Verdi jatuh tersungkur di lantai. Para pengunjung seketika terkejut melihat Verdi menggelepar dan mengeluarkan buih dari mulutnya, matanya pun juga melotot tajam menatap langit-langit bangunan kafe.Kerumunan pun tak terelakkan, Verdi yang akhirnya meregang nyawa, menjadi tontonan menarik bagi para pengunjung.
Tania sudah berjalan kaki menjauh dari kedai kopi itu yang dianggapnya hampir menjerumuskan hidupnya. Memang, dari awal Tania memilih kedai kecil yang tak mempunyai cctv untuk menemui Verdi, sehingga ia masih bisa lari dari kejaran polisi bila kasus itu diusut.
Ya, Verdi adalah teman yang baik, ia tak mempunyai keluarga di kota ini. Tetapi, bagi Tania bukan kebaikan seperti ini yang dirinya ingin. Pertemuan itu adalah yang terakhir dari beberapa pertemuan yang selalu sama untuk menggeret Tania dalam dunia jual beli manusia, atau human trafficking.
Dalam hati Tania yang masih remuk, setidaknya ada bagian yang sedikit terobati dari jerat pria yang akan menjual dirinya ke luar negeri. Maka, berkuranglah satu beban hidup yang Tania emban sampai mendarah daging hingga ke kehidupannya sekarang.
~~
Lampu kota yang masih terang menemani perjalanan kembali si gadis cantik itu. Tania berkali-kali menguap, hingga akhirnya merasakan *deep sleep* yang berujung membeloknya setir mobil ke arah yang salah.
Mesin kuda besi itu terhenti. Semak belukar di sisi kanan kiri membuat suasana mencekam. Tania didera merinding yang membuat sekujur tubuhnya menggigil diselimuti dinginnya malam yang menerobos di sela-sela lubang udara mobil.
Sekelebat bayangan hadir di penglihatannya. Ketakutan membu nuhnya, ia mencekal erat sabuk pengaman hingga pedal gas hampir diinjaknya. Beruntung mesin mobil sudah mati.
Bayangan di depannya berwarna putih transparan. Sekonyong-konyong mendekat dan menampakkan sosoknya. Tubuh Tania gemetar, rasa takut kini sudah naik tingkat menjadi histeria yang mengancam jiwanya.
Sosok hantu wanita berambut panjang dengan wajah hancur tampil berani di depan mata kepala Tania. Mulutnya yang dipenuhi lendir memerah darah, menganga lebar. Bagai siap menerkam segala sesuatu di hadapan si lelembut itu.
Ketakutan melanda Tania, ia tak tahu harus berbuat apa, hingga barang apa pun yang ada di dasbor mobilnya dikeluarkan. Berharap ada sesuatu barang yang dapat mengusir si hantu yang mengganggunya malam ini.
"Taniaaa ...."
Suara parau dari hantu itu memanggil namanya. Sontak Tania terperanjat dan merinding disko, jantungnya memompa kencang. Tak menyangka bahwa makhluk astral tersebut mengetahui namanya.
"K-kamu siapa?" Tania memekik pada makhluk gaib itu yang kian mendekat, dan nyaris saja menembus kaca mobilnya.
"Apa maumu, hei?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Teror Susuk Kadarsih
Mystery / ThrillerTania terpaksa memasang susuk, untuk menyambung hidupnya. Tapi, di suatu sisi hantu Kadarsih terus saja menerornya. Entah mau apa makhluk tersebut. Apakah susuk yang dipakainya berhubungan dengan Kadarsih? Lalu, akankah Tania bertahan dengan susuk y...