17 [ Lynne and Deandra back? ]

20 2 0
                                    

"Apa yang harus gue lakukan biar lo balik?"

《Deandra Nichole》
.
.
.

---o0o---
.
.
.

Sore itu, Deandra sudah berpakaian rapi. Ia memakai helmnya dan menaiki sepeda motornya. Deandra berniat untuk mengajak Lynne keluar bersamanya. Namun, belum ia keluar dari gerbang rumahnya. Seorang gadis muncul di sana.

"Daisy? Ngapain lo kesini?" tanya Deandra dengan penuh kebingungan.

"Nggak papa, salah emangnya nyamperin pacar sendiri?" jawab Daisy dengan enteng.

"Kita udah putus."

"Kok kamu ngomong gitu? Aku kan waktu itu belum setuju, Dean. Hubungan ini kan dua orang, nggak sah kalau kamu mutusin secara sepihak," tutur Daisy menjelaskan pada Deandra sambil tersenyum.

"Ya bodo amat, gue udah gak mau ada hubungan sama lo, kita selesai Daisy." Deandra menatap gadis itu, ia sudah menebak jika Daisy hendak menangis. Namun, itu bukan urusannya sekarang. Yang ia pentingkan saat ini adalah kewarasannya.

"Dean!"

"Deandra, ihhh."

Deandra melenggang pergi bersamaan dengan motornya, meninggalkan Daisy yang menangis sendirian di belakang. Tak ada rasa belas kasihan dari cowok itu, yang ia pedulikan adalah bagaimana merebut hati Lynne kembali. Lihatlah, memang benar jika orang lama-lah pemenangnya, jujur saja di hati cowok itu hanya ada satu nama yaitu, Cleona Lynne.

Wanita yang sangat kuat dan arrogant Deandra menyukai hal-hal gila yang dimiliki oleh Lynne. Ia menyukai sikap Lynne yang sangat susah ditebak dan penuh misteri. Cara Lynne mengungkapkan apa yang ia rasa sangat unik. Jantung Deandra semakin berdebar saat semakin dekat dengan rumahnya Lynne.

---o0o---

"Hai manis, lagi ngapain tuh duduk sendirian di teras? Melamun lagi, hati-hati nanti kerasukan, " ucap Deandra yang mengagetkan Lynne. Entah sejak kapan cowok itu tiba-tiba ada di belakangnya. Padahal pintu depan ia kunci. Pasti Lily yang membukakan pintu untuk Deandra.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Lynne tanpa mengedarkan pandangannya melihat ke  Deandra. Mendengar nada bicara Lynne. Deandra tahu jika ia sedang badmood.

"Mau ngajak lo jalan, mau nggak nih? Malam minggu gini enaknya kita keliling kota, ya nggak sih?" ajak Deandra menatap lurus ke depan sembari menyungging senyuman.

Lynne yang tadinya bersikap acuh tak acuh dan tidak tertarik dengan kedatangan Deandra, seketika ia melirik ke arah Deandra. Ia merasa aneh sekali dengan sikap Deandra. "Tumben lo ngajak gue," kata Lynne. Tak biasanya Deandra mengajaknya keluar, pasti ada maksud tersembunyi.

"Ya, gue lagi pengen aja ngajak lo. Mau gak nih?"

"Boleh lah, tunggu! Gue siap-siap dulu."

"Oke siap, gue tungguin."

Lynne pun beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya untuk bersiap. Sepuluh menit kemudian ia sudah siap dengan hoodie dan celana legging-nya. Menyadari Lynne yang sudah berpakaian rapi itu, Deandra langsung beranjak dari duduknya dan mendekati Lynne. Di tatapnya dua manik berwarna coklat itu. Sangat cantik, sangat menawan. Hati Deandra seakan terpesona saat melihatnya.

"Sudah siap?" tanya Deandra yang tersadar dari lamunanya.

"Sudah, ayo! Eh bentar gue ijin ke Lily dulu." Lynne beranjak ke arah kamar Lily untuk meminta ijin, ia mengetuk pintunya tiga kali dan membukanya.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang