Mulmed : Jang Bitna
________________________________23. Siuman
"Sebelum kau membuka kedai gukbap di hari minggu, kita bertemu di taman bunga."
Tubuh Jang Hyeon berjiwa Hak-kun tak bisa menepati janjinya pada Jin Areum. Gadis itu pasti menunggunya, tapi ia tak bisa datang karena harus menjaga Jang Bitna yang tak kunjung sadar selama satu minggu.
Cho Yeong masuk ke kamar Jang Bitna membawa nampan berisi gelas kosong dan poci berisi air minum. Ia menaruh nampan itu ke meja sebelah ranjang Jang Bitna berbaring tanpa menimbulkan suara, tak ingin membangunkan Jang Hyeon yang terbaring di kursi.
"Lehermu akan sakit jika tertidur seperti ini," kata Cho Yeong menyingkirkan rambut Jang Hyeon yang menutupi mata.
Kepala Jang Hyeon bersandar miring ke atas sandaran kursi, kedua tangannya terlipat di dada. Saat bangun pasti leher, tengkuk dan kepalanya akan terasa pegal.
Jang Uk datang ke kamar putrinya. "Kita sampai memanggil istrinya Seo Yul untuk mengobati Bitna, tapi dia tak kunjung sadar."
"Bitna akan sadar." Cho Yeong sedang merapikan selimut yang menyelimuti Jang Bitna. "Dia pasti ketakukan saat mimpi buruk itu berhasil menghasutnya untuk membunuh pemindah jiwa."
"Tentu saja, Bitna, putriku akan sadar," kata Jang Uk menatap putrinya lalu berpindah menatap Jang Hyeon yang masih tertidur. "Lehernya pasti akan sakit."
"Aku akan menyiapkan teh untukmu," kata Cho Yeong keluar dari kamar.
Jang Uk mendekati Jang Hyeon dan memperhatikan wajah putranya beberapa saat. "Siapa kira putraku ini menjadi pemindah jiwa." Lalu menatap putrinya. "Dan putriku juga membunuh pemindah jiwa."
Jang Hyeon mencoba membuka matanya saat sinar matahari yang menerobos jendela kamar, menyinari wajahnya. Ulah Jang Uk juga yang menghalangi sinar itu dengan kepalanya lalu membiarkan sinar itu mengenai wajah Jang Hyeon.
Jang Hyeon menegakkan kepalanya yang terasa pegal.
"Lehermu sakit?" tanya Jang Uk.
"Ye."
"Abeoji obati."
Jang Uk menyentuh tengkuk Jang Hyeon lalu menyalurkan energi untuk menyembuhkan rasa sakit bercampur pegal.
"Bagaimana sekarang, sudah tidak sakit?"
"Sudah tidak sakit."
Jang Hyeon memiringkan kepala ke kanan-kiri untuk melemaskan lehernya. Ia menatap Jang Bitna yang tak kunjung bangun.
"Gadis mana yang kau kencani?"
Jang Hyeon mengendorkan otot-otot wajahnya saat mendengar pertanyaan itu.
"Dia penyihir Jinyowon."
"Artinya Jin Areum. Benar, 'kan?"
"Benar. Dia Jin Areum."
"Sudah seminggu kau menjaga Bitna. Hari ini kau bisa menemuinya."
"Bitna tidak boleh jauh-jauh dari gelang ini. Sesekali aku menggenggam tangannya supaya tetap hangat."
"Ada abeoji mu yang memiliki kekuatan batu es. Abeoji juga yang menyalurkan kekuatan untuk gelang itu. Kau bisa menemuinya. Tapi, apa dia tahu jiwamu adalah Hak-kun?"
"Tentu dia tahu. Dia penyihir hebat dari Jinyowon."
"Semua penyihir wanita dari Jinyowon terlahir cantik," celetuk Jang Uk lalu berdeham takut Cho Yeong mendengar. "Eomeoni nya Bitna pernah menjadi wanita Jinyowon. Artinya dia termasuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alchemy of Souls : Nightmare
FantasyLENGKAP✔️ Season 3 Alchemy of Souls : Nightmare Ini adalah kisah mengenai penyihir di negara bernama Daeho yang tak ada didalam sejarah, maupun peta. Ini kisah tentang generasi baru para penyihir di Daeho yang mulai mempelajari apa itu sihir sampai...