AGRAVA | 10

2.5K 152 5
                                    

Happy Reading!

Setelah beberapa menit di perjalanan, Agra menghentikan motornya di sebuah Cafe yang ada di pusat kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa menit di perjalanan, Agra menghentikan motornya di sebuah Cafe yang ada di pusat kota. Cafe Pesona. Tempat Agra biasanya mengisi job live music jika dibutuhkan.

Cafe ini mungkin tidak terlalu mewah bagi Auva yang termasuk ke golongan anak orang kaya. Tapi tempat ini cukup nyaman, bersih, rapi dan cukup indah untuk dipandang mata. Disana juga banyak anak muda yang terlihat sedang menghabiskan waktu dengan teman dan pasangan karena rata-rata di Cafe ini memang tempat nongkrongnya para remaja.

Mereka betah di sana karena tempat ini menyediakan live music setiap hari dan juga free wifi.

"Lo nggak malu kan ya gue ajak makan disini?Lagian bukan salah gue sih. Salah lo sendiri karena tadi jawab terserah," ucap Agra membuka suara saat mereka sudah duduk di salah meja yang ada di Cafe tersebut.

"Loh. Kenapa malu? Auva justru senang tau. Pokoknya apapun itu kalo menyangkut kamu mah, Auva seneng-seneng aja. Ngapain juga malu."

"Ya siapa tau anak orang kaya kayak lo ga level gitu makan di tempat beginian."

"Agra kalo ngomong jangan sembarangan ya? Mau Auva pukul hah? Biasa aja kali. Auva juga sering kok ke tempat kayak gini sama Mami. Makan pecel ayam di pinggir jalan aja kita sering."

"Masa?" Tanya Agra tidak percaya.

"Beneran tau. Ngga percaya?"

"Engga."

"Yaudah kalo ga percaya."

"Yaudah."

Tiba-tiba Agra berdiri, meninggalkan Auva di tempat duduknya seorang diri. Detik itu juga Auva terlihat panik.

"Loh. Agra kamu mau kemana?" Tanya Auva yang ikut berdiri dan hendak mengejar Agra. Tapi langkah gadis itu langsung terhenti saat tiba-tiba seorang waiters yang baru saja datang entah dari mana berdiri di hadapannya dengan sebuah kue ulang tahun yang bertuliskan 'Happy Birthday ceper' di tengah-tengahnya.

Kening Auva tertaut. Dia terlihat bingung kemudian mengalihkan kembali pandangan pada Agra yang ternyata malah naik ke panggung mini yang ada di Cafe tersebut. Padahal tadi Auva pikir Agra akan pergi meninggalkan dirinya di sana begitu saja.

Di tempatnya, Agra sudah siap dengan microfon dan sebuah gitar. Cowok itu tersenyum
tipis menatap Auva yang kebingungan dari kejauhan.

"Tiup dulu lah lilinnya," ucap Agra yang kali ini benar-benar berhasil membuat Auva meneteskan air mata.

Jujur Auva sangat terharu. Dia tidak ekspect akan diberikan kejutan seperti ini. Karena bagi Auva, bisa hangout berdua dengan Agra di hari ulang tahunnya seperti ini saja, rasanya sudah lebih dari cukup.

AgravaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang