itu dari isagi atau bachira tapi ternyata bukan

ternyata yang menelfon dirinya itu adik suaminya yaitu itoshi rin

"halo, kak (name)" 

"ya halo rin ada apa?"

"kakak sekarang lagi dimana? terus kakak diapain aja sama bang sae?" suara rin yang terlihat kawatir membuat (name) tersenyum

"kakak lagi dirumah rin abang kamu gak apa apain aku kok" ya (name) selalu berbohong tentang hubungannya dengan sae

"aku boleh kerumah kaka ga? udah lama kita gak ketemu" 

"boleh, boleh banget malah"

"ok, aku otw sekarang"

sambil menunggu rin (name) membersihkan rumahnya agar terlihat bersih dan nyaman

tok!

tok!

suara ketukan pintu membuat (name) menghentikan aktivitas nya lalu berjalan mendekati pintu lalu membukanya

"hai kak (name) apa kabar" ternyata itu rin (name) sebelumnya agak takut kalo itu sae tapi dia sudah rada tenang

"oh hai rin silahkan masuk" (name) pun mempersilahkan rin masuk dan langsung membuatkan teh untuknya

"eh? gausah repot2 kak kayaknya aku cuman sebentar lalu langsung pulang"

"gak papa kau tamu jadi aku harus melayaninya"

setelah (name) membuatkan teh untuk rin ia langsung duduk berhadapan dengan rin

"terimakasih kak" rin lalu meminum tehnya

"jadi kau mau apa datang kesini?" (name) mulai membuka pembicaraan

"aku hanya khawatir kepada kakak takut abangku main kasar sama kakak"

"haha yaampun meskipun wajahmu datar seperti sae tapi hatimu lembut juga ya" (name) tersenyum karna sifat rin dan sae sangatlah berbeda

"a-aa iya begitu" rin agak gelagapan karna dipuji oleh (name)

"tenang aku gak bakal diperlakuin kasar sama sae kok, cuman dia pernah mukul aku sih" suara (name) diakhir kalimatnya ia pelankan tapi rin masih bisa mendengarnya 

"tch aku ingin rasanya menghempaskan kepalanya di tembok sampai pecah" kata kata rin membuat (name) agak ngeri

"t-tidak usah seperti itu aku yakin sae akan berubah di suatu hari nanti" ucap (name) meyakinkan

"yasudah kalo begitu kak aku permisi dulu" rin beranjak dari sofa lalu pamit untuk pergi 

"baiklah kalo begitu sampai jumpa lagi rin" (name) melambaikan tangannya

setelah melihat kepergian rin (name) langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu

"hmm....kayaknya sae bakal pulang malem aku akan membuatkan dia makanan!" (name) lalu segera memasak makanan untuk sae

<......>

"huhhh udah beres terus tinggal nunggu sae pulang deh"

tapi setelah di pikir pikir (name) mengingat sesuatu bukanya pacar sae mengajak sae diner ya?

(name) langsung pundung ia lupa kalo soal itu dia juga sudah capek capek membuatkan makan malam untuk suaminya 

akhirnya (name) memakan sebagian makanan yang ia masak lalu sisanya buat dimakan esok harinya

"hoaamm...sae lama juga ya pulangnya aku tinggal tidur aja deh" (name) pun memutuskan untuk tidur di sofa 

tak lama kemudian sae datang dan melihat (name) tidur pulas di sofa

melihat itu sae langsung menggendong (name) bridal style menuju kamarnya

ssaat sae sudah menaruh (name) di kasur dan ingin pergi tiba tiba tangannya di cengkram oleh (name)

"jangan pergi kumohon" sepertinya (name) sedang ngelindur pikir sae

sae yang melihat itu hanya diam dan melepaskan cengkraman tangan (name) dengan pelan lalu ia keluar kamar dan menutup pintu

<......>



TBC

wow apakah sae akan menjadi bersikap lembut kepada istrinya?( ͡° ͜ʖ ͡°)



HATE OR LOVE?// ITOSHI SAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang