Kim Mingyu? Yap pria yang sedang mengendarai mobil metalic hitam ini sedang menuju Inje Hospital sesuai arahan rekan Kerjanya, Lee Dokyeom.Cukup kesal dengan perintah itu, dirinya diminta untuk menjadi pacar bohongan dari sepupu rekannya, dan ini menurut nya parah, dirinya pergi seorang diri, bukannya seharusnya Dokyeom ikut dengannya untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan? Bagaimana jika nanti dia dan Wonwoo? Iya Wonwoo tidak kompak didepan orangtuanya? Hey ini pertama kali mereka bertemu.
Salah satu Sudut bibir Mingyu sedikit terangkat melirik apa yang telah ia siapkan tanpa sadar, bucket bunga dan sekeranjang buah segar yg ia beli saat diperjalan.
"Jeon Wonwoo... Jeon Wonwoo.. hmmm" gumamnya ditengah melajukan kemudi.
Tidak lama ia memasuki kawasan Rumah Sakit yg dia tuju, dan ia harus sedikit bersabar karna ia harus antre memasuki area parking.
"VIP 627.. " gumamnya membaca kembali chat yg Dokyeom kirim sebelum ia berangkat. Mengangkat bucket bungan dan keranjang buah dengan hati hati, Mingyu melanjutkan perjalanan menuju lift.
"Cih.. udah lama ga mencium bau RS.."
●●●
"627..." ucapnya didepan pintu bernomor 627. Sebelum tangan nya membuka handle pintu, dia sempatkan untuk mengintip sedikit melalui kaca kecil pada pintu besar itu. Tiba tiba jantungnya berdegup kencang. Kenapa tiba tiba jadi nervous gini?
Sialan, Lee Dokyeom!
Butuh waktu untuk mencoba menenangkan diri bahkan dirinya dihampiri salah satu perawat disana karna terlalu lama berdiri didepan pintu.
Hingga dengan terpaksa Mingyu ketuk pintu dan terdengar suara sautan untuk memintanya masuk, dan akhirnya..
"Maaf, siapa?" Tanya seorang paruh baya menatap Mingyu dari ujung kaki sampai kepala. Mingyu hanya bisa tersenyum kaku.
"Won, temen kamu?" Tanya ibu tersebut, Wonwoo juga terpaku melihat kehadiran pria yg tidak ia kenal itu,
"Selamat malam.." ucapnya memberi salam yang ditujukan untuk sang ibunda.
langkahnya ia bawa mendekat kearah ranjang dengan senyum tampan menatap Wonwoo.E-ehh.. apa nih.
"Maaf karna baru bisa jenguk.." ucapnya dengan lembut, sambil memberikan bucket bunga untuk Wonwoo.
"O-ohh.. iya.. gapapa.." Wonwoo masih bingung, dan terlihat untuk tetap menguasai diri. Dirinya juga tiba tiba mengalami nervous yang luar biasa akibat perlakuan Mingyu yg dengan gampangnya mengusap rambut hitamnya.
"Won, dia..."
"Selamat malam Tante, saya Kim Mingyu kekasih dari Wonwoo.."
"O-oh! Oh iya! Ya ampun Maaf ya, Tante ga tau."
"Iya, gapapa. Karna memang belom bertemu sebelumnya."
"Wonwoo bilang kalo pacar nya Sibuk terus.. Duduk Nak Mingyu."
"Terimakasih.."
Lee Dokyeom!!! Kenapa ga kasi tau gue dulu!
Canggung..
Mingyu yng duduk disamping ranjang Wonwoo, dan Wonwoo yang hanya terbaring diam saja..
"Eum.. sakit apa?."
Pertanyaan bodoh!
"Eh..?"
"Loh Wonwoo ga bilang sakit apa?"
Mampus..
Mingyu dan Wonwoo saling melirik..
"Udah tiga hari, Kamu belom kasih tau kamu sakit apa, Won?"
"E.. e..itu.. belom, Mingyu sibuk takut ganggu.. iya.. gitu. Nanti kawatir.. " jawab Wonwoo.
"Oh gitu.. Wonwoo dua hari kemaren panas tinggi, kepalanya sakit, tekanan darahnya rendah sekali.." jelas Ibu Wonwoo.
Mingyu mengalihkan seluruh atensinya untuk Wonwoo. Wonwoo yang ditatap sedikit salah tingkah.
"Sekrang masih sakit?" Wonwoo terkejut dengan pertanyaan Mingyu, dengan nada lembut dan ia juga rasakan usapan pada punggung tangannya.
"Panasnya masih naik turun, kepalanya kadang masih sakit..." jawab Wonwoo lirih.. masih bingung dengan sikap Mingyu yang tiba tiba ini.
"Ibu.. ibu makan dulu aja, oh katanya mau pulang dulu? biar aku ditemenin Mingyu."
"Kamu tuh, kenapa suka banget usir ibu?"
"Engga usir, ibu juga butuh istirahat. Aku udah gapapa ditinggal."
"Ibu baru juga ketemu calom mantu, Won"
"IBU!"
"Hehehehehe iya iya.. ibu pulang aja deh, nanti ke sini sama bapak. Ibu juga paham kalo kalian mau berduan. Nak Mingyu, tante tinggal ya, minta tolong jagain Wonwoo dulu, jangan kasih main HP lama lama, kalo sakit usap aja kepalanya pelan.."
"Ibu...."
"Iya iya, ibu pulang dulu, jangan macem macem loh!"
Sepeninggalan sang Ibunda, Wonwoo bernapas lega. Bagai berkilo kilo karung beras terangkat dari badannya.
"Kim Mingyu?" Tanya Wonwoo
"Hai." Jawabnya dengan senyum
Wah tidak baik untuk hati..
"Gimana bisa-- Dokyeom?"
"Iya, Dokyeom yg minta aku kesini buat jadi pacar bohongan kamu.."
"Trus dimana dia sekrang?"
Mingyu hanya mengangkat bahu..
"Haish tu anak!" Wonwoo meraih HP yang ia simpan dibawah bantal.
"Mau ngapain? Kamu ga boleh main HP, Wonwoo."
"Boleh, asal ga lama."
"Mau ngapain sih?"
Masih tetep berbicara dengan nada lembut..
"Hubungin Dokyeom. Harusnya dia juga kesini anter kamu. Ish tuh anak bener bener. Jangan jangan malah asik sama Jisoo!"
"Eum.. tadi sih emang lagi sama Jisoo pas balik kantor.. udah, biarin aja.."
"Aduh.. kepala ku.."
"Kenapa? Sakit??" Mingyu dengan sigap berpindah duduk pada ranjang dan tanpa ragu mengusap kening Wonwoo guna membatu meredakan rasa sakit.
"Terimakasih.." lirih Wonwoo dengan mata masih terpejam.
"Masih sakit? Mau panggil dokter aja?"
"Ngga usah, emang sering gini. Nanti ilang sendiri."
Mingyu dengan telaten mengusap kening Wonwoo, hingga Wonwoo membuka mata dan merasa baikan.
"Maaf malah jadi repot.."
Mingyu menggeleng dengan senyum. "Ga repot kan sama pacar sendiri."
Wonwoo tersenyum lebar "apa sih! Kan bohongan."
Mingyu juga tertawa. "Kenapa bisa bohong kalo punya pacar hm?"
"Biasa, temen seumuran aku udah nikah, ditambah Dokyeom udah tunangan, ibu jadi pengen juga aku cepet nyusul.."
Wonwoo melihat ekspresi Mingyu yg berubah..
"Eh Mingyu, ga gitu kok.. aku ga bakal minta buat nikah bohongan juga. Beneran! Abis ini selesai kok. Eu... minggu depan aku bakal bilang ke orang tua aku kalo kita sama sama sibuk terus ga bisa lanjutin hubungan ini."
Mingyu malah tertawa, "mana bisa gitu?"
"Ya bisa aja..."
"Udah ga usah dipikirin, Wonwoo. Kamu fokus sembuh dulu. Aku temenin.."
"Makasih..."
●●●
JEON🌻
Do not go to the next page 🚫
YOU ARE READING
LOVESICK NARASI
FanfictionJangan langsung scroll ke next page yah😁 Narasi dari Lovesick AU ENJOY 😉