suasana pinggir pantai

7 1 0
                                    

  Bab.1

Suara deburan ombak semakin kencang udara dingin masuk terasa ,membuat Steven terpaksa menarik selimutnya .

Tinggal satu jam lagi Steven harus sudah beraktivitas di kapal.
Dengan agak masih mengantuk Steven terpaksa bangun.

Steven bergegas turun ,mengambil kunci mobil dan

Steven terkenal di daerah ini ,setiap hari Steven mengangkut barang ke dak kapal.

Mengisi stock barang ,di bantu sahabatnya kevin .
Ibu - ibu pedagang di tempat itu sudah mengenal Steven semua.
Mereka sering menyapa Steven mereka suka mengajak anak - anaknya yang sudah dewasa untuk sekedar ingin menyapa Steven,atau berkenalan.

Tapi Steven menganggap itu biasa saja.
ke tampanan wajah Steven cukup membius wanita - wanita di sekitar pantai.
Dada bidang ,tinggi badan 182 ,wajah blasteran hidung mancung juga perut sixpack.
Semua yang bagus - bagus ada pada diri Steven.

Sore itu Steven terlihat kesal ,karena besok mau berlayar lagi tapi ,barang yang dicari di gudang banyak yang hilang.

Steven duduk di teras rumahnya sambil merokok memandang jauh ke laut lepas ,air laut mulai pasang .
Rumah Steven tingkat sehingga mudah melihat ke sekitarnya.

Steven rencananya akan memasang camera pengintai secara diam - diam.

Setelah menghabiskan sebatang rokok Steven ingin beristirahat  secepatnya.

Baru saja Steven mau merebahkan tubuhnya ,tiba - tiba terdengar suara gaduh orang berteriak saling memaki.

Steven bangun dan melihat sejenak ke bawah ,terlihat tetangganya dengan seorang wanita bertengkar hebat ,terdengar juga pecah kaca.

Prang ...

"Astaga !
Steven tak ingin ikut campur langsung masuk dengan urusan mereka,dan membiarkan mereka saling memaki.
Makin kencang terdengar.
Steven berusaha untuk menutup  telinganya dengan bantal .

"Ya ampun ... manusia atau setan itu tiap hari berantem 'ga habis - habisnya," ujar Steven.

Akhirnya menjelang malam mulai tak terdengar lagi suara ribut - ribut itu.
Steven sedikit lega ,bisa memejamkan mata  dan tidur.

▪️
Cahaya pagi tembus ruang kamar tidur Steven.
Seorang pelayan pagi - pagi sudah mengetuk kamar Steven.

Tok ... tok ...
Tuan ini saya bawakan sarapannya," ucap pelayan itu.

Terdengar suara pelayan itu.
"Masuk !

Steven mempersilahkan pelayan itu masuk.

Terlihat sebuah baki dengan makanan juga secangkir kopi.

Terima kasih ya pak Slamet," ujar Steven.

Pak Slamet meninggalkan ruangan ,Steven buru - buru menghabiskannya.
Setelah itu membasuh diri bergegas berangkat dengan  mengendarai mobilnya.

Pagi - pagi Steven pergi ke toko electronic untuk membeli camera pengintai,setelah membeli keperluannya ,Steven langsung ke pelabuhan lagi menuju kapalnya.

Selama memasang camera itu ,tidak diperkenankan orang untuk masuk ke gudang ,camera itu di taruh di tempat yang tidak terlihat langsung oleh mata.
Tapi ini hanya sementara di taruh di situ.

Setelah memasang camera baru Steven pulang supaya tidak curiga ,Steven memantau lewat ponsel .

Diteras sambil menikmati sebatang rokok dan secangkir kopi panas.

Sialan ,ternyata kamu toh yang ambil barang - barang gue.
Awas ya ,Kevin kalau loe datang liat aja ,selama ini aja sangat percaya sama kamu,tapi kamu kecewakan aku.

Sambil melempar puntung rokok itu.
Aku akan bikin perhitungan denganmu besok.

▪️
Pagi itu suasana di pinggiran pantai sudah terlihat penuh kesibukannya. Kapal itu penuh barang ,  Steven mengepak beberapa pesanan dari berbagai tempat dibantu karyawannya yang berjumlah 20 orang.
Rencananya hari ini mau berangkat karena stock ikan yang ada tinggal sedikit ,Karena Steven kesal dengan Kevin.
Kali ini Steven tak mau mengajak Kevin .

