Tiga

220 20 0
                                    

28.04.2023

"Dia selalu berusaha untuk beri aku kebahagiaan." ucap Noel

"Sedang aku. Yang aku berikan padanya hanya luka." ucap Noel

"Tau darimana kamu hanya beri luka?" ucap Adrian

"Cerita tentang keluh kesah kamu bukan berarti berikan orang lain luka." ucap Adrian

"Tidak. Aku yakin yang aku beri hanya luka." ucap Noel

"Aku tau, kita bisa bahagia sebagai teman. Bukan pasangan." ucap Noel

"Maksudnya?" ucap Adrian yang mengundang senyum Noel

28.05.2016

"Jangan begitu lagi." ucap Aldan meletakkan segelas air di meja

"Kenapa kamu kesini. Gak bilang sama ibu lagi." ucap Aldan

"Dirumah, berisik." ucap Noel

"Ibu mu cari kamu El." ucap Aldan

"Dua tahun yang lalu aku sudah bilang pada ibu, ceraikan saja ayah." ucap Noel

"Tapi ibu tidak mau dengar. Ya jangan salahkan aku kalau aku tidak mau dengar ributnya mereka." ucap Noel

"Jangan begitu, dia ayah mu." ucap Aldan

Noel terkekeh, "ayah? Aku hampir mati ditangannya. Itu yang kamu sebut ayah?"

"Lebih baik tidak punya ayah sekalian." ucap Noel

"Kamu enggak tau El, tidak punya orang tua itu gak enak." ucap Aldan

Noel terdiam merasa salah memilih topik pembicaraan.

"Maaf." ucap Noel

"Sudah, bilang sama ibu mu kamu menginap disini dulu. Nanti kamu bisa pinjam seragam ku." ucap Aldan

"Aku siapkan baju untuk kamu dulu." ucap Aldan meninggalkan Noel

"Lho, ada kamu El."

"Kak Farel. Baru pulang kak?" ucap Noel

"Sudah daritadi. Aku barusan ke warung, beli rokok." ucap Farel

"Mau nginep?" ucap Farel

"Iya. Dirumah lagi berisik." ucap Noel

"Berat ya?" ucap Farel

"Iya, aku gak ngerti kenapa mereka masih bertahan satu sama lain. Apa mereka gak berpikir kalau itu nyakitin aku?" ucap Noel

"El, terkadang, ada hal-hal yang sulit kamu mengerti. Karena kamu belum pernah terlibat didalamnya." ucap Farel

"Mungkin saat ini, penyelesaian masalah yang terbaik menurut kedua orang tua mu ya--teriak satu sama lain." ucap Farel

"Kenapa gak pisah saja kalau begitu?" ucap Noel

"Mereka pasti punya alasan untuk itu. Mungkin saja alasannya kamu." ucap Farel

"Coba kamu pikir, kalau benar mereka pisah. Siapa yang bakal urus kamu? Ayah kamu? Atau ibu kamu?" ucap Farel

"Mungkin tinggal di bawah satu atap yang sama itu buruk buat kedua orang tua mu. Tapi menurut mereka itu lebih baik daripada gak ada yang ngurus kamu." ucap Farel

"Coba kamu lihat aku dan Aldan. Kita berdua susah payah menghidupi diri sendiri setelah kedua orang tua ku meninggal." ucap Farel

"Kamu seharusnya bersyukur El, kedua orang tua mu masih hidup." ucap Farel

"Meskipun mereka gak sebaik yang kamu mau, tapi setidaknya mereka ada disisi kamu." ucap Farel

"El, baju kamu sudah siap. Kamu bersih-bersih lalu istirahat. Nanti aku buatkan makan malam." ucap Aldan keluar dari kamarnya

17.12.2016

"Kamu kenapa?" ucap Aldan melihat wajah Noel

"Kemarin aku dipukul ayah pakai remote TV." ucap Noel

"Ibu mu?" ucap Aldan

"Pergi ke rumah kakaknya." ucap Noel

"Lalu kamu?" ucap Aldan

"Gak tau." ucap Noel

"Kamu kerumah ku saja malam ini." ucap Aldan

"Kita telfon polisi." ucap Aldan

"Jangan. Kalau telfon polisi, ibu bisa ditangkap juga karena telantarkan aku." ucap Noel

"Kamu pernah hampir mati ditangan ayah mu. Sekarang dia buat kamu begini. Kamu masih mau lindungi dia?" ucap Aldan

"Kamu sendiri yang bilang Al. Dia ayah ku." ucap Noel

"Tapi kalau terus-terusan begini, kamu gak aman El." ucap Aldan

"Aku gak sanggup kalau harus hidup tanpa orang tua Al." ucap Noel

"Aku yakin cuma sebentar. Nanti juga baik lagi." ucap Noel

"Tapi kamu menginap saja dirumahku malam ini ya." ucap Aldan

"Iya." ucap Noel

11.03.2017

"Kamu apa-apaan sih!" ucap Noel

"Ibu mu hampir dilempar vas bunga El! Kamu mau aku diam saja?!" ucap Aldan

"Tapi kamu pukul ayah ku dengan tongkat kayu! Dia ayah ku Al! Kalau dia meninggal aku dan ibu bagaimana?!" ucap Noel

"Kalau dia mati kamu dan ibu mu bebas El! Bebas!" ucap Aldan

"Dari dulu. Kamu yang selalu bilang. Aku harus hargai orang tua ku." ucap Noel

"Kenapa sekarang kamu yang gencar sekali hancurkan keluarga ku." ucap Noel

"Dia keterlaluan El. Sudah lebih dari tiga kali kamu datang ke hadapan ku dengan luka." ucap Aldan

"Aku bisa toleransi kalau hanya teriakan. Tapi tidak kalau main tangan. Orang seperti itu gak pantas jadi ayah mu El."

Aldan terdiam saat satu tamparan dari tangan Noel mendarat diwajahnya.

"Jangan karena kamu tidak punya orang tua, aku juga harus kehilangan orang tua ku Al." ucap Noel

"Mereka keluarga ku." ucap Noel

Aldan menatap Noel sebelum akhirnya meninggalkan anak itu sendirian disana.

"El! Aku dapat kabar orang tua mu masuk rumah sakit." ucap Farel

"Aldan mana? Kok dia gak temani kamu." ucap Farel

"Pergi." ucap Noel

"Kemana? Kalian bertengkar lagi?" ucap Farel

"Dia pukul ayah dengan tongkat kayu kak." ucap Noel

"Aku marah. Aku tampar dia. Sepertinya kali ini aku sakiti hatinya lagi." ucap Noel

"Biar aku yang bicara dengan Aldan." ucap Farel

"Aku minta maaf atas nama Aldan karena dia pukul ayah mu." ucap Farel

28.04.2023

"Sekarang paham kan kenapa aku bilang kita tidak akan bahagia?" ucap Noel

"Siapa bilang kalian tidak akan bahagia?" ucap Adrian

"Aku." ucap Noel

"Itu kan hanya penilaian kamu." ucap Adrian

"Penilaian ku biasanya benar kan?" ucap Noel

"Jadi menurut mu, kamu hanya beri dia luka?" ucap Adrian

"Hm, yang keempat." ucap Noel

"Ada berapa banyak lagi." ucap Adrian

"Tidak banyak,"

𝕿𝖊𝖓𝖙𝖆𝖓𝖌 - 𝕯𝖎𝖆

𝙏𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝘿𝙞𝙖  [ft. HyuckNa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang