CHAPTER 1

2.6K 139 18
                                    

"Aduh, kayanya pergelangan kakiku masih belum sembuh deh..." Mark mengeluh

Sudut mata Jeno terangkat mendengar kebohongan Mark. Mark terus menerus mengeluh pada Jeno padahal wajahnya terlihat sangat cerah, seperti matahari yang bersinar. Mark sangat senang saat keluar dari rumah yang membosankan dan kembali ke sekolah. Apalagi, bisa berangkat bersama Jeno di hari pertama masuk sekolah lagi. Mark mengalami cereda pergelangan kaki sebelah kanan, akibat kelalaiannya saat bermain basket dan berakhir ia harus memakai gips. Karena hal itu, Mark jadi tak bisa bersekolah selama dua minggu

Jeno menoleh ke Mark, "Jangan bohong! Kakimu sudah sembuh dari tiga hari yang lalu"

Mark berdecak lalu tersenyum, "Jeno, kalau begitu...." melepaskan tas ransel dari bahunya membuat mata Jeno menyipit, dan mengarahkan tas ransel itu pada Jeno, "...Bawain tasku, yah!"

Jeno mendengus sambil memandang tajam Mark, 'Tuh kan! Ujung-ujungnya mau bawain juga' dengan terpaksa membawakan tas Mark.

Tanpa sadar Mark tersenyum melihat Jeno sibuk membawa tas di kedua tangannya. Jeno berjalan duluan di depan, walau begitu ia kadang-kadang menutar tubuhnya untuk memastikan Mark ada di belakangnya.

'Payah! Sebenernya kamu suka aku, Jen! Tapi pura-pura enggak suka! Aku tuh tahu itu, Lee Jeno!' Mark mencoba memastikan perasaan Jeno sekali lagi, supaya lebih yakin.

Mark menundukan kepalanya, "Kakiku beneran sakit, Jeno" tersenyum kecil

Jeno menghentikan langkahnya dan berbalik, "Terus kenapa? Maumu apa?" melirik kearah pergelangan kaki Mark, 'Jelas-jelas sudah sembuh'

Jeno menghela nafasnya, "Seharusnya kamu sudah cukup senang, Mark! Aku mau membawakan tasmu ini"

Mark cemberut dan menatap Jeno, "Gendong aku, Jen"

"Banyak tingkah" sahut Jeno datar

Mark menatap kesal Jeno, "Hari ini, temanmu ini pertama kali masuk sekolah setelah mengalami cereda kaki..." melipat tangannya di depan dada, "...Kenapa kamu harus berkata kasar!?" sedikit dengan nada tinggi

Jeno memilih untuk diam sejenak, "Mau aku ambilkan tongkat? Kalau enggak kursi roda?"

Mark menghentakan kakinya, "Buat apa? Memangnya aku ini kakek-kakek?!"

Jeno terkekeh kecil, "Bener, kalau kamu bukan kakek-kakek! Makanya, cepat jalan kalau enggak mau kutinggal" melanjutkan langkahnya kembali

Mark menggembungkan pipinya sebal, "Lee Jeno! Tunggu aku!" berjalan terburu-buru menyusul Jeno di depan.

'Kenapa sih Jeno harus seperti itu! Kamu pikir aku enggak tahu kalau kamu lagi pura-pura enggak suka aku, padahal sebenernya suka?! Aku akan membuatmu segera menyadari hal itu, Jeno!' Mark berjalan tergesa-gesa untuk menyamakan langkahnya dengan langkah Jeno yang cepat, yang tak pernah memikirkan orang lain. Ia yang bersusah payah menyesuaikan langkahnya dengan Jeno, seperti seekor anak anjing yang berlari mengejar tuannya.

▪︎▪︎▪︎

Sudah dua minggu berlalu sejak terakhir kali Mark menginjakkan kaki di sekolah, namun suasana kelas terasa sangat asing baginya 'Padahal cuma dua minggu. Apakah itu waktu yang sangat lama?' diam terpelongo di depan pintu ruang kelas, merasa ragu-ragu untuk masuk ke dalam kelas itu.

Jeno berdiri di belakang Mark, "Mau masuk, enggak? Ada yang mau lewat, nih" mendorong punggung Mark dengan sikunya.

"Eh!?" Sahut Mark tersadar dari lamunannya

Jeno berjalan melewati Mark sembari meliriknya sekilas, lalu melemparkan tas Mark yang sedari tadi dibawanya. Dengan sigap Mark menangkap tas itu, lalu menatap Jeno bingung.

Tsundere's RuleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang