7. BUNDA

8.8K 628 16
                                    

Nalen♡Mave
-
-
-
-
-

"Makan yang banyak ya sayang, jadi menantu bunda itu harus sehat dan gembul." ucap ibu Mave dengan memberikan banyak sekali lauk yang ia masak ke atas piring Nalen.

"Bunda, kasihan Nalen. Dia gak terbiasa makan banyak, nanti dia bisa muntah kalau kekenyangan." ujar Mave mencegah sang ibu, agar beliau tidak memberikan Nalen makanan yang berlebihan.

"Gapapa, ini kan makanan sehat, jadi gak akan bikin muntah. Iya kan cutie?" ucap ibu Mave, dan hanya di balas anggukkan kepala oleh Nalen.

Remaja manis itu terlihat lahap memakan suapan yang di berikan oleh ibu Mave, hingga tak ada sisa sedikit pun nasi di piring Nalen yang sebelumnya terisi penuh dengan berbagai makanan.

Wajah Mave terlihat kesal terhadap sang ibu "Perut kamu gapapa kan sayang?" tanya Mave, dengan mengelus perut rata Nalen yang sekarang sangat berisi itu.

"Eumm, makannya enak Nalen suka." ujar Nalen diselingi senyuman yang begitu menggemaskan.

Mave sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat warna alat bantu Nalen yang berubah dari warna hijau sekarang menjadi warna biru tua yang warnanya sudah memudar.

"Kamu ganti hearing aid? Ini kenapa warnanya mudar gini? Kamu di-bully lagi?" tanya Mave dengan khawatir.

Pertanyaan Mave juga mengundang atensi ibunya yang semula sedang mencuci piring, sekarang berjalan mendekat ke arah Nalen.

"Di bully? Nalen di bully??" Ibu Mave tak kalah khawatir ketika melihat luka di belakang telinga Nalen "Bunda ambil P3K dulu ya di kamar, tunggu sebentar." ibunda Mave naik ke lantai atas untuk mengambil kotak P3K.

Seketika Nalen langsung menutupi lukanya, dan berlagak ia baik-baik saja sekarang "E-enggak, bukan apa-apa. Nalen gakpapa kok sekarang."

Mave menarik Nalen untuk mendekat ke arahnya, dan melihat luka yang berada di belakang telinga Nalen. Itu adalah luka goresan, yang Mave pastikan bahwa hearing aid Nalen ditarik paksa dari telinga kekasihnya itu oleh seseorang.

"Kamu bohong kan sama aku? Kenapa gak bilang kalau kamu dibully? Kamu bisa ngirim pesan ke aku, walaupun aku cuma bisa baca chat kamu tanpa balas. Aku berasa jadi pacar yang gak becus buat ngejaga kamu sekarang." ucap Mave dengan nada yang serius, membuat Nalen seketika takut melihat tatapan menyeramkan Mave.

"Maaf." hanya kata itu saja yang keluar dari mulut Mave. Nalen menundukkan kepalanya karena takut.

"Kalau kamu salah pasti kamu cuma bisa bilang maaf-maaf-maaf dan maaf! Kamu gak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya! Aku cuma ingin jadi pacar yang baik buat kamu, yang bisa jaga kamu, bisa ngelindungi kamu dari bully-an! Tapi sekarang apa? Sekarang aku jadi pacar yang buruk buat kamu!" suara Mave sedikit dibumbui dengan nada membentak, yang membuat Nalen seketika mengeluarkan tangisannya.

"Jangan nangis! Sekarang bilang ke aku, siapa yang udah narik paksa hearing aid kamu sampai telinga kamu berdarah kaya gini?" tanya Mave.

Nalen diam, dan hanya menangis saja. Yang membuat emosi Mave semakin tidak terkendali ketika melihat Nalen yang hanya diam saja dan tidak menjawab pertanyaannya.

Ia menjadi emosional ketika sudah menyangkut Nalen, apalagi jika Nalen sudah terluka seperti ini. Apapun yang keluar dari mulut Mave menjadi tidak terkendali, dan membuat Nalen menangis ketakutan.

"Jawab! Siapa yang bully kamu!?" Mave semakin membentak Nalen, dengan meremat tangannya yang berada di bahu sempit Nalen.

Dengan sekuat tenaga Nalen menyingkirkan tangan Mave dari bahunya, dan berusaha menjauh dari keberadaan Mave yang sedang tersulut emosi.

TUNARUNGU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang