'24. (Puncaknya)

1.9K 131 12
                                    

   JUNGWON duduk dimeja makan bersama kakak - kakaknya mereka sedang makan malam jungwon masih saja kesal atas pertanyaan jake tadi 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   JUNGWON duduk dimeja makan bersama kakak - kakaknya mereka sedang makan malam jungwon masih saja kesal atas pertanyaan jake tadi 

"Jungwon tau gak kita itu sayang banget sama kamu" Ucap heeseung

Jungwon hanya diam tak merespon sama sekali dia hanya sibuk makan

"Kita tuh sayang banget sama kamu, banget banget banget" Ucap ni-ki dengan senyum senang

"...."

"Kita tuh ga bisa hidup tanpa kamu" Ucap jay

Ting!!

Jungwon meletakkan sendok dan garpu diatas piringnya dengan sedikit kencang

"Kalian beneran ga bisa hidup tanpa aku?" Lirih jungwon

"Of course" Ucap sunghoon

"Berarti kalo aku mati, kalian juga mati" Lirih jungwon

"Iya" Ucap heeseung

Jungwon menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang sulit diartikan lalu dia kembali makan dengan perlahan

"Kenapa nanya kaya gitu?" Tanya jake sambil mengusap kepala jungwon

Jungwon hanya menggeleng dalam diam didalam hatinya dia merasa gelisah tak enak

Setelah makan jungwon pergi terlebih dahulu ke kamarnya lalu dia pergi ke balkon untuk menatap langit malam yang dipenuhi bintang

"Ruto, bunda. Apakah ini yang terbaik?" Gumam jungwon sambil menatap langit malam yang indah

Jungwon merasa sesuatu hal yang dia pikirkan adalah hal yang benar dia ingin semuanya berakhir dia ingin semuanya tenang

Dia pergi meninggalkan balkon dan pergi ke kasur empuknya walaupun empuk dan nyaman kasur ini selalu mengingatkan jungwon dengan malam bersama kedua kakaknya itu

Perlahan dia mulai tertidur menuju alam mimpi

Pagi ini jungwon sedang berada dikamarnya dia baru saja selesai mandi dan dia tidak ada niatan untuk keluar kamar untuk sekedar sarapan bersama yang menyaksikan kakak - kakaknya yang pergi berangkat sekolah..... itu menyakitkan!

Jungwon sedang berada dibalkon menyaksikan indahnya suasana pagi

Sunghoon memasuki kamar jungwon dan menghampiri jungwon yang berada dibalkon dan dengan cepat namun lembut sunghoon memeluk pinggang jungwon dari belakang lalu menyandarkan kepalanya dibahu yang lebih muda

Menghirup wangi jungwon yang seperti bayi yang menenangkan dia mencium pipi jungwon dengan perasaan hati sedih karna yang dia pikirkan pasti jungwon akan mengusap pipinya sendiri menghilangkan bekas ciumannya

Namun yang dilakukan jungwon berbeda kali ini dia berbalik dan memeluk sunghoon dengan menampilkan senyuman manisnya yang selama ini hilang lenyap entah kemana

Bloody Rose - [Jungwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang