5. PRIA MISTERIUS

10.2K 638 4
                                    

Nalen♡Mave
-
-
-
-
-

Di sebuah jalanan yang sepi, di gelapnya malam yang sunyi. Tanpa seseorang pun yang berada di area jalanan besar, membuat Nalen yang saat itu tengah menenteng satu kotak kue bandung untuk dirinya yang ia beli di sebuah toko dekat apartemennya, karena perutnya yang terasa sangat lapar.

Setelah melewati jalanan besar yang sepi, Nalen mulai masuk ke dalam sebuah gang sempit, yang membuat bulu kuduk Nalen seketika berdiri. Ia sangat takut ketika mendengar suara angin yang mengibas beberapa semak-semak yang baru saja ia lewati di sebuah lorong gang yang sangat sepi.

Dengan secepat mungkin Nalen berjalan untuk segera sampai di jalanan besar di ujung gang yang ia lewati saat ini.

"Kakak tolong Nalen, Nalen takut." Nalen terus saja bergumam minta tolong kepada Mave, berharap Mave datang untuk membantunya melewati jalanan yang sepi dan sunyi ini.

Karena ia memakai jam yang diberikan oleh Mave, jam tangan canggih yang bisa melacak, merekam video dan merekam suara disekitar jam tangan.

"Hei! Pria manis yang berada di tengah lorong!!" suara teriakan seseorang mengagetkan Nalen, remaja itu menoleh ke arah belakang dan melihat seorang laki-laki berbadan cukup besar dengan pakaian serba hitam membuat Nalen dengan cepat berlari menjauh.

Nalen terus berlari, berharap lorong yang ia lewati segera berakhir "KAKAK! TOLONG NALEN!" Nalen berteriak dan mendekatkan jam tangan ke arah mulutnya.

Sebuah sinyal hijau menyala dari jam tangan miliknya, pertanda bahwa Mave mendengarkan ucapannya barusan. Nalen sedikit lega ketika Mave merespon ucapannya, dan terus saja berlari dari kejaran pria serba hitam yang begitu menakutkan.

Ketika melihat tong sampah yang besar dan tinggi, Nalen segera bersembunyi di samping tong sampah di gang kecil tersebut. Ia berharap, semoga pria serba hitam tak melihatnya bersembunyi di samping tong sampah ini. Meskipun hanya sedikit kemungkinan pria serba hitam tidak mengetahuinya, Nalen terus berdoa. Semoga tubuhnya yang kecil ini sedikit bisa berguna untuk sekedar bersembunyi.

"Nalen!? Ini kakak!" suara teriakan dari arah berlawanan pria serba hitam, membuat Nalen sangat senang. Karena itu adalah suara yang sangat ia kenali, suara Maverick.

Setelah mendengar teriakan Mave, tanpa pikir panjang Nalen segera bangkit dari tempat persembunyiannya.

"Kakak!" baru saja Nalen menjawab teriakan Mave, tiba-tiba "ARGH!!!" suara rintihan terlihat begitu menyakitkan keluar dari bibir manis Nalen.

Keberuntungan benar-benar sedang tidak berpihak pada Nalen. Karena setelah Nalen bangkit dari persembunyiannya, kepala remaja itu dipukul sedikit kuat oleh pria serba hitam dengan balok kayu, hingga membuat pengelihatan Nalen terlihat kunang-kunang.

Sebelum Nalen menutup matanya, Nalen dapat melihat jelas wajah pria serba hitam yang tidak ia kenali sama sekali wajahnya itu menciptakan sebuah seringai yang begitu menakutkan.

Tubuh Nalen tergeletak tak berdaya di tanah, bersama dengan kue bandung yang sudah berserakan di atas tanah yang kotor.

Mave yang melihat kekasihnya tumbang segera berlari ke arah pria serba hitam, sedangkan Jordan yang sedang bersamanya segera mengangkat tubuh Nalen dan membawanya ke rumah sakit terdekat dengan mobilnya.

"ANJING! SIAPA LO!? BERANI-BERANINYA NYAKITIN PACAR GUE!" tangan Mave terlihat sangat ringan menonjokkan beberapa bogeman ke arah wajah pria serba hitam itu, hingga babak belur.

Namun aneh sekali, pria serba hitam itu hanya diam ketika dirinya dihajar habis-habisan oleh kekasih Nalen tersebut. Mave terlihat curiga, kenapa pria serba hitam ini hanya diam dan terlihat pasrah ketika ia pukul secara brutal seperti ini.

Mave mengaktifkan senter hpnya, dan mengarahkan senter tersebut pada wajah pria serba hitam. DEG! Mave terlihat terkejut, tidak tidak bukan terkejut lagi, tapi sangat terkejut!

"L-lo!?"

Pria serba hitam tersenyum senang "Kelihatan kaget banget lo ngelihat gue, kaya lihat apa aja." pria itu tertawa.

"Jangan coba sesekali nyentuh cowo gue lagi! Masalah lo cuma sama gue, bukan sama pacar gue! Tolong bersikap dewasa, gue mohon!" ucap Mave.

Lagi dan lagi pria itu tertawa dan menatap Mave dengan tatapan kemenangan "Gue tau sekarang, apa kelemahan lo." ujar pria serba hitam itu, sebelum akhirnya ia berlari pergi dari hadapan Mave.

"Bangsat-bangsat!" Mave mengusak kasar rambutnya. Setelah itu ia segera menyusul Jordan yang membawa Nalen ke rumah sakit terdekat.

-
-
-
-
-

ToBeContinued

TUNARUNGU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang