akhir

2.9K 311 116
                                    


"Astaga Kristal, jemuran Bunda jangan ditarik! Lucy juga, jangan main air! LOH HEH KALIAN BERDUA NGAPAIN JAMBAK-JAMBAKKAN??!"

Ditinggal bersama empat anaknya di rumah oleh sang istri itu sesuatu hal yang sangat Glacier hindari. Tapi, hari ini ia benar-benar tak bisa ikut istrinya―karena itu acara perempuan hingga ia terpaksa harus menjaga empat anaknya seorang diri di rumah.

"[Name] ... ngapain sih ikut acara Ibu-Ibu." keluhnya. Ia menggendong anak sulungnya; Kristal, yang tengah menjatuhkan jemuran hampir kering milik bundanya ke tanah basah.

Mana itu jemuran baju warna putih. Mampus deh, Glacier.

"Paaa!"

Satu anak lainnya memanggil Glacier, ia nampak sedang mandi keran sekarang. Baju nya yang tadi kering kini basah semua karena sengaja dibasahi oleh dirinya sendiri.

"Lucy ... ganti baju, yuk?" Glacier menurunkan si sulung ketika sudah di dalam rumah, lalu ia kembali ke teras belakang di mana si anak keempat masih asik bermain air.

"Panda tau kamu suka mandi, tapi jangan kayak gini juga. Lagian, kamu kok bisa nyalain kerannya? Itu tinggi, loh."

Perempuan itu tersenyum bangga,

"aik angga!"

"Tangga mana?"

"Tuuuh."

Ia menunjuk ke arah tangga kecil yang biasa [Name] pakai jika ingin menjemur pakaian, dan ketika sang anak menunjuk ke sana, Glacier ikut menoleh―tapi ia malah salah fokus karena mendapati anak ketiganya iseng masuk ke dalam mesin cuci.

"Heh, astagfirullah! Chier!"

Untung di dalam mesin cuci sedang tidak ada apa-apa, akan gawat jika mesinnya sedang mengisi air dan segera berputar.

Glacier segera menghampiri anaknya yang hampir nyungsep di dalam mesin cuci, ia mengangkatnya dan membawanya ke dalam rumah―melupakan si anak keempat yang masih bermain air.

Kalau kata si anak keempat, dia dilupain Glacier. Padahal, mah, emang dianya aja yang gak suka Glacier deket-deket, makanya Glacier agak jauhan biar anak keempatnya merasa nyaman.

"Paaandaaa! JoJo colet-colet inding!"

Nah, lagi.

Glacier mengusap wajahnya, ia menghampiri anaknya yang tadi mengadu itu―suaranya sih Glacier yakin itu dari kamarnya, makanya, ia berjalan ke arah sana.

Sampai di kamarnya, Glacier dikejutkan oleh dinding yang penuh coretan kucing seperti monster dengan warna merah. Awalnya, Glacier pikir itu krayon, tapi ketika melihat apa yang  dipegang sang anak kedua, Glacier langsung menatap anaknya horror.

"Heh, lipstik D*or Bunda!"

Bukan pakai krayon, tapi pakai lipstik Bunda [Name]. Aduh, mana pakai lipstik yang paling jadi favorit [Name], lagi.

Wassalam udah, orang lipstiknya udah patah. Dipatahin lebih tepatnya.

"JoJo, kamu kalo mau coret-coret pake krayon atau pensil warna, dan cuma boleh di kertas."

"Eltasnya kecil. Nda uas." JoJo memberikan lipstik [Name] yang sudah patah itu pada Glacier, lalu ia melangkah pergi ke luar kamar bersama dengan Kristal yang tadi mengadu.

"Pandaaa, ayo main inces-incessan! JoJo ama yang lain unggu di kamal!"

Sebenarnya, nama aslinya Zwei-fa, tapi dipanggil nya JoJo.

Zwei - Zoei - Zoe - Zo - Jo = JoJo.

Enggak tau, tapi asal mulanya dari [Name] yang iseng manggil JoJo, eh anak-anaknya yang lain malah suka sama nama JoJo, ya sudah keterusan sampe sekarang.

robot; b. glacier [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang