Dixi bertemu Kirana

4 1 0
                                    

Bab.3

Bahagia Dixi hari ini sudah bisa pulang dari rumah sakit .Belum juga sembuh Dixi pergi menemui teman almarhum papanya ,mbak Dewi namanya.
Dixi diantar supir mamanya ke tempat mbak Dewi.
Baru saja mobil terparkir di depan show room mbak Dewi langsung nongol .

"Wah bos apa kabarnya ,tumben nih datang ,mau beli mobil lagi bos.
Iya nih aku punya mobil ke tabrak hancur depannya.

"Ya sudah liat - liat aja dulu mau yang mana.

"Ada mobil Creta enggak mbak?
"Ada nih kebetulan warna putih.
"Coba tes drive ya.

"Ok bos ," jawab mbak Dewi.
Dixi pergi berdua dengan supirnya mengecek kondisi mobilnya.
Setengah jam kemudian Dixi sudah kembali .
"Mbak aku mau nih ,bagaimana mbak Dewi.
"Ya sudah ini nanti dikirim ke rumah datanya ,kalau mau
dibawa langsung enggak apa - apa bos ," ujar mbak Dewi.

"Ok aku bawa langsung ya mbak Dewi?
Mbak Dewi sudah biasa mengurus kebutuhan mobil keluarga bu icha.

Dixi langsung menghubungi mamanya .

"Mah mobilnya sudah dapat nanti mbak Dewi ke rumah urus surat - suratnya.
Terus itu makanan buat kirana apa ya mom , beli saja mom ,enggak usah repot - repot bikin mom.

"Ya sudah terus kamu mau beli makanan apa?," tanya mama Icha.

"Bagaimana kalau pizza saja 3 box ," tanya Dixi.

"Ya ok tu pesan yang besar dix,ucap mama Icha.
"Ok mom," ucap Dixi.

Dixi sampai di kedai pizza ,ternyata antre juga ya lagi banyak yang beli .
Dixi menunggu hampir 15 menit,tidak terlalu lama ,pesanan Dixi sudah siap.

Dixi berangkat langsung ke sanggar putri ayu.
Sesampai di sana masih sepi ,tapi Dixi tetap masuk .
Pemilik sanggar itu ibu Ayu keluar.
Pagi bu aku Dixi yang kemarin menitipkan mobil di sini.

"Ya ampun sudah sembuh kamu .
"Sudah bu!
"Alhamdulillah ya ," ujar bu Ayu.
"Mobil kamu kemarin sudah
diambil.
"Iya bu terima kasih ya bu sudah memperbolehkan mobil saya dititip di sini.
"Sama - sama enggak apa - apa ," ujar bu Ayu.

"Oh ya bu ,anak - anak biasanya datang jam berapa ? ," tanya Dixi.

"Anak - anak biasanya datang jam 12 an.
"kenapa ?," tanya bu Ayu.

"Aku mau ketemu Kirana bu?
"Oh kirana ,ya silakan saja sebentar lagi juga datang kalau mau ya tunggu saja .
"Ok ibu masih ada urusan ,kamu santai saja
disini .
"Nanti juga ibu ketemu mereka juga sebelum latihan.

"Ok bu ," jawab Dixi.

Tidak berapa lama terlihat beberapa anak mulai datang mereka sibuk menggunakan kemban juga bocor semacam piring berwarna silver dari bali yang di isi bunga kemboja .

Kirana datang bersama temannya Castri juga Idel.

Dixi langsung menyapa Kirana .
"Hai Kir ...
"Ingat enggak siapa aku ?

"Ingatlah kak , yang kemarin kita bawa ke rumah sakit ," ujar Kirana.

"Sudah sehat kak ,tanya Kirana.

"Alhamdulillah sudah sehat,berkat kamu dan teman - teman .
"Sudah pada makan siang belum," tanya Dixi.
"Belum kak ,"jawab Kirana.

"Nah ini aku bawakan pizza ,mau kan?
Semoga cukup ya ,karena Kirana yang paling tinggi yang lebih mudah menjangkau dari dalam mobil dan membagikannya kepada teman - teman lainnya.

"Ibu Ayu keluar dari ruangan ayo semua siap latihannya ibu mau pasang lagunya ya.
"Bagi yang baru hadir ikuti saja dari belakang,nanti juga lama - lama mulai hafal gerakannya," ujar bu Ayu.

