AGRAVA | 03

2.4K 194 246
                                    

Hello. Sudah lama sekali.

I'm back bestie🫶

Masih ada yang nungguin Agrava update?

Semoga masih ya. Happy Reading!

Btw kalau kalian lupa alur, baca ulang dulu 1 atau 2 bab sebelumnya yaw. Kalo mau baca ulang dari awal juga boleh banget biar lebih nyambung dan nggak bingung😉

Agra mencengkram kerah seragam cowok yang tidak berhenti mengganggu hidupnya itu dengan emosi menggebu-gebu. Kali ini kesabarannya benar-benar sudah habis.

Agra sudah tidak tahan dan dia tidak bisa terus-terusan diam membiarkan cowok tidak jelas ini merendahkan dirinya lagi. Apalagi cowok itu selalu saja membawa-bawa sang Bunda yang tidak bersalah. Agra tidak terima.

Cowok yang ada di depan Agra ini namanya Aileen, dia anak tiri dari Ayah Agra alias anak dari istri baru ayahnya. Anak tidak tahu diri yang sudah merenggut banyak hal yang seharusnya menjadi milik Agra.

Sejujurnya Agra tidak pernah peduli dengan dia sekalipun ibunya telah merusak keluarga kecil mereka. Karena yang Agra pedulikan sekarang hanyalah bagaimana cara dia melanjutkan hidup tanpa sosok seorang ayah lagi di hidupnya.

Bagaimana cara dia bertahan hidup yang sekarang hanya berdua dengan sang Bunda. Dan bagaimana caranya dia bisa membagi waktu sekolah sambil bekerja part time disela waktu libur demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang Bunda agar Bundanya itu sembuh dan bisa kembali ceria seperti dulu.

Agra sungguh tidak peduli lagi dengan ayahnya yang dengan tidak punya hati menelantarkan dirinya dengan sang Bunda sampai Bunda-nya depresi dan sakit-sakitan seperti sekarang ini hanya karena seorang pelakor tidak tahu diri.

Tapi Agra juga tidak mengerti kenapa Aileen ini selalu saja mengusik hidupnya setiap hari. Padahal Agra sendiri bahkan mencoba untuk tidak peduli meskipun mereka bersekolah di tempat yang sama.

Aileen tersenyum miring. "Kenapa? Kok panas? Bukannya yang gue bilang bener? Nyokap lo emang cacat kan? Gue salah?"

Bughhh!

Satu pukulan melayang tepat di wajah Aileen. Namun hal itu masih saja tidak membuat cowok itu kapok dan jera. Aileen malah tersenyum miring seperti menantang Agra sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Sepertinya Aileen ini memang sengaja memancing emosi Agra.

"BISA DIEM NGGAK LO ANJING!"

Teriakan Agra menyita perhatian beberapa siswa yang ada di koridor. Satu persatu dari mereka mulai mengelilingi Aileen dan Agra untuk menyaksikan perkelahian antar dua saudara meskipun tidak sedarah itu.

"Haha. Lucu lo. Malah menolak fakta."

Aileen berdiri kemudian mendekati Agra lagi tanpa rasa takut sambil berbisik pelan ditelinga Agra.

"Setelah gue pikir-pikir, ga heran ya ternyata. Pantes bokap lo lebih milih nyokap gue ketimbang nyokap cacat lo itu. Secara, nyokap gue lebih cantik, lebih seksi, lebih awet muda. Ga kaya nyokap lo nyusahin, sakit-sakitan. Ngurus diri sendiri aja gabisa. Gimana ngurus anak sama suami!"

"BANGSAT!"

Bughhh!

Agra lagi-lagi melayangkan pukulan hingga Aileen tersungkur di lantai. Wajahnya memerah padam. Anak mana yang tidak akan emosi dan tahan jika orang tuanya dihina terus-terusan?

"Lo punya masalah apa sih anjing sebenarnya sama gue? Gue nggak pernah ngusik hidup lo ya bangsat!"

"Gue bahkan nggak peduli dengan apapun yang lo lakuin, gue nggak peduli dengan nyokap lo, bahkan bokap gue sekalipun. Jadi stop ganggu hidup gue mulai sekarang!"

AgravaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang