Handphone-ku beredering. Aku mengejapkan mataku berkali-kali, mencoba mengumpulkan nyawa untuk pagi pertamaku di Los Angeles. Aku meraih tanganku ke meja di sampingku, meraba keberadaan handphone-ku. Saat aku mendapatkannya, ternyata Felly menelfon.
Tumben sekali dia menelfonku pagi-pagi begini. Apa tidak mahal menelfonku? Batinku.
Aku pun mengangkat telfonya.
"Hallo?"
"Sassie!!! Sedang apa kau disana? Pukul berapa disana?"
"Hi Fell, baru saja aku bangun. Hmm-pukul 8 pagi disini. Ada apa kau menelfonku? Apa tidak mahal?"
"8 pagi? Wah, ternyata LA dan London memiliki perbedaan waktu 8 jam. Disini sudah jam 4 pm.Tidak, untuk mengetahui kabar sahabatku ini."
"Terima kasih perhatianmu, Fell. Kau di London? Apa yang kau lakukan disana?"
"Yup! Aku di London dengan Jack, dia mengundangku karena tantenya baru saja menikah."
"Baiklah, bersenang-senanglah dengan calon suamimu!"
"Terima kasih. By the way, dimana Harry? Dan bagaimana di Los Angeles? Dan bagaimana dia sekarang? Apa kau terkejut bertemunya lagi? Hahahahha"
"Tidak tahu, aku baru saja bangun. Bahkan masih di tempat tidurku, masih berselimut. Dia sangat berbeda-Hey! bicara soalnya, mengapa kau membohongiku?huh? aku terkejut tidak karuan, jantungku berdetak 10 kali lebih cepat, asal kau tahu. Dan mengapa kau mau menuruti keinginan tidak bermutunya itu. Tidak sama sekali mengesankan."
"Maafkan aku Sassie, Harry yang memintanya. Aku menurutinya karena dia baik padamu, dia bilang akan mau mengizinkanmu tinggal dirumahnya dan memberikan pekerjaan untukmu. Jadi, aku turuti maunya. Lagi pula, tidak salah kan? Kau mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya."
"Benarkah dia mau meberikanku pekerjaan? Dia tidak memberitahuku. Ya, aku tahu. Mungkin aku tidak tau terima kasih-- kau tahu? Dia berubah sekali. Sekarang dia benar-benar berubah 180 derajat. Tidak bisaku jelaskan dengan kata-kata. Kau harus melihatnya sendiri, aku rasa."
"Benarkah? Hmmm-apa kau jatuh cinta lagi dengannya? Kau jatuh cinta dengannya?! Oh tuhan-semoga itu terjadi. Akan kudoakan dari sini."
"Hey!!! Tidak lagi Felly. Cukup untuk meledekku. Itu tidak lucu sama sekali."
"Aku rasa aku tidak melontarkan perkataan seperti lelucon. Aku serius-- umm Sassie, aku harus pergi dengan Jack. Have a good day!"
"Thanks, salamku untuk Jack! Have fun."
Telfonnya akhirnya terputus oleh Felly. Aku melempar handphone-ku ke sembarang arah. Aku membenarkan posisiku menjadi duduk dan mengikat rambutku dengan asal. Aku melakukan stretching di tempat tidurku, sebelum melakukan aktifitas di pagi hari ini.
Setelah melakukan stretching, aku bergegas keluar dari kamar untuk sarapan. Aku menuju ruang makan kemarin tempatku berbincang dengan Harry tadi malam. Bicara soal manusia itu, dimana dia? Aku tidak melihatnya. Mungkinkah dia masih tidur?
"Selamat pagi no-maksudku Sassie." ucap seorang wanita berambut coklat ini.
Siapa dia? Apakah ini yang dipanggil 'Frennie'?
"Pagi. Apa kau Frennie?" tanyaku ramah, sambil mendaratkan bokongku di kursi.
"Iya, aku Frennie. Angel sudah memberitahuku bahwa aku harus memanggilmu Sassie saja? Benar?"
"Iya betul sekali, dimana Angel?" tanyaku.
"Dia sedang bersih-bersih. Setiap pagi, aku yang menyiapkan sarapa, dan Angel bersih-bersih. Jika siang kami mencuci pakaian. Sore, aku yang bersih bersih, dan Angel memasak untuk makan malam. Tetapi tidak selalu, karena terkadang Tuan Harry selalu pulang larut malam." Jelasnya sambil menuangkan air putih di gelasku.