Suara ponsel berbunyi ,Eh Stev ... kok kamu pergi tanpa aku.

"Eh ...  kau bandit ,apa aja yang sudah kau jual dari gudang heh,"ujar Steven.

Ha ... gila loe ya ,bisa - bisanya loe tipu gue yang sudah menolong loe ,"ujar Steven.

Tipu bagaimana maksudmu Stev?," tanya Kevin.

Nih gue kirim tu ke ponsel loe ,liat ya .Dan mulai hari ini loe sudah tidak boleh datang lagi ke kapal gue.
Alias gue pecat loe ,mengerti!," bentak Steven.

Kevin kaget bukan main ,mendengar berita dia
dipecat ,dan langsung melihat apa yang dikirim ke ponsel dia.

"Sialan gue ketahuan nih ,abis deh gue ,aku harus minta maaf ,benar dia pecat aku?,"ucap Kevin.

Apapun itu ,tidak di benarkan mengambil barang orang ,Steven kesal sekali dengan Kevin benar - benar kecewa berat ,sahabat yang selama ini dibantu malah tega berbuat begitu.

Steven mulai bersiap berangkat  pegawainya mulai menjalankan kapalnya.

Terlihat seorang wanita yang memandang dari kejauhan ,wanita muda dengan rok panjang juga topinya memandang kepergian Steven.

Kenapa wanita itu?
Wanita itu terus berjalan menyusuri pasir pantai dan masih tetap memandang ke arah kapal Steven.

Aku tidak bisa melihat jelas siapa wanita itu,sampai kapal itu menjauh dari pinggir pantai wanita itu masih saja tak bergeming berdiri di situ.

Steven tak ingin ambil pusing ,karena harus bekerja. Banyak pesanan ikan yang harus diurus.

Kapal sudah mulai ke tengah laut.
Ombak sudah mulai terasa goncangannya.
Tiba - tiba layarnya terlilit angin yang begitu kencang.
Harus punya keberanian khusus untuk naik ke atas.
Steven dengan sigap naik dan membetulkan layar tersebut,sudah sering seperti itu.
Steven berteriak kencang dari atas supaya pegawainya menarik talinya dan mengikatnya dengan kencang.

"Ikat sekarang! ,"ujar Steven.
Steven turun dan mulai menginstruksikan mengambil jala untuk mulai melempar jala ke laut.

Mereka mulai sibuk mempersiapkan jala yang cukup besar.
Dengan kerja sama yang baik jala itu berhasil diturunkan ke laut dan mereka menunggu kira - kira satu jam sebelum
diangkat ke permukaan.

Tetapi baru saja setengah jam ,hujan turun perkiraan tentang cuaca hari ini benar - benar meleset ,sehingga mereka terpaksa menghindar dari hujan sambil menunggu saat tepat mengangkat jala besar itu.

Hujan semakin deras turun tapi tidak menurunkan semangat mereka ,dan jala itu perlahan sudah mulai diangkat ke atas kapal .

Mereka sangat senang melihat hasilnya yang cukup banyak.
Ikan mulai dikeluarkan dari jalanya langsung masuk ke sebuah lubang dan didalamnya sudah menunggu beberapa karyawan yang siap untuk mengepak ikan - ikan itu.

Ternyata hasilnya tidak mengecewakan ,persediaan mereka berlebih untuk beberapa hari ke depan.
Steven merencanakan untuk merayakannya nanti malam bersama semua pegawainya.

Steven mengeluarkan minuman bir juga minuman segar lainnya dari gudang ,dan yang masak juga menyediakan makanan special  yang menggugah selera.
Mereka terlihat sangat lapar sudah seharian kerja keras ,
ditambah hujan rintik belum juga berhenti.

Steven menyulut sebatang rokok sambil memandang keluar kapal ,Steven masih teringat wanita yang berdiri di pinggir pantai itu,sebenarnya mau apa dia ?
Apa dia mau ikut kita ?
Apa mau pesan ikan?
Ach sudahlah aku ,lupakan saja ,nanti juga kalau aku pulang kalau wanita itu masih ada di situ bisa cari tahu tentang dia ?," ujar Steven.

Udara dingin makin terasa menusuk tulang ,Steven memutuskan untuk tidur saja.
Steven memandang sekitarnya yang juga sudah sebagian terlelap tidur karena lelah.

  
Yuk koment,like,vote kita saling dukung . Love u    🌷     

                    -----_____-----

Cinta membawa dukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang