10. Hutan Bambu

80 34 8
                                    

10. Hutan Bambu

Masing-masing penyihir memiliki pedang yang digunakan untuk berlatih. Mereka berlatih pedang dengan penyihir yang lain. Sudah menguasai beberapa teknik sihir, mereka terapkan ke teknik berpedang. Lengan hanbok mereka begitu longgar sehingga dari asrama sudah didesain khusus untuk pakaian berpedang. Lengan hanbok lebih ketat terikat.

Jang Hyeon berhadapan dengan Seo Jun. Mereka mulai mengeluarkan pedang dan siap berlatih di hutan bambu yang membuat tingkat konsentrasi meningkat. Bambu yang terkena angin menghasilkan bunyi nyaring, gemerisik daun bergesekan pun menciptakan bunyi khas tersendiri.

"Kau menyukai Bitna?"

Jang Hyeon melapisi pedangnya dengan energi air yang berhasil ia kumpulkan dari dalam tubuhnya. Lalu bergerak maju menyerang Seo Jun.

"Aku tertarik padanya."

Seo Jun menyilangkan pedangnya menahan serangan Jang Hyeon. Ia mendorong pedangnya membuat pedang Jang Hyeon menjauh begitu juga tubuhnya.

"Dia punya kekasih."

Ctang!

Jang Hyeon menyerang Seo Jun yang selalu menghadang pedang dengan pedang. Terus membuat Seo Jun mundur sampai membentur tanaman bambu.

"Lalu?"

Jang Hyeon berhasil memojokkan Seo Jun.

"Jauhilah, Bitna!"

Tapi Seo Jun berhasil lolos dengan memutar tubuhnya ke samping, bebas dari Jang Hyeon dan tanaman bambu yang menghadangnya.

"Jika tidak mau?"

"Kau jadi perusak hubungan orang lain."

Jang Hyeon mengumpulkan energi air di tangannya lalu mengarahkan ke Seo Jun saat energi itu membesar.

Seo Jun segera menampik energi air itu dengan pedangnya, ke samping. Energi itu mengenai tanaman bambu hingga membuat burung yang sedang hinggap di atas sana, beterbangan dan berkicau.

"Bitna terlihat tertarik padaku."

Jang Hyeon melakukan gerakan menebas dengan pedangnya di udara, membuat energi air dari pedangnya, tertuju ke arah Seo Jun hendak menciptakan tebasan pedang nyata di tubuh lawannya itu.

Seo Jun berhasil menampiknya lagi.

Mereka tampak terengah-engah setelah berlatih cukup lama. Seo Jun yang sedang mengatur napasnya, berjalan mendekati Jang Hyeon.

"Kau tidak suka padaku? Bitna boleh bersama Hwan, tapi tidak denganku. Kau pasti sangat peduli pada adikmu itu. Sampai ikut campur urusan tentang kekasihnya."

"Dia terlihat tertarik padamu karena kau yang mendekatinya."

Ctang!

Ctang

Ctang!

Para penyihir lain masih berlatih pedang di hutan bambu itu. Seo Yul dan Park Dang-gu memperhatikan mereka seraya mengajari beberapa teknik pedang pada penyihir.

Jang Hyeon meneguk air dari botol bambu. Ia duduk di atas batu yang ada di sana. Seo Jun duduk di batu sebelah lalu meneguk minumnya.

"Kita berlatih lagi."

Jang Hyeon berdiri. Memutar-mutar serangan pedang membuat Seo Jun segera bersiap untuk melawan. Mereka berpedang dengan sangat serius.

"Mereka tidak sambil bicara seperti tadi," kata Park Da-in menatap dua penyihir pria itu.

"Mereka seperti sedang melawan musuh bukannya berlatih," kata Go Dae-hee.

"Mereka terlihat tidak akur tapi seonsaengnim malah membuat mereka berpasangan," kata Jang Bitna.

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang