"mingi bangun!"
suara gedoran pintu yang bunda ciptain nggak bikin cowok dengan tinggi badan 183 cm itu bangun dari tidurnya. posisinya masih sama, menghadap kiri sambil meluk dakimakura bergambar ¹uraraka ochako. nggak ada satu tandapun yang nunjukin bahwa anak bunda satu-satunya ini bakal bangun.
nggak hilang akal, bunda menyebut nama anak cowok dari komplek sebelah, nama sahabat dari anaknya, jung yunho.
"mingi bangun hei! ntar kamu ditinggal yunho!"
terkutuklah song mingi yang langsung berdiri tegak lalu nyamber handuk yang dia gantung di pintu kamarnya. geraknya langsung gesit saat nama yunho disebut sama bunda.
bunda cuma bisa geleng-geleng dengerin gedebak-gedebuk dari dalam kamar anaknya. lama-lama bunda serahin aja si mingi ke yunho biar nurut.
"cepetan ya, mandinya. bunda sama papa tunggu di bawah!"
"iya bunda!"
"kamu yang pesan mau sarapan pakai roti selai stroberi kayak di anime, malah kamu yang nggak bangun buat sarapan." cibir papa mingi yang lagi masang sepatu, siap-siap buat ke mobil.mingi nggak menghiraukan cibiran papa. matanya menyisir seluruh sudut rumah. mingi bingung, katanya tadi ada yunho yang nungguin?
"bun, pa, yunho mana?"
"yunho mulu! ini bekalnya. yunho udah ngambek gara-gara kamu bangun tidurnya kelamaan." bunda menyerahkan kotak bekal, yang langsung mingi simpan ke tas sekolahnya.
mingi pasang muka panik, kalau yunho marah, bisa hancur pertemanannya! padahal nggak separah itu kan ya?
"kamu sama papa berangkatnya, ntar di sekolah samperin si yunho." papa membuka pintu mobil, menyuruh mingi masuk mobil tanpa harus ngomong.
mingi murung, kakinya nurut aja buat masuk ke mobil. sementara papanya masuk ke rumah lagi, katanya ada yang ketinggalan.
di dalam rumah,
"pa, minginya dijailin gitu ntar ngambek lho?""gapapa bun, siapa suruh dia susah bangun."
mingi ngeliatin bunda dan papanya yang cekikikan dari dalam mobil. astaga, anaknya lagi galau malah ketawa gitu. dasar orang tua.
bodoamat, mingi lanjut tidur aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Mingi!
Fanfictionmingi (n.) your favorite song. written in lowercase, non-baku. -lxvinda, 2023