2. Bully

13 3 0
                                    

siapa yang disini jomblo? saya.

dibuka untuk kalian yang mau berteman dengan saya di Instagram. kalau yang gak mau ya harus mau pokoknya! iya aku maksa.

jangan lupa selalu vote and komen. itu wajib banget, bukan sunnah.

btw, kalian asal mana saja nih?

gak usah basa-basi deh ya! langsung aja.

happy reading....

Ara memeras sebuah pel lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara memeras sebuah pel lantai. Inilah hukuman yang harus ia terima. Membersihkan perpustakaan, dan juga semua toilet. Sangat melelahkan. Namun ia harus bisa menerimanya.

Pukul sepuluh lewat sepuluh menit pagi. Jam istirahat telah tiba. Semua siswa-siswi sudah keluar dari kelasnya masing-masing. Dan hukuman Ara pun sudah selesai.

Ketiga siswi baru saja keluar dari kelas 12 IPS 3. Sela, seorang siswi berambut sebahu dan tak lupa selalu ada permen pentol dalam mulutnya.

"Eh, saudara lu tuh Tan!" Sela menunjuk kearah Ara yang masih duduk di depan perpustakaan.

"Dia kenapa? Kayanya di hukum tuh."

"Asik nih, Tan. Kerjain yuk," ajak Alexa.

"Eh jangan dong. Kasihan tahu, dia kayanya capek banget." ucap Sela.

"...tapi gapapa deng. Kerjain aja, soalnya gue lagi butuh hiburan." sambungnya lagi. Ketiga siswi itu pun berjalan menuju perpustakaan. 

"Aduh, kasihan banget sih. Ada yang di hukum,"

"Udah selesai belum, Ra?"

"Mau di bantuin gak? Aku siap lho, bantuin kamu." ucap Alexa manis.

Ara hanya menghela napas panjang. Pastinya ketiga makhluk ini akan mengganggunya lagi. Lelah bagi Ara harus bertemu dengan Titania, Sela, dan juga Alexa.

"Sini sini Sela bantuin ya, Ara." Tangan Sela meraih ember yang masih berisi air bekas pel pel-an. Gadis itu pun langsung menumpahkan air itu ke lantai.

"Aduh, tumpah."

"Ya, Ara. Tumpah tuh, pel gih. Nanti kalo ada yang kepeleset kan bahaya,"

Ara hanya terdiam. Ia tak menjawab apapun. Baginya, meladeni mereka akan membuat darah tinggi saja. Ia hanya menatap tingkah laku ketiga siswi itu.

"Heh! Lu gak lihat apa? Itu airnya tumpah! Pel sana!" perintah Titania.

"Titan, jangan marah-marah sama dia. Kasihan tahu,"

"....lihat tuh, wajahnya. Kaya orang penuh tekanan batin." Sela kemudian tertawa.

"Bukan hanya tekanan batin, Sel. Tapi udah gila!" Alexa pun tertawa puas.

Siswa-siswi yang melihat itu pun hanya menontonnya. Tidak ada satu orang pun yang mau membela Ara. Sebab, siapapun yang membela Ara akan berurusan dengan Titania.

DINARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang