📌Happy Reading...
‼️Typo bertebaran hati hati saat membaca‼️
❤God bless you ❤
.........................................................................
"Baiklah sayang ayah tidak akan memarahinya. Sekarang makanlah". Kata Duke Zephyr sambil menyodorkan sendok berisi bubur ke mulut Xylia.
Duke Zephyr dengan telaten menyuapi Xylia, hingga Xylia menghabiskan buburnya. Duke Zephyr menyerahkan mangkok kosong itu ke Arthur dan mengkodenya untuk mengambil air. Arthur menaruh mangkok itu di atas meja kemudian mengambil air yang disana. Duke Zephyr langsung mengambil air dari tangan Arthur dan membantu Xylia minum. Setelah air di gelas tersebut habis Xylia bertanya kepada Duke Zephyr.
"Ayah... Bagaimana keadaan Marquess Garrett?".
Wajah Duke Zephyr menggelap mendengar pertanyaan Xylia. Ingatan tentang Xylia yang hampir mati karena menolong psychopath itu terlintas dipikiran Duke Zephyr, Ia amat marah. Jika bukan karena orang tidak waras itu pasti Xylia tidak akan mengalami hal tersebut. Pikirnya.
"Putriku, mengapa kamu menanyakan keadaan manusia tidak waras itu? Karena dia kamu hampir mati".
"Ayah.. Disini bukan cuma Marquess Garrett yang salah. Aku pun juga bersalah ayah. Aku berteleportasi ke tempatnya, walaupun itu ketidaksengajaan tapi aku yang dengan lancang menanyakan tentang kutukannya dan menawarkan diri untuk menghilangkan kutukannya. Jadi yang terjadi juga merupakan kesalahan ku ayah".
"Xylia! Ayah tidak ingin berdebat denganmu. Jangan pernah menanyakan apalagi bertemu dengan manusia sepertinya. Ini perintah ayah! Jika kamu melanggarnya maka ayah akan menghukummu."
Dengan penuh amarah Duke Zephyr pergi meninggalkan kamar Xylia. Arthur yang melihat Duke Zephyr pergi membungkuk hormat ke Xylia kemudian menyusul Duke Zephyr. Tanpa mereka sadari ada orang yang menguping percakapan mereka.
Duke Zephyr berjalan dengan penuh amarah membuat seluruh pelayan yang dilewatinya ketakutan. Mereka terakhir melihat Duke Zephyr seperti itu saat istrinya dinyatakan meninggal dunia. Para pelayan hanya bisa berdoa, semoga kediaman ini tidak hancur karena amarah Duke Zephyr dan semoga tidak ada korban jiwa.
Saat sampai diruang kerjanya Duke Zephyr membanting apapun yang ia lihat guna melampiaskan amarahnya. Arthur yang baru saja tiba diruang kerja terkejut melihat ruang kerja seperti kapal pecah. Jika sudah seperti ini Arthur tidak bisa menghentikan Duke Zephyr. Ia masih sayang dengan nyawanya, jadi ia membiarkan Duke Zephyr melampiaskan amarahnya.
Bola kristal pemberian Saintes Renata yang tergeletak dilantai bersinar. Tampaklah wajah keheranan Saintes Renata. Arthur melihat bola kristal itu bersinar segera mengambilnya.
"Arthur apa yang terjadi? Mengapa ruang kerja begitu berantakan?". Tanya Renata
" Ah itu emmm... "
"Tidak usah dijelaskan. Dimana Claude aku ingin bicara dengannya". Kata Renata
"Mohon maaf Saintes, Duke Zephyr saat ini sedang tidak bisa diganggu". Arthur mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Renata tau kalau penyebab Ruangan itu seperti kapal pecah adalah sepupunya. Tapi hal yang ingin Renata sampaikan sangat penting dan tidak boleh ditunda.
"Arthur hal yang ingin kusampaikan sangat penting ini berkaitan dengan penyakit Xylia. Tolong berikan bola kristal ini ke Claude".
Arthur tidak punya pilihan lain selain menghampiri Duke Zephyr yang seperti orang kerasukan roh jahat. Ini demi nonanya, nona yang membelanya, nona yang dapat memberikan kedamaian di keluarga ini. Arthur hanya berjalan ke arah Duke Zephyr tetapi rasanya Arthur seakan berjalan ke arah malaikat maut.
KAMU SEDANG MEMBACA
a beautiful tramp becomes a noble's adopted daughter
Fantasía"Aduh kepala gue rasanya sakit banget, eh kepala bukannya harusnya perut gue ya yang sakit, ............... Huek bau apa ini, busuk banget kayak bau comberan". Gadis itu pun mengedarkan pandangannya. Dia merasa asing dengan lingkungan sekitar nya. B...