Dixi menunggu sampai Kirana selesai latihan ,Dixi belajar sabar menanti.

Setelah satu jam berlalu ,Sepertinya Kirana sudah selesai latihan .
Dixi mendekati Kirana yang sedang membereskan barang - barangnya.

"Kir ... nanti pulang aku anterin ya ,castri dan Idel yang ada
didekat Kirana mengerti sepertinya Dixi ingin lebih dekat dengan Kirana .
Castri dan Idel harus pulang sendiri tanpa Kirana.

"Benar kakak mau antar Kirana pulang sekarang ?,tanya Kirana

"Iya ,ayo aku antar," ujar Dixi.
Kemudian Kirana pamit ke Castri dan Idel .
Sepanjang jalan Dixi menceritakan soal rally mobil.

"Kamu pernah nonton rally mobil enggak Kir,"ucap Dixi.

"Belum pernah kak pasti seru ya," tanya Kirana.
"Oh ya ... kita sampai naik ke kap mobil menonton dari luar pagar,kalau kita tidak mau masuk.

"Kalau sekali lihat pasti ketagihan untuk menonton lagi,biasanya begitu.
Aku sendiri suka ikut pertandingan rally mobilnya,"ujar Dixi .

"Nanti kapan - kapan aku ajak untuk menonton kalau aku ikut pertandingan,mau kan?," ucap Dixi.
Kirana hanya mengangguk saja tanda mau.

"Kamu sekarang tinggal sama siapa ,"tanya Dixi.
"Aku tinggal di yayasan karena ibuku sudah tiada ,dan ayah tidak pernah pulang katanya sih di belanda menurut mama sebelum meninggal pernah cerita," ujar Kirana

"Aduh kasian banget kamu ,ucap Dixi.

Tak terasa sudah sampai di yayasan ,Kirana turun dan mengucapkan terima kasih kepada Dixi.
Dixi sudah meminta nomer telpon Kirana ,supaya lain kali lebih mudah untuk menghubungi Kirana.

Kirana melambaikan tangannya ke Dixi.
Sengaja Dixi tidak turun karena terlalu cepat untuk mengutarakan isi hatinya.
Dixi tak mau terburu - buru .
Dixi berharap 2x lagi pertemuan adalah saat yang lebih tepat untuk menembak Kirana.
Kirana masih berdiri di depan pagar yayasan sampai mobil Dixi menghilang dari pandangannya.

Kirana masuk ke dalam bertemu tante yang selama ini sudah dianggap sebagai ibunya sendiri ,tante ini bernama anelis ,tante anelis sangat tegas orangnya tapi beliau bukan tipe penyayang ,beliau tak pernah memeluk Kirana ,tante anelis sangat kaku .Beliau hanya mengurus kebutuhan anak - anak .
Kadang Kirana juga ingin memeluknya sekedar untuk mengucapkan terima kasih telah menolongnya .Tapi selalu tante anelis menolaknya.

Hari sudah malam Kirana sudah masuk kamarnya ,tiba - tiba sebuah pesan singkat terlihat .

"Selamat bobo Kir.

Kirana hanya tersenyum ,baik juga dia itu bawa pizza .
Melihat dari penampilannya Dixi lebih tua jauh dari aku ,menurut pandangan Kirana,tapi entahlah Kirana kurang jago menebak berapa usia sebenarnya.
Karena terlalu lelah hari ini,Kirana cepat tertidur pulas.

Udara panas di kamar Kirana membangunkannya ,sebab kamar yang kecil itu hanya ada kipas kecil di sudut ruangan.
Tapi semua itu harus diterima Kirana.
Tidak punya pilihan sementara ini.
Keringat mengguyur tubuh mungil itu .kirana sulit untuk tidur lagi.
Sedang besok dia harus kesekolah ,Kirana masih duduk di kelas 2 SMA.
Udara panas membuat dia tak bisa tidur.

Dixi malam itu juga terlihat tersenyum sendiri setelah mengirim pesan singkat untuk Kirana.

Beberapa hari lagi aku sudah harus berangkat ke lepas pantai .Aku belum sempat bercerita tentang pekerjaanku ke Kirana .

Dixi senang hari ini orang pertama yang di ajak naik mobil barunya adalah Kirana.
Dixi tidak melihat status sosial dia siapa ,karena dixi sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.

------____------









Cinta membawa dukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang