Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Yoga dan Liana berada di kediaman orang tuanya. Hal tersebut memang rutin dirinya lakukan setiap minggunya untuk menuntaskan rindu sang nenek dengan cucunya.
Namun, setelah Yoga berpisah dengan Hana, intensitas mereka untuk berkunjung ke rumah orang tuanya jauh lebih sering. Apalagi Yoga memang sering menitip Liana pada sang ibu jika dirinya memiliki kesibukkan.
"Hana sering kunjungin Liana, 'kan?" tanya sang ibu tiba-tiba, membuat Yoga menghentikan aktivitasnya saat menggulir layar ponsel.
"Iya, Ma. Biasanya seminggu sekali. Tapi akhir-akhir ini mungkin dia sibuk. Jadinya dua minggu sekali atau bahkan cuma sebulan sekali."
Terdengar helaan napas pelan yang sarat akan kekecewaan. "Kapan dia mau kunjungin Liana lagi?"
"Hana belum hubungin Yoga lagi, Ma," jawab pria itu dengan cepat, membuat sang ibu berdecak sebal.
"Ya kamu toh yang ngehubungin. Gimana, sih? Akhir minggu ini suruh dia sekalian main ke sini, nanti Mama bakalan masak banyak buat dia."
"Kenapa nggak Mama aja yang ngehubungin Hana?"
"Mama udah pernah ngomong ke Hana, tapi mungkin dia lupa."
Pria itu terdiam sejenak. "Yoga takut Hana nggak nyaman, Ma."
Picingan mata sang ibu bak tengah menusuk bola matanya. "Kamu kali yang merasa nggak nyaman?"