{45}

90.6K 7.7K 456
                                    

Umma Fitri mengambilkan segelas air lalu memberikannya pada Faqih, dan Faqih menerima air itu lalu meminumnya dia sedikit tenang setelah minum, mimpi itu seperti nyata sama persis yang dirasakan Syifa saat bermimpi ia tertembak dan pergi meninggalkan Syifa. Ia bersyukur itu semua hanya mimpi.

"Sebenarnya kamu mimpi apa Faqih?" tanya Umma Fitri.

Faqih mengambil nafas sebelum bercerita menenagkan dirinya yang dilanda ketakutan oleh mimpinya, ia mulai bercerita mimpinya dari awal.

"Faqih mimpi Syifa punya penyakit leukimia, dia berusaha nutupin penyakit itu dari kita semua sampai akhirnya Syifa mau jujur sama Faqih, itu mimpi atau kenyataan Syif? kamu ga ngerahasiain sesuatu dari saya 'kan?" ucap Faqih dan diujung bicaranya ia bertanya serius pada istrinya.

"Syifa beneran ga sembunyikan apapun dari Mas Faqih dan yang lain," jawab Syifa.

Faqih melotot saat mendengar Syifa memanggil dengan sebutan 'Mas sama persis di dalam mimpi, ia meyakinkan diri bahwa semua itu bukan mimpi.

"Nah manggil saya Mas sama seperti di dalam mimpi, saat kita di rumah pohon kamu minta ijin untuk memanggil saya dengan sebutan'Mas, jujur aja sama saya Syif."

"Kita kapan ke Rumah pohon Mas? perasaan waktu Syifa demam Mas Faqih pergi ke apotek cari obat penurun panas karena Dokter Alisha ga bisa dateng, terus alasan aku manggil Gus Faqih dengan sebutan'Mas itu karena disuruh Abi Ibrahim, Umma ini kenapa sama anaknya bangun tidur langsung amnesia sih."

Faqih semakin dibuat pusing ia sampai memijat keningnya, ia mencoba mengingat-ingat kejadian yang nyata seperti apa? dan kejadian di mimpi seperti apa?

"Kamu kenapa Sih Qih? coba minum lagi! bener kata Syifa dia manggil kamu Mas karena disuruh Abi supaya lebih keliatan suami istrinya," tambah Umma Fitri meyakinkan kalau ucapan Syifa benar adanya.

"Kita ke Rumah pohon Syif, terus naik perahu sambil duet sholawat, setelah itu kita main ayunan, dan waktu pulang mungkin karena kecapean kamu mimisan dan saat itu saya takut kehilangan kamu, ini sebenarnya mimpi apa nyata?"

Syifa dibuat bingung oleh cerita suaminya, kapan ia dan Gus Faqih melakukan hal seromantis itu? seharian ini dia hanya di rumah karena kepalanya sakit dan Gus Faqih sibuk berdiskusi dengan para ustadz ustadzah.

"Coba inget inget geh Mas, mungkin karena mimpi buruk itu Masnya jadi lupa sama kejadian nyatanya, selain beli obat Mas Faqih juga beliin Syifa bubur terus setelah makan dan minum obat Mas Faqih juga kerokin aku terus pijitin aku biar ga pusing lagi, nih liat ada bekas kerokinnya merah-merah," jelas Syifa lagi sambil memperlihatkan belakang lehernya ada bekas kerokan.

Setelah mendengar cerita istrinya Faqih ingat kembali ia benar saat mendapat kabar Dokter Alisha tidak bisa datang ia pergi ke apotek untuk membeli obat, saat diperjalanan ia melihat tukang bubur lalu membeli bubur juga. Dia juga ingat ia kerokin istrinya, lalu Syifa tertidur kembali.

Saat Syifa tertidur ia pergi ke ruang tengah dan mengobrol bersama Abinya membahas tentang acara yang akan segera diadakan di Pesantren, setelah berdiskusi lama sampai 1 jam, seingatnya ia pergi ke ruang guru dan berlanjut membicarakan rencana yang sudah disusun oleh dirinya dan Abi Ibrahim.

Berdiskusi sangat lama hingga adzan dhuhur, ia sholat berjamaah dengan para santri dan para ustadz ustadzah, dan ia ingat juga saat Abinya menyuruh menantunya itu memanggil dirinya dengan sebutan 'Mas.

ia berpikir lama mengingat kejadian nyata itu mengapa seakan-akan ia seperti orang amnesia yang lupa akan ingatannya apa karena mimpi itu begitu nyata.

"Oh Syifa inget kenapa Masnya bisa lupa, dan terus tadi tidurnya pules banget, nah gini waktu abis dhuhur Mas bilang sama Syifa kalau mata Mas berat banget, ngantuk berat mungkin karena kita begadang karena melakukan ibadah suami istri di malem hari, ditambah Masnya cape diskusi lama, nah Syifa kasih Mas obat biar ga pusing, eh setelah minum obat Masnya malah tidur, pas Syifa baca obat itu ternyata obat yang syifa kasit itu obat tidur pantesan aja bikin Mas teler.

GUS DUDA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang