5

376 61 9
                                    

Perusahaan kembali bergetar setelah beberapa hari si bos tak masuk.

Semua karyawan bergegas membereskan segala hal yang terlihat kurang sedap di pandang.

Ingat bukan jika si bos besar adalah seseorang yang perfeksionis? Dia anti dengan barang berserakan barang sedikitpun.

Mereka sudah tak aneh dengan sosok lelaki yang berajalan bersisian dengan si bos. Bahkan beberapa dari mereka menganggap jika lelaki itu adalah kekasih si tuan besar.

"Ann,"

Andrew hanya bergumam untuk menanggapi panggilan lelaki yang menggandeng lengannya posesif itu.

"Naun lapalr,"

Andrew menghentikan langkahnya sejenak, memandang Naun heran.

"Bukankah kita baru saja makan?" Ujarnya dengan kembali mengambil langkah masuk kedalam box yang akan mengantarnya ke ruangan khusus miliknya.

Tanpa Kodzok, karena sang sekretaris tengah mengurusi beberapa hal di luar kota mewakili dirinya yang beberapa hari kemarin tak masuk.

"Tapi Naun masih lapar, Ann."

Andrew menghela, "baik, pesan saja."

Senyum lebar terbit dari bibir ranum Naun, ia pun mengecup dada kiri Andrew. Jangan tanya kenapa ia hanya mengecup dada Andrew, tentu karena tak sampai untuk menggapai wajah Andrew.

...

Andrew menghela lelah, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan sekarang tengah membereskan beberapa kertas serta dokumen-dokumen untuk ia bawa pulang.

Sudah 5 jam bebannya itu tertidur, ah maksudnya Naun. Tak biasanya ia tidur selama itu dan tak merengek meminta makan atau hanya sekedar meminta dielus.

Andrew menggeleng, setelah mejanya kini bersih dan rapih kembai, ia pun melangkah menuju ruangan pribadinya untuk membangungkan Naun.

Matanya sontak membelalak setelah berhasil membuka pintu ruangan pribadinya.

Mulutnya terbuka lebar.

Dihadapannya, sosok Naun masih lelap tertidur dengan selimut tersingkap dan baju yang sedikit terbuka.

Dan apa kalian tau yang membuat Andrew terkejut itu apa?

Perut! Ya, perut Naun! Perut yang biasanya ramping itu sekarang membuncit!

Dengan panik Andrew segera membopong tubuh tertidur itu tak lupa tas kerjanya dan berjalan setengah lari menuju parkiran.

"Eungh, Ann. Tubuh Naun belrguncang," desah si lelaki di rengkuhan Andrew.

Andrew tak menanggapi, ia segera mendudukkan lelaki berperut buncit itu dan memasangkan sabuk pengaman dan segera menjalankan mobil roda empat itu menuju rumah sakit!

Oh, shit! Bagaimana bisa hanya dalam waktu 5 jam, Naun bisa terkena penyakit mematikan?!

Tumor, hanya itu yang Andrew pikirkan.

Oh Tuhan.

"Ann kita mau kemana?" Tanya Naun lemas.

"Diam, Naun. Kita akan ke rumah sakit. Kenapa kau tak mengatakan apapun tentang penyakitmu, huh?" Jawab Andrew dengan cemas. Beruntung jalanan lenggang, hingga bisa dengan cepat Andrew membawa Naun ke rumah sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐇𝐚𝐥𝐟-𝐇𝐮𝐦𝐚𝐧 【ʙxʙ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang