"Sha, maaf ya. Harusnya gue gak usah ngajak lo bolos."
"Gak apa, tapi aku jadi gak enak sama Acel."
Adel kembali memegang bahu Marsha, "It's okay, I got you."
"Ayo gue anter pulang dulu, besok baru gue bantu bujuk Ashel, ya?" ucapnya dengan lembut. Marsha mengangguk pelan.
"Ashel kampret, gue jadi gagal ngedate sama Marsha." Umpatnya dalam hati.
-
Hari ini adalah hari sabtu, hari di mana Flora dan Adel bisa bermalas-malasan tanpa memikirkan pusingnya pelajaran.
Kini kedua gadis malas itu sedang bersantai di atas sofa milik kediaman si Jangkung Reva Fidela.
Sambil ditemani oleh makanan-makanan ringan yang lumayan banyak.
Sebulan setelah kejadian Marsha ikut bolos dengan Adel, kini ia sudah berhubungan baik lagi dengan Ashel.
Tentunya itu semua berkat bantuan Adel dan segala rayuan mautnya.
"Iya deh emang mulut lo tuh pinter banget ngerayunya." Ucap Flora yang sudah bosan mendengar ocehan Adel yang terus menyombongkan kemampuannya.
"Wuisshh... Iyalah, manusia mana sih yang bisa menolak pesona seorang Adel?" Ucapnya bangga.
"Gue." jawab Flora spontan.
"Yeu, lo mah pengecualian lah. Selera lo kan yang standar, beda lah sama gue yang berkelas ini."
"Dih, sombong amat lo bajigur!" Ujarnya sambil melempar snack-nya ke wajah Adel.
"Eh BTW, lo sama si Waketos gimana?" tanya Flora.
"Apanya yang gimana?"
"Lah, lo bukannya suka sama dia?"
"Iya, emang suka."
"Terus?"
"Apanya yang terus Flora? Lo kalo nanya bisa yang lengkap gak sih?"
"Ya lo suka dia, tapi ngedeketinnya sesuai mood doang, najis, mau jadi bad girl lo?"
"Bukan gitu anjir, gue takut sama si Ashel, dia baru liat gue doang aja udah langsung kaya kesurupan kuda lumping anjir, serem, Flo."
Flora sontak tertawa pelan, "Ahahaha iya juga anjir, kalo lo mau deketin si Waketos berarti lo harus minta restu si Ashel," Adel mengangguk lemah.
"Lagian dah, si Marsha bisa-bisanya temenan sama manusia buas begitu." Keluh Adel.
"Eh tapi gue kepo deh, kok lo bisa suka sama si Marsha? Lo kan gak pernah ngobrol sama dia selain waktu dihukum pas telat doang."
"Yeu.. jangan salah, justru itu tuh awal mula tumbuhnya benih-benih cinta ini. anjay, keren banget ya gue." Ujar Adel dengan bangga.
"Kan kumat kan gilanya."
-
Di sisi lain, Marsha sedang mengerjakan tugas Ekonominya dengan Ashel.
Saat sibuk mengerjakan tugasnya, Ashel tiba-tiba melepas pulpennya, lalu mengatakan, "Sha, lo gak beneran suka sama si Adel kan?"
"Ck, kerjain dulu itu tugas lo." Jawabnya.
"Ish, jawab dulu, Sha,"
Marsha mendengus sebal, "Iya gue suka sama Adel, kenapa? Masalah?"
"Sha, lo tuh cantik, baik. Masa suka sama jamet kaya dia sih?" Kata Ashel.
KAMU SEDANG MEMBACA
By Your Side [End]
FanfictionTentang dua orang berwatak berbanding terbalik yang saling menyukai dalam diam. Disclaimer. •Non-baku. •Harsh words. •GxG content. •100% fiksi. •Sama sekali tidak berhubungan dengan kehidupan nyata. MOHON UNTUK TIDAK MENYANGKUT-PAUTKAN CERITA INI DI...