--- Cleona Lynne ---
Umur : 16 otw 17
Hobby : Ngehalu Dan baca WP"Gue bego tapi Gue masih bisa mikir."
---o0o---
Cleona Lynne adalah gadis yang hampir genap berumur 17 tahun, ia duduk termenung di teras rumahnya, Lynne melamun, tak ada hal lain yang bisa ia kerjakan selain menjelajah ke dunia perhaluannya. Memang enak rasanya, saat memikirkan hal yang tidak bisa kita gapai.
Lynne memiliki paras yang cantik, kulit sawo matang yang mulus, kelopak mata ganda, hidung mancung yang kecil, bibir mungil serta rambut panjang bergelombang berwarna hitam kecoklatan. Postur tubuh Lynne sering mendapat pujian di sekitarnya, banyak yang mengatakan jika Lynne cantik.
Memang Lynne cantik, tapi pujian seperti itu hanya membuat Lynne muak dan ingin muntah. Mereka mengatakan dirinya cantik hanya di depannya saat di belakang mulut mereka berkata kebalikannya. Begitulah manusia, semuanya munafik, lain di mulut lain pula di hati.
Sore itu, Lynne melihat ke arah matahari terbenam, dia mencari tahu sampai kapan ia akan merasakan kehampaan ini. Di rumahnya yang sebesar 10 x 20 meter hanya ada dirinya. Orang tua Lynne? Mereka hanya mengunjunginya dua kali setahun saat pengambilan rapot.
Bertahun-tahun Lynne hidup seorang diri tanpa ada teman. Hal itu membuat Lynne merasa hampa dan kesepian. Mau bagaimana lagi orang tuanya sibuk dengan bisnis mereka di luar kota dan terpaksa Lynne tinggal seorang diri di sini untuk melanjutkan sekolahnya.
Saat Lynne menjelajah ke alam lamunannya, tiba-tiba terdengar suara deringan ponsel Lynne yang berada di saku celananya, ia mengambil benda pipih persegi panjang itu dari saku celananya. Kemudian mengangkat telpon itu entah dari siapa? Dia tak melihat nama yang berada di layarnya.
"Lynne!" Suara khas itu hanya dimiliki oleh mamanya, Merlinda Charlotte.
"Yes, Mom. What's wrong?"
"Kamu apa kabar sayang? Gimana sekolahnya? Sudah makan? Mama kangen sama kamu, Lynne."
Gadis yang kerap disapa Lynne itu hanya diam tak mengeluarkan sepatah kata pun. Semburat rasa kerinduan terbentuk di dalam hati Lynne, dia menginginkan jika dirinya dan keluarganya berkumpul, Lynne bisa merasakan betapa hangatnya saat keluarga mereka berkumpul menjadi satu.
Tak seperti sekarang, dia merasa kesepian. Lynne tersenyum dan mulai bersuara, ia menahan suaranya agar terdengar seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US
Teen FictionSebuah rasa sepi yang berkepanjangan membuat hati Lynne mati. Siapakah seseorang yang dapat menghangatkan hati Lynne? Mantan kekasihnya atau orang baru? "Lynne kalau gue ngajak lo balikan lo mau?" . . . "Gue suka sama lo Lynne, mau lo jadi pacar gue...