Chapter Two; Its okay, I got You

1.3K 180 13
                                    

Saat ini keadaan kelas 11 IPS 2 terdengar ribut, banyak murid yang sibuk mengobrol, bercanda, atau sekeder memainkan gadget-nya.

Marsha selaku ketua kelas, hanya duduk manis di bangkunya sambil menggambar asal di atas sketchbook kesayangannya.

Saat ini kelasnya tengah free, alias jamkos. Ujung matanya tak sengaja melihat beberapa murid yang menuju pintu, segera ia buka suara.

"Jangan keluar, hari ini bakal ada razia buat murid yang keluar kelas." ujarnya.

"Kita kan jamkos, Sha."

"Iya, tapi ini masih jam belajar, Kathrin."

"Ah gak asik lo." Jawabnya lalu kembali ke bangkunya sambil menekuk bibirnya.

"Dih, yaudah sana kalo mau keluar, tapi kalo nanti masuk BK jangan minta bantuan gue, ya?" ucapnya, lalu Marsha bangun dari kursinya menuju pintu.

"Nah tuh lo keluar,"

"Gue mau razia anak yang bolos, Kathrin, bawel banget sih lo."

Tak menghiraukan jawaban Kathrin lagi, Marsha langsung keluar dari kelasnya.

Kakinya langsung menuju kantin, sudah tau pasti setidaknya ada satu atau dua orang yang membolos di kantin.

-

Sesampainya di pintu masuk kantin, langkahnya terhenti saat melihat dua orang gadis yang tengah berbincang, lalu satu di antaranya pergi dengan tergesa-gesa.

dengan cepat ia menyingkir dari pintu masuk, sebelum orang itu melihatnya di sana.

"Adel mau kemana?" pikirnya.

Melihat Adel yang mulai menjauh, Marsha segera mengejarnya dengan sembunyi-sembunyi.

Dan benar sesuai dugaanya, Adel menuju belakang sekolah.

"Itu tembok baru ditambal kemaren, mau dibobol lagi kah?" monolgnya.

Dilihatnya dari jauh Adel kebingungan dan mulai menyusun kursi-kursi yang sudah rusak, "Aduh, itu kan kursi udah pada rusak, nanti kalo kamu jatoh gimana, Del?" ucapnya pelan.

Dirasa posisi Adel sudah sangat berbahaya, Marsha segera menghampirinya, "Adel? ngapain?"

Perlahan gadis itu menoleh, "Eh, hehehe... Ada Marsha, hi? I guess..."

Lucu, Adel tampak kikuk di hadapannya. Ingin rasanya ia menguyel pipi Adel saat ini juga, menunjukkan seberapa gemasnya gadis itu pada dunia.

Lebay memang, dasar anak muda.

"Turun Del, ngapain manjat-manjat?"

Adel menurut, ia segera turun dan menghampiri Marsha.

Adel menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Emm... Sha, jangan bawa gue ke BK ya, Please?" Pintanya dengan halus.

Marsha agak bimbang, nama baiknya sebagai Waketos yang patuh bisa tercoreng kalau harus membantu murid yang hendak bolos.

"Sini dulu, ikut aku," Ujarnya, lalu menarik pergelangan tangan Adel ke bangku terdekat.

Marsha menyuruh Adel untuk duduk di sampingnya, dan segera disetujui.

"Kamu emang ngapain sih? Ngapain pake mau bolos segala?" Tanya Marsha.

"Tadi sebenernya udah mau masuk kelas, tapi lagi pelajaran Bu Retno, gue males kena hukuman. Yaudah deh gue ke kantin aja."

"Terus abis dari kantin?" Tanyanya lagi.

"Tadi kata kak Zee bakal ada razia buat anak yang bolos, jadi dari pada ketangkep ya gue mau kabur aja biar aman, kan?"

Marsha menggeleng pelan, "Mana ada aman, besok juga kamu bakal masuk BK, Del."

By Your Side [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang