Perawat Tampan vs Pemulung Gembel

640 2 0
                                    


Satuan 10 ribu,
Paket hemat 50 ribu

0895406159020

Seorang pemulung tergeletak di jalan raya, tak sengaja tertabrak oleh pengemudi mobil yang sedang dalam keadaan darurat.

"Saya mohon rawat dia dengan benar, selamatkan nyawanya." Aldo, dengan tampang panik meminta penangan ekstra pada seorang dokter sekaligus perawat yang menangani pemulung yang dirinya tabrak secara tak sengaja. "Saya beserta seluruh rekan kerja saya akan mengusahakan yang terbaik, Pak." janji dokter bernama Renaldi yang ditemani oleh, Putra, seorang perawat muda nan tampan.

Setelah urusan ini selesai, dirinya melipir ke ruangan lain dimana istrinya dirawat untuk menjalani proses melahirkan.  "Aku udah beresin semuanua, cuma pemulung itu belum sadar. Nanti aku bakal bicarain hal ini sama dia, kok, sayang." Pria yang mahir masak itu menenangkan istrinya yang siap untuk melahirkan anak pertamanya.

"Siapa nama anda? Saya ingin tahu untuk mengisi data pasien secara lengkap," Putra mengajak berkomunikasi pemulung tersebut yang sudah terbangun dari pingsannya setelah mendapatkan perawatan eklusif di salah satu rumah sakit terbesar negeri ini.

"Siapa yang nabrak gua? Punggung sama pantat gua sakit banget, perut gu--gua juga mules." Untung saja Putra mengenakan masker medis, ia tidak bisa membayangkan betapa baunya mulut pasien gembelnya yang satu ini. "Anda tenanglah, semua biaya pengobatan sudah ditanggung oleh orang yang membawa anda kesini, jadi..." Matanya tak bisa berbohong, terus memandang pada deretan gigi kuning pemulung tersebut.

"Alah jangan kebanyakan omong, gua mau tau siapa yang nabrak gua." Seluruh badannya penuh daki dan keringat lembab yang pada akhirnya mengotori ranjang rumah sakit, pakaiannya compang camping dan yang pastinya memiliki bau menyengat. Perpaduan dari berbagai sampai di pasar tradisional. "Tenanglah, saya ingin memandikan anda dulu, yang terpenting kan kesehatan anda yang utama." Putra memakai sarung tangan karet, tidak lupa menyemprotkan antiseptik pada seluruh badan si pemulung yang menolak dipakaikan cairan tersebut. "Gua ga mau mandi, gua udah bisa begini, ga usah yang macem-macem." Berlindung dari balik masker medis saja bau ketek berpadu daki masih tercium menyengat di hidung Putra, perawat lulusan baru yang sebenarnya sangat ilfeel dengan penampilan Igor.

Mahasiswa vs Pemulung (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang